Part ini menceritakan tentang rasanya kehilangan yang mereka rasakan. So, yang merasa butuh tissue, silahkan disiapkan. Hihi.
Akan banyak kilasan belakang menjelaskan apa yang masih abu-abu. Semoga bisa menghilangkan rasa rindu dan penasaran kalian semua~
Selamat menikmati.
~~~
The scariest part is letting go.
~~~
Tahun 1999
Seorang pria tengah berbunga-bunga menunggu pujaan hatinya datang. Musim semi dengan banyak warna bunga memberikan warna harinya. Jantungnya tidak bisa berhenti berdetak. Dengan sedikit gugup dikeluarkannya benda kotak yang ia sedari tadi disembunyikan sampai kekasihnya itu datang. Sedikit mengecek tidak apa, batinnya.
Dikotak beludru biru itu, terdapat cicin turunan milik ibunya yang diberikan ayahnya ketika mereka menikah. Pria itu membayangkan betapa manis ketika cincin ini berada di jari kekasihnya dengan senyum lebar. Ia tidak sabar menunggu waktu.
Namun sudah dua jam lamanya ia menunggu. Jarum jamnya terus bergerak. Matahari mulai tenggelam. Namun dengan penuh keyakinan ia bertahan untuk menunggu sampai kekasihnya datang. Siapa tau ibu gadis itu menahannya untuk membantu pekerjaan rumah. Ia terkekeh membayangkan wajah cemberut namun tetap melakukan apa yang diperintahkan.
Kali ini langit telah menggelap. Dengan kebekuan ia menatap lampu jalan yang remang-remang. Kenapa lama sekali? Batinnya mulai gelisah. Jangan-jangan gadisnya terlibat masalah di tengah jalan? Harusnya ia tidak sok romantis ingin memberikan kejutan dan tetap menjemput gadisnya seperti biasa.
Ia tengah merenung ketika seseorang wanita tua mendekat kearahnya. Dengan sigap ia berdiri dan mendekat kearah nenek ketika mengenali siapa wanita tua tersebut, bibi pengasuh kekasihnya.
Pria itu terkejut melihat si bibi yang datang menghampirinya dengan wajah tegang. Dengan gemetar tangan tua itu menyerahkan sepucuk surat padanya. Sebelum ia sempat bertanya, wanita tua itu berjalan pergi dengan kaki rentannya.
Langit sudah menggelap ketika ia selesai membaca surat itu. Suara gemuruh dari langit datang memberi aba-aba sebelum air hujan turun dengan derasnnya. Bahkan alam pun ikut menangis, mengeluarkan sesak uap air yang ditangkapnya.
Sama seperti dirinya yang menangis menggeluarkan sesak kehilangan yang tiba-tiba muncul. Menangisi kekasih yang memilih pergi dari sisinya.
~~~
Oktober, 2007
Dia harus lari!
Jantungnya berdetak kencang menyadari lampu silau dari arah belakang. Tangannya semakin erat menggengam seorang gadis kecil yang kebingungan akan tingkahnya. Untungnya anak itu tidak rewel dan ikut berlari tanpa bertanya sedikitpun.
Sebuah teriakan yang memanggil namanya tidak ia gubris. Malah hal itu semakin mempercepat langkahnya. Namun hal itu membuat sang anak terjatuh karena tidak bisa mengikuti langkah orang dewasa. Dengan perasaan menyesal ia mengendong gadis kecilnya dan meninggalkan dengan sembarang koper milik mereka. Persetanan dengan itu semua.
Cekalan kuat di bahu membuat wanita itu berhenti. Jantungnya berhenti berdetak. Matilah ia habis ini.
"Tidak... tidak kau tidak mengerti. Kumohon lepaskan aku. Lepaskan!" Lelaki itu berwajah datar. Ia tidak terpengaruh dengan tatapan penuh permohonan belas kasihan dari wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Alpha's Love
WerewolfAda yang tidak diketahui dari banyak hal yang dipahami. ~~~ Bertemu mate adalah impian terbesar semua werewolf. Lebih baik lagi werewolf dan mate bertemu dengan keadaan romantis meleleh hati. Setelah itu hidup bahagia selamanya. Terdengar naif, teta...