14.Skandal

11.2K 613 18
                                    

Vote :)

Commentnya memang gak bisa di balas cepet, tapi selalu di baca kok ._. Jangan ragu.

Sory for typo(s) and happy reading :)

~~~

"Kami dengar istri anda terjerat skandal dengan presiden Amerika Serikat yang baru, Mr.Wardey?"

"Apa pedapat anda tentang ini?'

"Beri kami sedikit informasi tuan!"

Seorang pria memasang senyum lebar pada layar kamera. Orang itu hanya tersenyum lebar dan melambai, tidak sedikitpun mengeluarkan komentar membuat para wartawan yang gerah berdesakan semakin frustasi. Jika seperti itu, pertanyaab mereka semakin melenceng saja.

"Apa putri anda tau masalah ini?"

"Menurut anda apakah putri anda akan-"

Sebuah benda menghancurkan layar televisi yang memunculkan berita terkini. Fio menahan nafas melihat keadaan televisi di ruang rapat hancur mengenaskan. Namun dengan cepat ia mengubah air wajahnya menjadi datar, berusaha bekerja seprofesional mungkin pada Elly, atasannya.

Elly bersandar dengan tenang di kursi kerjanya. Ia memainkan gelas teh hijau kesukaannya. Tampak tidak sedikitpun terusik dengan keadaan televisi yang baru saja ia lempari dengan remote.

Elly terkekeh. "Pria tua itu tampaknya perlu diajari cara berbicara." Suara seruputan teh membuat semua orang yang berada di ruang rapat semakin menunduk.

"Elly, ada panggilan dari-"

"Berikan telponnya."

Elly dengan cepat memotong perkataan Meysi. Hitungannya sedikit melenceng kali ini. Ia terkekeh, tidak menyadari bahwa kejadian kali ini lebih cepat mendesaknya daripada biasa.

"Merindukan ku?"

Elly lagi-lagi terkekeh, kemudian menggeleng pelan. "Jika kalian saja tidak dapat menghentikannya, apalagi aku?" Suara Elly dapat di pastikan si penelpon menggeram kesal.

"Maaf, tapi aku tidak memiliki waktu, urus saja keluarga payah mu itu. Bye."

Suara bantingan lagi-lagi terdengar. Orang-orang di ruang rapat sedikit beringsut mundur, takut terkena imbas amukan Elly. Sedangkan wanita itu tampak tenang dengan teh hijaunya.

Hening.

Tidak ada yang berani membuka suara, membiarkan Elly tenggelam dalam pikirannya.

"Meysi. Hubungi William."

~~~

Ketukan meja gusar terdengar. Detak jarum jam menjadi musik pengiring kemarahan tertahan dua orang yang harus berhadapan seorang yang labil tidak atau bahkan lewat dari umur.

"Jadi, ada yang bisa menjawab?"

Tidak ada satupun dari mereka menjawab pertanyaan konyol seseorang itu. Salah satu dari mereka menghela nafas, kemudian menggeleng.

"Kupikir tidak perlu menjawabnya, William."

William mengacak rambutnya kasar. Ia begitu frustasi akan sesuatu, dan kedua sahabatnya tidak ada yang dapat membantunya.

Atau lebih tepatnya malas.

"Kenapa?"

"Kau bertanya?" Seseorang itu bukannya menjawab, malah balik bertanya. Pria itu menyenggol lengan seseorang disebelahnya, memberi kode bahwa harus salah satu dari mereka menyadarkan pria bodoh bernama William. "Beri tau dia, bahwa pertanyan nya itu hal terkonyol yang pernah ada. Jauh lebih konyol dari berita kiamat tahun 2012."

Stupid Alpha's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang