"Sunbaenim, aku sudah menyukaimu cukup lama. Tolong terimalah perasaanku!"
Seantero kelas berseru "Oooooh". Jimin terlalu terkejut untuk menjawab. Aku belum bergerak dari tempatku berdiri, tepatnya 2 langkah jauhnya setelah aku memasuki kelas melalui pintu sisi belakang kelas. Aku menatap kejadian tersebut, sama tercengangnya seperti Jimin, saat kemudian seorang siswa tiba-tiba menyadari kehadiranku dan berseru "Whoa, lihat! Gadisnya yang sebenarnya ada disini!" Membuat semuanya memalingkan kepala mereka ke arahku. Sejin atau Sujin menundukkan kepalaya. Ekspresinya berubah dari yang semula penuh dengan kenekatan dan percaya diri. Setelah berkedip beberapa saat, ia berjalan menuju pintu kelas. Melewatiku, ia menghentikan langkahnya yang terburu-buru.
Ia membungkuk padaku, kemudian pergi meninggalkan ruangan.
Dan mengapa ia harus melakukan itu, ini bukan seperti aku adalah kekasih Jimin atau apalah itu.
Kelas berubah menjadi riuh melihat apa yang telah gadis itu perbuat, bertindak seolah-olah mereka baru saja menyaksikan suatu drama atau apapun itu. Kulangkahkan kakiku menuju mejaku yang terletak di belakang meja Jimin. Jimin memutar kepalanya kearahku dan membuka mulutnya, seolah ia ingin mengucap sesuatu tetapi kemudian
"Park Jimin! Kepala sekolah menginginkan kita, sekarang." Min Yoongi berdiri didepan pintu kelas dan memanggilnya dengan suara tegas. Jimin membatalkan kalimatnya dan pergi dengan tergesa-gesa bersama Yoongi.
Seantero kelas ternganga. Aku mengangkat bahuku dan duduk di bangkuku, mendengar gumaman dan bisikan di sekitarku. Aku mengeluarkan buku teks matematikaku dan mulai membalik-balik halamannya. Aku menekan penaku dan baru saja akan memecahkan suatu masalah yang tidak begitu kukuasai saat tiba-tiba kurasakan getaran di saku rokku.
From: Dumb Dino
Jinhee, kepala sekolah ingin membicarakan tentang festival ulang tahun sekolah dengan kami. Aku dan teman-temanku tidak bisa mengikuti pelajaran matematika. Aku akan menjelaskannya nanti. Sampai nanti sepulang sekolah? <3
Aku menatap layar ponselku.
Dia tidak harus melakukan ini, ini bukan seperti apa yang baru saja terjadi adalah suatu peristiwa besar.
Tapi apa ini?
To: Dumb Dino
Tenang saja. Aku akan mengatakan pada guru matematika "tercinta" kita untukmu. Tentu, sampai nanti! *insert poop emoticon*
Kutekan tombol "Kirim" dan kudengar bel sudah berbunyi. Kusingkirkan ponselku dan kulanjutkan belajar memecahkan soal matematika sambil menunggu kedatangan Nyonya Oh, guru matematika kami.
Setelah menahan diri selama 2 jam pelajaran matematika, kelas dibubarkan untuk kegiatan ektrakulikuler mereka masing-masing, tapi mungkin mereka akan langsung pergi menuju ruang latihan. Aku, berjalan menuju ruang klub fotografi. Setelah merenung disekitar area sekolah mencoba untuk menangkap gambar untuk tema "Adore" dengan lensa kameraku, pada akhirnya kudapatkan satu gambar burung pipit yang sedang menengadahkan kepalanya menatap langit. Gambar yang biasa dan umum, aku tahu. Namun semakin lama aku menatap foto itu, dapat kurasakan kekaguman yang lebih pada mata kecilnya.
Segera, sudah saatnya untuk pulang. Kutunggu Jimin di depan pintu ruang latihannya. Ia muncul beberapa menit kemudian, tersenyum segera setelah ia melihatku.
Kami berjalan bersama menuju stasiun bus. Ia katakan padaku bahwa kepala sekolah menginginkannya, Yoongi, Hoseok, Taehyung, Namjoon, Jin Oppa, dan Jungkook; mereka memanggilnya "Bangtan Sonyeondan", untuk tampil sebagai acara pembuka Festival Ulang Tahun Sekolah kami. Festival akan diselenggarakan diakhir bulan Mei, namun kepala sekolah menginginkan acara pembuka yang hebat dan sempurna. Lagipula sebuah persiapan awal tidak akan menyakiti siapapun, benarkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Colors
Fanfiction"Diantara 7 juta warna yang dapat dilihat oleh mata manusia, dan 48 pensil warna milikmu yang dapat kau gunakan, mengapa kau hanya menggunakan warna hitam, putih, dan merah?" Aku menunduk, mencoba untuk memikirkan jawaban yang tepat Entahlah, mungki...