2. Tinggal bareng Kakak dan Kakak Ipar.

51.9K 2K 10
                                    

Author Pov

Tampak seorang gadis baru saja turun dari sebuah Bus kelas Ekonomi. Ia terlihat kesulitan berjalan dikarenakan banyaknya orang yang berlalu lalang dan banyaknya barang yang dibawanya. Ia mengeluarkan secarik kertas dari saku jaketnya dan membaca tulisan yang ada didalamnya kemudian bergegas keluar dari Terminal dan menyetopkan sebuah Taxsi yang kebetulan melintas didepannya. Ia segera memberitahukan arah tujuannya kepada sang supir yang langsung dimengerti.

****

"Assalamualaikum..." salam Keysha disertai ketukan pada pintu kayu kontrakan yang tak terlalu besar dihadapannya.

"waalaikumsalam" Sahut seseorang dari dalam setelah dua kali ketukan dan ucapan salam yang Keysha lontarkan, tak lama pintupun terbuka menampilkan seorang wanita muda yang tampak terkejut saat melihat siapa yang bertamu dikediamannya.

"Keysha!" pekiknya langsung memeluk adik dari Suaminya tersebut.

"kamu sudah sampai? Naik apa kesini? Bukannya kemarin bilangnya naik Travel? Kok mba gak denger ada suara kendaraan?" tanya Fitri setelah melepas pelukan antara dirinya dan adik iparnya.

"jadinya aku kemarin naik Bus kesininya Mba" jawab Keysha disertai senyuman. Ia tidak menyangka akan mendapat sambutan yang begitu hangat dari Kakak Iparnya yang selama ini jarang datang kerumah Ibu dan Ayahnya di desa.

"Kenapa gak bilang Mba atau Mas? Kalau tadi kamunya bilang kan nanti mas Pri bisa jemput kamunya di Terminal" cecarnya pada gadis yang tak lain adalah adik iparnya tersebut.

"gak perlu Mba, yang pentingkan sekarang akunya sudah sampai" tolak halus Keysha.

"tapikan kami khawatir, apalagi ini pertama kalinya kamu pergi ke Jakarta, sendirian pula" ucapnya kembali, Keysha mengulas senyum menanggapi.

"masuk dulu yuk, Mba sampai lupa suruh kamunya masuk" ajak Kakak Iparnya yang langsung diikuti Keysha.

“Mba kebelakang sebentar, kamu duduk-duduk aja disini, kalau mau, kamu juga bisa langsung istirahat dikamar itu” Beritahu Mba Fitri sembari salah satu jari telunjuknya mengarah kesebuah ruangan yang tidak jauh dari posisinya duduk sekarang.

“Iya Mba” setelah mendapat jawaban dari adik iparnya, Mba Fitri segera berlalu menuju dapur yang berada dibelakang kontrakan kecilnya.

Keysha yang ditinggalkan sendirian, mulai berdiri dan melihat-lihat beberapa mesin jahit yang tergeletak memenuhi ruangan. Kakak dan Istrinya di Jakarta memang bekerja sebagai tukang jahit yang menerima beberapa pesanan. Entah itu untuk pribadi atau mungkin beberapa pabrik yang menginginkan pakaian seragam untuk dipakai dalam jumlah besar.

Keysha mengangkat tangannya, menyentuh sebuah foto yang terdapat gambar keponakan perempuannya. Keysha tidak menyangka, waktu ternyata sangat cepat untuk berlalu. Padahal ia masih ingat dengan sangat jelas bagaimana dulu ia menggendong sang ponakan dengan tangannya yang justru malah membuatnya menangis.

“udah gede ya sekarang” ucap Keysha sedih dan bahagia. Jujur, ia terkadang masih ingin kembali kemasa lalu, dimana ia masih belum mengerti dengan kerasnya dunia. Bermain bersama keponakan-keponakan kecilnya yang kini telah tumbuh semakin dewasa.

“aduh” keluhnya saat merasakan sakit di area perutnya. Tanpa berlama-lama, Keysha langsung berjalan cepat menuju kakak iparnya yang tadi pamit untuk kebelakang bagian rumahnya.

"Mba aku numpang ke Toilet ya" izin Keysha pada Mba Fitri yang kini tengah membuat teh didapur kontrakannya.

"Ya, mangga Key. Toiletnya ada diujung situ" izinnya seraya menunjuk sebuah ruangan dibagian ujung. Keysha yang melihatnya, langsung memasuki ruangan yang ternyata berada tidak jauh dari posisi kakaknya tadi berada. Memang kontrakan yang kakak dan kakak iparnya sewa tidaklah terlalu besar. Tapi disini, semua hidup dengan aman, nyaman dan Insya Allah berkecukupan.

MBA (Married By Accident)- CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang