"Ibu!" teriak seorang anak lelaki sembari berlari kearah sosok perempuan yang duduk dilantai bersandar pada sofa yang ada didalam sebuah kamar.
"Devan..benarkah itu kamu?" tanya si wanita seolah tak percaya karena bisa melihat putra yang sangat dirindukannya selama ini. Anak tersebut mengangguk didepan tubuh ringkih ibunya. Air matanya mengalir, ia masih terlalu muda untuk bisa memahami semua situasi yang terjadi selama ini terhadap hidupnya.
"Ibu" lirihnya kemudian menghambur ke pelukan hangat sang ibu yang telah lama tidak bertemu.
Seolah mengingat sesuatu wanita tersebut mendorong pelan kedua bahu sang putra sehingga kini mereka saling menatap.
"bagaimana kamu bisa sampai kesini?" tanya sang wanita, terdapat gurat kecemasan dibalik wajahnya yang terlihat lebih tua dibandingkan usianya.
"anak buah ayah menculikku dan mamah,,," Devan membekap mulutnya.
" maksudku kak Key" katanya membenarkan.
" maksudmu?"
" tadi saat kami mau kekantor kak Rey, anak buah ayah menghadang taksi yang aku sama kak Key naiki. Mereka memaksa kami ikut mereka, tapi setelah masuk mobil aku udah gak liat kak Key lagi" katanya menjelaskan.
Wanita tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Karmila yang merangkap sebagai ibu kandung Devan merasa cemas, semua yang ia takutkan selama ini akhirnya terjadi. Lelaki tua yang ternyata suaminya, penghancur hidupnya kini telah berhasil menculik Keysha, dan itu artinya kehancuran Reynand sudah ada didepan mata.
Ia harus merencanakan sesuatu untuk mengeluarkan atau setidaknya membantu gadis malang tersebut keluar dari tempat ini, tapi bagaimana?
Ia melihat putranya, ia tau putranya merasa bahagia selama tinggal dengan keluarga itu, tujuannya hanyalah melihat anaknya bahagia dan tidak menderita. Ia rela melakukan apapun, walaupun harus nyawanya yang harus jadi taruhannya.
" Devan" anak itu menatap ibunya lekat-lekat.
" kamu sayang ibu kan?" anak itu mengangguk.
" kalau begitu kamu mau melakukan sesuatu untuk ibu" Devan tampak ragu tapi kemudian mengangguk.
Karmila membisikan sesuatu pada Devan, Devan tampak menggeleng dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Setelah berusaha meyakinkan akhirnya Devan mengangguk walaupun dengan terpaksa, serta jangan lupakan genangan yang ada di pelupuk matanya kini telah berubah menjadi air mata yang mengucur deras.
" ibu menyayangimu selalu" bisik Karmila disela-sela pelukan mereka sebelum akhirnya terlepas dan Karmila beranjak meninggalkan Devan yang menatapnya nanar.
" ibu selalu menyayangimu Devan, walaupun nanti kita sudah tak bersama. Tapi setidaknya ibu merasa tenang meninggalkanmu bersama mereka, orang-orang yang menyayangimu dengan tulus."
****
Tubuhku mulai lemas, aku berhenti berontak karena semua itu hanya sia-sia dan justru menyakitiku. Suara pintu berhasil menarik atensiku hingga mataku menangkap sesosok wanita asing yang berjalan mengendap- endap menuju arahku, saat aku hendak mengeluarkan suara ia buru-buru membekap mulutku dengan salah satu tangannya sementara kepalanya terus menengok ke kanan atau ke kiri seperti memastikan sesuatu.
" jangan teriak, aku tidak berniat jahat, aku kesini ingin membantumu keluar dari tempat ini" katanya berbisik. Aku diam, fokus memandangnya yang tengah berusaha memotong tali yang mengikatku dengan cutter yang dibawanya.
" pergilah" katanya setelah berhasil melepaskan ikatan ditangan dan kakiku.
" tapi kamu?"
" jangan perdulikan aku, cepatlah keluar sebelum mereka menyadarinya" aku ragu.
" pergilah, Devan menunggumu di pintu belakang, semua penjaga tertidur, kamu akan mudah melewatinya" aku mengangguk dan menggumamkan terima kasih.
" saat kamu berhasil keluar, mintalah titipan surat dariku padanya dan...jagalah Devan untukku" aku mengernyitkan kedua alisku.
" pergilah, kamu akan tau semuanya setelah membaca semua suratku" aku segera beranjak, pergi meninggalkannya yang menatapku dengan senyuman yang terlihat tulus.
Dan benar apa katanya, Devan sudah menungguku, walaupun masih bingung dengan situasi yang terjadi aku tak mau terlalu memikirkannya terlebih dulu. Tanpa menunggu lama Devan segera menarikku pergi meninggalkan tempat mengerikan itu dengan seorang wanita yang telah membantuku dan tidak kuketahui namanya.
TBC
13 DESEMBER 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident)- Completed
Romansa# 1 in wedding (19/12/19) # 1 in old (05/01/20) # 2 in bullying (14/05/20) # 3 in boy (14/05/20) # 4 in rahasia (14/05/20) Keysha Tiarani gadis remaja 18 tahun yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi karena faktor e...