Setelah menempuh perjalanan hamper 8 jam lebih, akhirnya kami sampai ditanah Jawa, tanah kelahiranku dan tempat masa kecilku.
"Ayo Key" ajak Bu Karin yang hendak membuka pintu. Kuperhatikan sekeliling dan banyak orang yang tengah memandangi mobil kami. Ada perasaan takut untuk keluar, tapi Bu Karin terus meyakinkanku.
Kurasakan keringat dingin mulai keluar membasahi punggungku dan kedua telapak tanganku. Aku tersentak saat ada yang menggengam sebelah tanganku dan saat kulihat ternyata dia kak Rey yang kini sudah berdiri disisi pintu tempatku duduk. Dia mengangguk seolah mengatakan tidak apa-apa, ada aku. Seolah tersihir, aku mengikutinya yang kini membantuku turun dari mobil, dan bisa kulihat orang-orang tercengang saat melihatku.
"ayo" kak Rey terus menggengam tanganku hingga kami sampai didepan rumah sederhana milik keluargaku.
Tok tok tok
Tubuhku makin bertambah dingin saat Bu Karin mengetuk pintu rumahku, kuyakini sekarang wajahku sudah sangatlah pucat.
Ceklek
Tak lama pintu terbuka dan keluarlah wanita paruh baya yang sudah terlihat mulai keriput dikulitnya, dan dialah Ibuku. Aku tak sanggup lagi, kepalaku terasa pusing dan pandanganku mulai mengabur hingga semua gelap.
****
Aku juga merasakan perasaan gugup sama seperti yang dirasakan keysha, tapi aku masih bisa mengendalikannya. Bagaimana tidak gugup, jika sebentar lagi aku akan mengakui perbuatan bejatku pada keluarga gadis yang sudah aku hancurkan masa depannya. Dan setelah akh selidiki ternyata ia datang ke Jakarta karena ingin mengambil beasisiwa untuk melanjutkan pendidikannya, untuk merubah nasibnya dan keluarganya, tapi apa yang sudah aku lakukan, aku justru menghancurkan semua impiannya.
Saat Mamah mengetuk pintu rumah sederhana didepanku yang bahkan besarnyapun tidak sampai besar kamarku, aku mulai merasa cemas.
Tapi rasa cemas serta takutku teralihkan saat merasakan tangan yang sedari turun dari mobil kugenggam ini mulai bertambah dingin dan berkeringat, dan saat pintu teebuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya, tubuh Key melemas terhuyung akan jatuh dan beruntungnya aku bisa menangkapnya tepat waktu. Kuamati wajahnya dan baru kusadari ia tampak sangat pucat.
"ya ampun Key, koe kenopo?" tanya wanita yang membukakan pintu tadi khawatir.
"sebaiknya kita bawa Key kedalam dulu" usulku saat melihat kedua wanita disamping dan depanku justru menangis.
"iya, iya, gawa mlebu wae" jawab wanita baya tadi dengan bahasa yang sulit kumengerti tapi aku yakin artinya menyuruh kami untuk masuk.
Aku meletakan tubuh pingsan Keysha disofa yang ada diruang tamu rumah ini. Wanita baya tadi kembali setelah sebelumnya masuk kesalah satu ruangan yang kuyakini adalah kamar dengan membawa minyak kayu putih disebelah tangannya dan segera dioleskan kehidung dan kebagian perut Key.
"jangan keras-keras ada anak gue woy!" batinku menjerit saat melihat wanita tadi yang kuyakini adalah Ibu dari Key tengah mengusap bahkan menekan perut Keysha agak keras, dan setelahnya ia tersentak berdiri, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"kenapa?" batinku heran, kulihat Mamah juga ikut mengernyit. Ibu Key mulai menjulurkan tangannya lagi memegang perut rata Key dan menusuk nusuknya menggunakan tangan seperti orang memijat dibagian perut bawah Key dan kemudian kulihat wajahnya mulai memerah dan cairan bening itu keluar dari matanya yang sayu. Ia pergi kebelakang dan tidak kembali hingga Key sadar dari pingsannya.
"key kamu bangun, bagaimana, ada yang sakit? bagian mana? bilang sama ibu" tanya Mamah khawatir. Key menggeleng, ia bilang haus dan kuberikan botol air yang kami bawa dari mobil, karena sepertinya ibu tadi lupa mengambilkan air minum untuk kami.
Setelah menunggu 15 menitan akhirnya si ibu kembali tapi tidak sendiri melainkan bersama laki-laki paruh baya dan sepertinya itu suaminya yang berarti ayah Key dan calon mertuaku.
Ia berjalan tergesa saat melihat Key yang kini sedang tertidur dipelukanku sama seperti saat dimobil. Ia menarik sebelah tangan Key hingga ia tersentak bangun karena kaget dan melayangkan tamparan keras hingga Key hampir terjatuh, tapi beruntungnya aku bisa menangkapnya tepat waktu sebelum ia berhasil menyentuh tanah dan segera menariknya kedalam pelukanku.
"ada apa ini pak?!" tanya Mamah geram dengan kelakuan pria tadi, jika aku terlambat sedikit saja, mungkin Key bisa jatuh dan itu akan membahayakan anak yang ada dalam perutnya.
Tubuh Key bergetar dan terdengar isakannya yang masih menenggelamkan wajahnya didadaku.
"koe sopo?! Ora susah melu-melu! Rika ora ngerti apa-apa dadi meneng!" (anda siapa?! Gak usah ikut-ikut! Anda gak ngerti apa-apa! Jadi diam!)
ucap pria tadi yang ditujukan pada Mamah dengan intonasi tinggi dengan bahasa yang tidak aku mengerti."bisa bahasanya indonesia saja, saya kurang faham" pintaku berusaha masih menjaga intonasi. Kulihat wajahnya semakin memerah saat menatapku dan Key yang masih dipelukanku.
"sini Key!" Key tidak bergeming dan kurasakan ia menggeleng dipelukanku.
"KEY!!!" saat ia berteriak beberapa warga datang yang kuyakini adalah tetangga rumah ini.
"gak mau yah" aku bisa mendengar jawaban Key disela isakannya, aku terus mengusap punggungnya yang bergetar karena tangis.
Saat ayah Key hendak menarik tangan Key, segera kutahan dengan tanganku.
"apa anda tidak bisa bicara pelan-pelan dengan putri anda? Dan kenapa anda marah-marah dengan putri anda sendiri yang baru saja kembali?" tanyaku datar.
"karena dia sudah membuat malu keluarga ini! ia izin pada saya untuk melanjutkan sekolah dan menolak untuk menikah, tapi lihatlah! dia pulang dengan seorang pria dan ibunya dengan berbadan dua! apa anda mengerti maksud saya anak muda!" ucap ayah Key yang membuatku tersenyum tipis, kurasakan Key mengangkat kepalanya dari dadaku, mebalikan badannya menatap ayahnya.
"maaf" dan perbuatannya kali ini membuatku dan Mamah serta beberapa orang yang melihat kejadian ini tercengang.
TBC
12 oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident)- Completed
Romansa# 1 in wedding (19/12/19) # 1 in old (05/01/20) # 2 in bullying (14/05/20) # 3 in boy (14/05/20) # 4 in rahasia (14/05/20) Keysha Tiarani gadis remaja 18 tahun yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi karena faktor e...