The Angel 18 l Love You √

35.8K 1.5K 7
                                    

"kapan kamu cek up lagi yank?" aku bertanya sembari tetap fokus mengupaskan mangga muda untuk istriku yang tengah mengidam. Aku yang melihatnya memakan mangga tersebut merasakan gigiku ngilu, padahal aku tidak memakannya.

"lusa" jawabnya disela-sela kunyahannya memakan mangga yang sebelumnya sudah aku kupas.

"aku yang temani" putusku meletakan mangga yang sudah kukupas bersih kedalam piring yang berisi mangga sebelumnya dan kini sudah hampir habis.

"apa kamu yakin?" tanyanya memberikan sorot mata meragukan jawabanku, aku mengangguk.

"aku tidak mau seperti bulan lalu, kamu berjanji akan menemaniku, tapi nyatanya?" ia melipat kedua tangannya didepan perutnya yang mulai membuncit. Aku terkekeh malu sembari menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal.

"itu karena investor perusahaanku yang sudah rela melakukan perjalanan jauh dari negaranya hanya untuk datang menghadiri meeting penting diperusahaan, masa iya harus aku batalin?, kan gak enak" aku mengingat bahkan sangat mengingatnya, saat itu memang salahku karena melupakan meeting penting yang akan diadakan diperusahanku hari itu, bahkan jadwal tersebut sudah diberitahukan oleh sekertarisku jauh-jauh hari. Karena hal tersebut aku terpaksa membatalkan janjiku untuk menemani Key cek up bulan ketiga usia kandungannya. Dengan terpaksa aku menelfon mamah dan meminta tolong padanya untuk menggantikanku mengantar dan menemani Key cek up ke dokter.

"jadi maksudmu pekerjaanmu lebih penting dari anakmu?!" marahnya, kulihat mata indahnya mulai berkaca-kaca. Inilah yang tidak aku mengerti, semenjak kami semakin dekat, ia berubah menjadi semakin manja dan aku sangat menyukainya. Tapi ada kalanya aku dibuat pusing akan tingkahnya. Contohnya sekarang, ia marah tapi meluapkannya dengan menangis.

Aku berpindah duduk menjadi lebih dekat dengannya, kutarik kepalanya kearah dadaku, ia sempat berontak tapi akhirnya diam dan justru lebih menenggelamkan wajahnya kearah dadaku. Kuelus kepalanya berharap ia lebih tenang dan bisa menghentikan tangisnya, dan bersyukurnya caraku berhasil.

"bukan itu maksudku yank" ia diam dan hanya menyisakan sesenggukan yang masih terdengar.

"maksud aku itu..."

"UDAH DIAM!!" bentaknya sebelum aku sempat menjelaskannya. Aku lebih memilih untuk menuruti perkataannya daripada membuatnya tambah marah padaku.

Bukan takut tak bisa memenangkannya, tapi aku lebih takut ia akan mengeluarkan kata keramatnya bagiku "tidak dapat jatah" kata itu sangat anti bagiku. Bayangkan bagi kalian yang sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta walau hanya sekali saja, maka kalian akan dibuat gila kalau disuruh menahan selama satu bulan lamanya.

Key pernah melakukannya padaku, ia tidak mau memberikan hakku karena aku telah membuatnya kesal dan berakhir kemurkaannya karena aku yang selalu menjawab kata-katanya. Aku kira itu hanya ancaman dan ternyata ia benar melakukannya. Ia memutuskan menginap dirumah mamah dan tidak mau bertemu denganku. Tapi semua selesai hanya dalam kurun waktu 2 minggu dikarenakan aku yang sakit dan Key terpaksa pulang dan merawatku. Dan entah siapa yang memulainya keesokan malamnya kami melakukan hubungan suami istri seperti tidak ada masalah apapun sebelumnya.

Dan mulai hari itu aku bertekad tidak akan membuatnya kesal bahkan marah lagi padaku. Aku lebih memilih mengalah daripada berdebat dan berujung tersiksanya adik kecilku yang tidak mendapatkan sarang untuknya tidur.

Aku tersenyum saat melihat perutnya yang mulai membuncit karena calon anak kami yang kini telah menginjak usia 4 bulan. Aku tidak menyangka kalau beberapa bulan lagi aku akan sah menjadi seorang ayah.

Senyumku hilang saat mengingat masa kecilku dulu, dan hari ini aku berjanji tidak akan membiarkan ada yang memanggil anakku dengan sebutan anak haram seperti apa yang mereka sebutkan dulu padaku.

Aku juga berjanji tidak akan seperti lelaki berengsek yang menghamili mamah dan meninggalkannya. Aku akan menjadi suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak-anakku kelak.

"yank" aku memanggilnya, aku tersenyum melihatnya yang kini tengah lahap memakan potongan demi potongan mangga yang ada diatas piring.

"hm" gumamnya tanpa mengalihksn pandangannya padaku.

"terima kasih karena sudah bersedia berdiri disampingku, menikah denganku dan hidup bersamaku" ia menatapku heran, mungkin.

"l love you" ucapku kemudian mengecup bibirnya sekilas dan kurasakan tubuhnya menegang. Aku berlalu menuju dapur meninggalkannya dengan tubuh mematung dan mata melotot, serta jangan lupakan mulutnya yang mengembung karena masih terisi mangga. Aku sempat berbalik melihatnya sebentar dan terkekeh.

"l love you Keysha Putri Tiarani"

"Mrs. Geovano l always love you so much"

TBC
2 NOVEMBER 2019

MBA (Married By Accident)- CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang