"bagaimana Keysha, ada yang ingin ditanyakan?" Keysha menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan wanita paruh baya yang masih terlihat muda diumurnya yang sudah menginjak kepala 4 itu.
"baiklah, kalau begitu kita akhiri pembelajaran hari ini" Keysha mengangguk.
"saya permisi Keysha, mari" ucap wanita tersebut beranjak keluar dari ruang belajar yang dibuatkan khusus oleh Reynand untuk istrinya homescooling.
Keysha mengangguk, ia masih membereskan buku-bukunya yang berserakan dilantai. Jangan heran karena Keysha memilih belajar dengan lesehan daripada duduk dikursi yang sudah disediakan, kurang nyaman katanya.
Sementara dilain sisi Rey segera menanyai perkembangan belajar sang istri setelah guru wanita yang ia tugaskan mengajar istrinya keluar dari ruang belajar.
"Keysha merupakan gadis yang pintar dan cepat tanggap dalam pelajaran. Jujur saya tidak terlalu kesulitan mengajarinya" cerita sang wanita dengan wajah yang berbinar dan nada antusias.
Rey tersenyum mendengarnya, ia tau Key adalah gadis pandai, maka dari itu ia sangat mengiyakan saat sang istri mengatakan ingin sekolah lagi.
"kalau tidak ada pertanyaan lagi, Tante permisi Rey" Reynand mengangguk dengan senyuman yang tak hilang dari bibirnya.
"terima kasih Tante, sudah bersedia menjadi guru privat Keysha" ucap Reynand setelah berdiri dari duduknya.
"tidak perlu sungkan Rey, Tante ini teman mamah kamu, dan anggap saja ini bentuk balas budi Tante terhadap kebaikan dan bantuan yang pernah keluarga mamah kamu kasih ke Tante"
"mamah iklas menolong Tante" sanggah Rey cepat.
"tante juga ikhlas membantu kalian, semoga kalian selalu bahagia" ucap sang wanita menepuk pundak Reynand pelan dan segera berlalu dari kediaman rumah mewah tersebut.
****
"Devan" gumam Keysha pelan saat melihat seseorang yang mengintip dari balik pintu ketika ia tengah berusaha bangun dari duduknya. Tapi saat ia mengerjabkan matanya anak itu telah hilang entah kemana, mungkin kembali kekamarnya, pikirnya.
"kok aku gak pernah liat anak itu pergi sekolah?" batin Keysha heran karena sudah 3 hari ia pulang, ia belum pernah sekalipun melihat anak tirinya itu berangkat maupun pulang sekolah.
"apa mungkin anak itu belum sekolah? Tapi mana mungkin"
Pemikiran Key terhenti saat merasakan usapan lembut dikeningnya.
"mikirin apa si sampai gak sadar suami datang?" Rey memposisikan dirinya duduk bersila disamping Keysha yang tengah duduk sembari memangku buku yang tadi ia bereskan.
"kak"
"ya" Rey menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dan melunturkan senyumannya semenjak ia datang tadi. Key menengok kearah suaminya dan pandangan mereka bertemu, seolah terkunci sehingga tidak ada satupun dari mereka yang mau berpaling.
"khm" Keysha berdehem berusaha mencairkan suasana yang membuatnya senam jantung setiap kali Reynand menatapnya seperti itu, senentara Rey terkekeh melihat istrinya yang salting karena tatapannya.
"kak" tanya Key tanpa mengalihkan pandangannya.
"ya"
"aku serius" rengek Key sembari menatap sang suami dengan bibir yang mengerucut, dan ia makin kesal saat Rey justru mengecup bibirnya itu.
"nyebelin" Key menyilangkan kedua tangannya diatas perutnya yang membuncit.
"makanya jangan monyong-monyong gitu, aku kan mikirnya kamu kode minta cium" Rey terkekeh mendengar ucapannya sendiri yang menurutnya jauh dari sifatnya dahulu sebelun mengenal istri menggemaskannya ini.
"oke-oke, aku serius sekarang. Kenapa hm?" tanyanya dengan suara lembut, tangannya memegang dagu sang istri berusaha mengarahkannya agar mau menatapnya, dan berhasil.
"serius?"
"ya"
"awas kalau bercanda lagi!"
"ya" jawabnya dengan kekehan yang masih belum benar-benar mereda.
"tuh kan" rajuk Key, memalingkan wajahnya lagi.
"maaf-maaf"
Key menghembuskan nafasnya setelah melihat ekspresi serius sang suami untuk mendengarkan pertanyaan yang akan diajukannya.
"anak kamu gak sekolah?"
"ya belum lah yank, mereka kan masih disini" kata Rey sambil mengusap perut istrinya.
Plakk
"aduh yank, kok aku malah dipukul" adu Rey saat sang istri memukul punggungnya.
"bukan mereka! Tapi anak kamu yang gede" Rey ber-oh sembari menganggukkan kepalanya.
"aduh!!, apa lagi yank?!" aduh Rey saat menerima pukulan lagi dari Keysha.
"jangan angguk-angguk kaya boneka anjing di dasbort mobil deh" Rey tersentak sembari mengelus dadanya saat mendengar perkataan sang istri yang menurutnya pedas.
"ya Allah yang, kamu kok samain aku sama anjing mainan si" ucap Rey dengan wajah memelas, sementara Key tak menghiraukannya karena ia tengah fokus berusaha untuk bangun dari duduknya.
"bukannya bantuin malah bengong!" bentak Key lagi. Rey cepat-cepat berdiri dan mengulurkan tangannya guna membantu sang istri bangun.
"udah dibilangin duduk aja dikursi, eh malah tetep ngeyel milih lesehan" nasihat Rey yang justru mendapat bentakan sang istri untuk dia diam.
Rey menghela nafasnya, menghadapi istrinya yang tengah hamil haruslah extra sabar. Ia memikirkan perkataan sang istri barusan, ia baru sadar kalau ia belum mengurus surat pindah dan pendaftaran sekolah untuk Devan. Ia hampir melupakannya, walaupun Devan hadir bukan keinginannya tapi ia tetap anaknya, dan sudah kewajibannya memenuhi kebutuhannya.
Rey segera menghubungi Alex untuk mengurus semua kebutuhan dan mendaftarakan anak itu kesekolah yang terbaik.
TBC
15 NOVEMBER 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident)- Completed
Romance# 1 in wedding (19/12/19) # 1 in old (05/01/20) # 2 in bullying (14/05/20) # 3 in boy (14/05/20) # 4 in rahasia (14/05/20) Keysha Tiarani gadis remaja 18 tahun yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi karena faktor e...