Sudah hampir 2 minggu Keysha menjalani fisioterapi guna mengembalikan fungsi tubuhnya agar kembali bisa bergerak normal. Ia kini sudah bisa berjalan tanpa bantuan tongkat maupun orang lain, walaupun masih pelan setidaknya itu kemajuan yang sangat memuaskan bagi mereka semua .
" sepertinya latihan hari ini sampai disini dulu, ok Ny.Keysha?" Keysha mengangguk dengan senyum puas di bibirnya.
Reynand yang sedari tadi berdiri tak jauh dari istrinya segera beranjak menghampiri Keysha, Dokter dan 2 orang suster saat melihat mereka saling bicara.
" bagaimana perkembangan istri saya hari ini dok?" tanya Rey setelah berdiri disamping Keysha yang menegang beberapa waktu saat salah satu tangan Rey, suaminya langsung bertengger manis dipinggangnya yang membuatnya merasa malu karena banyak yang melihat.
" kondisi istri anda membaik dengan cepat dari apa yang kami perkirakan sebelumnya Tuan!, Ny.Keysha memiliki semangat untuk sembuh yang membantunya cepat pulih, sekali lagi selamat" ucap Dokter Bima sembari menjabat salah satu tangan Rey yang bebas.
" terima kasih, saya tau kalau istri saya pasti akan cepat sembuh, ia wanita paling kuat dan tangguh yang pernah saya temui" kata Rey kemudian mencuri satu ciuman di pipi sang istri yang membuat sang Dokter memalingkan wajahnya dengan pipi sedikit merah. Entah kenapa ia yang merasa malu melihat kemesraan pasangan suami istri didepannya ini. Ia memutuskan beranjak dari posisinya tanpa meminta izin pada pasangan yang mulai masuk dalam dunianya sendiri.
****
"SURPRISE!!" aku sedikit terjengit kaget saat baru saja membuka pintu masuk rumah yang sudah satu bulan lebih tidak kutempati. Mereka, seluruh keluargaku yang ada di Desa, berdiri didepanku dengan memegang kue bertuliskan Welcome in Home my Lovely Wife.
Aku menutup mulutku dan melirik suamiku yang berdiri disampingku. Tanpa banyak berkata ia menuntunku masuk kedalam rumah melewati para keluarga yang menampilkan senyum terbaik dan tulus mereka untukku. Rey menghentikan langkahnya diruang tengah rumah kami dan diikuti para keluarga dibelakangku.
Rey memaksaku duduk dengan alasan aku tak boleh terlalu lama berdiri karena takut aku akan lelah. Selanjutnya ia meninggalkanku dengan keluargaku yang telah mengambil duduk disofa lainnya. Tak lama Rey datang dengan menggendong seorang bayi diikuti mamah yang juga sama menggendong bayi yang memiliki wajah sama dengan bayi yang tengah digendong suamiku.
Rey mendudukkan dirinya disampingku dengan bayi yang tampak mungil di pangkuannya. Aku tersentak saat mamah menyuruhku untuk menggendong bayi yang tadi digendongnya padaku. Aku menengok kesamping, menatap suamiku dan dijawab anggukan seolah ia tau apa yang akan aku tanyakan.
Pelan-pelan aku mencoba meraih bayi itu hingga akhirnya sekarang telah ada di pangkuanku, aku merasakan perasaan aneh saat pertama kali berhasil menggendongnya, tapi entah kenapa aku nyaman dengan itu. Kupandangi wajah bayi mungil di pangkuanku yang tengah terlelap, ia cantik dengan bulu mata lentik, alis indah yang terbentuk alami, bibir merah dan rambutnya yang hitam dan terasa halus saat aku menyentuhnya.
Aku menengok dan mendapati Rey yang ternyata sedari tadi tengah menatapku, aku balik menatapnya hingga pandangan kami tertaut beberapa saat hingga suara deheman ayah mampu menarik kami kedunia dimana kami berada sekarang.
" siapa namanya?" tanyaku berusaha menghilangkan kegugupan yang tiba-tiba menyerangku.
" dia Viona, dan yang ada di pangkuanku, Vania, kakaknya" jelasnya sembari tersenyum.
Jangan salahkan aku kenapa tidak bisa membedakan kedua putri kandungku sendiri, itu semua terjadi karena aku hanya bisa berapa kali melihat mereka pasca bangun dari koma hingga sekarang.
" Rey" atensi kami yang ada diruang tengah atau lebih tepatnya ruang keluarga teralih menjadi menatap lelaki paling tua diantara kami semua yang ada disini, beliau tak lain dan tak bukan adalah ayahku.
" kapan kalian akan melakukan upacara pemberian nama untuk si kembar?" tanyanya. Aku melihat kak Rey yang memasang raut biasa seolah masalah ini sudah dipikirkannya.
" satu minggu dari sekarang yah, aku sekalian ingin melakukan acara resepsi pernikahanku dan Keysha"
" untuk apa?" tanyaku langsung.
" untuk memberitahu orang-orang kalau kamu adalah miliku dan selamanya akan begitu" katanya dan kembali mencuri satu ciuman di pipi ku didepan semua orang yang tersenyum dan itu semua mampu membuatku menahan malu dan kesal dengan tingkah suamiku itu.
" bagaimana yah?" tanya Rey meminta persetujuan.
" kami terserah kalian, asalkan kalian bahagia dan masih dijalan yang benar..kami akan selalu mendukung" kata ayah bijak dan diangguki beberapa kerabat yang sudah sedikit berumur, sementara yang masih dibawah umur, mereka hanya saling menatap, bingung mungkin.
TBC
29 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident)- Completed
Romance# 1 in wedding (19/12/19) # 1 in old (05/01/20) # 2 in bullying (14/05/20) # 3 in boy (14/05/20) # 4 in rahasia (14/05/20) Keysha Tiarani gadis remaja 18 tahun yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi karena faktor e...