"Le" aku menengokan kepalaku mencari sumber suara yang sangat kukenal. Aku menemukannya, ia kini tengah berjalan sedikit berlari kearah kami. Aku dan kak Rey, suamiku. Setelah sampai ia mengulurkan sebuah kotak, ukuran sedang dan dibungkus sangat menarik membuat aku sangat menyukainya.
"terima kasih Mei" aku mengambilnya memberikan senyuman tulusku untuknya.
"dibukannya nanti setelah Le sampai di Jakarta. Usahain buka dikamar ya Le, itu istimewa" aku mengerutkan dahiku, bingung dengan maksud kata-katanya ditambah senyuman yang ditampilkan semakin membuatku curiga.
"pasti" bukan aku yang menjawab, tapi suami tampan disebelahku inilah yang menjawabnya dengan senyuman yang ia tampilkan kearahku, seolah dibalik senyuman itu memiliki makna tersembunyi yang membuatku semakin bingung.
"sebaiknya kita pergi sekarang, agar nanti tidak terlalu malam sampai rumahnya" suara mamah Karin dibalas anggukan oleh kami semua.
"le" panggil Mei saat aku hendak berpamitan dengannya.
"apa?"
"le udah gak mabokan lagi?" aku tersentak, kemudian menggeleng.
"aku pamit ya, jaga diri baik-baik. Sebentar lagi kamu lulus kan? Jangan kecewakan mereka seperti Le ya Mei" ia tidak menjawab hanya menampilkan senyuman tipis hingga aku masuk kedalam mobil yang membawaku pergi dan lenyap dari pandangan mereka yang mengantar kepergian kami.
Aku memikirkan perkataan Mei dan aku baru tersadar kalau saat kesini waktu itu, aku sama sekali tidak muntah, bahkan waktu itu aku menghabiskan begitu banyak roti. Apa ini karena bayiku? Entahlah, tapi aku sangat bersyukur akan hal itu.
"tidurlah, perjalanan kita masih lama" ucapan lelaki disebelahku membuatku kembali dari dunia lamunanku, aku menatapnya kemudian mengangguk. Menyandarkan kepalaku kejendela mobil tapi kurasakan kepalaku ditarik dan didaratkan pada bahunya.
"tidurlah disini" belum sempat aku bertanya ia sudah menjawabnya dan aku hanya diam dan mencoba menutup mata dan berhasil, dunia mimpi mulai datang.
****
"nghh" aku melenguh, membuka mata dan tersentak hingga refleks merubah posisiku menjadi duduk saat menyadari kini aku telah berada disebuah kamar mewah dengan warna yang menurutku monoton khas laki-laki.
Tunggu! Aku menengokan kepalaku kearah samping
Hufhh! Aku lega saat melihat siapa yang kini tengah tertidur lelap disampingku, padahal aku telah membuat gerakan yang menurutku mengejutkan.Kuturunkan kakiku dan kulangkahkan hingga berhenti ditengah ruangan kamar yang menurutku sangatlah luas. Aku melihat keselilingku dengan pandangan kagum. Aku melangkah kearah balkon, menggeser pintu yang tidak dikunci, dan terpampanglah pemandangan yang belum pernah sekalipun aku lihat. Kota Jakarta dengan langit gelap dan lampu-lampu rumah yang menyala bagaikan kunang-kunang yang tengah berterbangan.
Aku tersentak saat meraskan pelukan seseorang diperutku, aku menengok tapi tertahan saat wajah yang mulai tidak asing bagiku kini mulai menunpukannya dibahu sebelah kananku.
"kenapa keluar hm?" tanyanya sembari jari-jarinya mengusap perutku yang masih datar.
"apa dia menginginkan sesuatu?" aku yang mengerti siapa yang ia maksud, menggeleng sebagai jawaban, toh itu semua benar, anakku ralat anak kami tidak menginginkan apapun.
"lalu kenapa ada disini? Disini dingin, tidak baik buat kesehatan kalian" ucapnya membalikan tubuhku hingga menghadapnya masih dengan memeluku.
"mari masuk" aku menuruti keinginnanya dan ia menuntunku dan mendudukanku diatas kasur.
"tidurlah, ini masih pagi" aku beringsut dan mulai menidurkan tubuhku. Ia menyusulku, memeluku dari belakang dengan tangan yang aktif mengusap perutku. Malam ini tidak ada aktifitas apapun selain tidur dan itu membuatku merasa lega. Itu artinya aku tidak perlu melayaninya walaupun ia telah menjadi suami sahku sekarang, karena jujur aku belum siap untuk melakukan semua itu kembali.
TBC
28 OKROBER 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident)- Completed
Romansa# 1 in wedding (19/12/19) # 1 in old (05/01/20) # 2 in bullying (14/05/20) # 3 in boy (14/05/20) # 4 in rahasia (14/05/20) Keysha Tiarani gadis remaja 18 tahun yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi karena faktor e...