03.

5.1K 166 1
                                    

"jadi gitu zah.. Zah? Zahra? Kamu dengerin aku ga sih dari tadi?,,

"Ha? Apa tadi,, Zahra kalap, tersadar dari lamunannya karna teriakan Iqbal.

"Ya Allah, jadi aku harus ngulang ni? Dari tadi aku cerita panjang lebar kamu ga dengerin?,, Iqbal terlihat kesal, namun ekspresinya itu malah membuat dia semakin tampan haha.

"Ha,emm,eee, maaf bal, aku ngelamun, ini anginnya seger banget, jangan ngambek ya, tadi kamu bilang apa?,, Zahra memasang muka serius, semangat mendengar apa yang akan di katakan Iqbal

"Udah lewat!!! Kalau ibarat nasi yang dimasak di atas kompor nih ya, terlambat 5 menit aja, udah jadi bubur, ga akan balik lagi jadi nasi,,

"Ihh maafin dong, Allah yang maha sempurna aja, mau maafin hambaNya yang selalu berbuat salah, masa aku yang manusia biasa ini, yang punya khilaf dan lupa ini, ga kamu maafin.,, Zahra mengedipkan matanya dengan gemas, berharap bisa mendinginkan hati Iqbal

"Mckk, kalau udah ngomongin beginian aku ga bisa beralasan buat marah, lagian aku gak apa apa kok,, Iqbal tersenyum ramah

Ntah apa yang terjadi, namun kehadiran Iqbal membuat Zahra berpikir dua kali untuk kembali ke Yogya, akan menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dia menghabiskan waktunya bersama Iqbal si bocah manis.

"Udah yuk zah, kita ke kelas, mau aku kenalin ke teman teman yang lain, ga mungkin kan? Kamu berteman sama aku doang,, Iqbal terkekeh sendiri membayangkan bahwa dirinya akan menjadi satu satu nya teman dekat Zahra di sekolah yang begitu besar.

"Haa, gapapa lah, aku seneng dan udah bahagia kok walaupun cuma kamu yang jadi temen aku, asalkan, kamu juga harus berteman sama aku aja,, Nada Zahra berubah egois.

"Hmm,, Iqbal heran dan mulai ketakutan dengan wajah Zahra yang berubah antagonis

"Aku bercanda KALIKK!!!!,,

"hehe, aku udah tau kok,, Iqbal memasang sikap lega, sambil berdiri dan mulai berjalan meninggalkan tempat mereka berbincang. Zahra yang melihat iqbal pun, mengikuti langkah Iqbal.

"Halah, bilang aja takut,, Zahra tetap menggoda Iqbal sambil mengikutinya menuju kelas.

• • • • • •
(Flashback off)

tringgg.
tringgg.
Tringgggg....
Sound tanda pesan masuk dari aplikasi WhatsApp yang terdengar dari ponsel Zahra, menjadi penyebab lamunan nya terpecah.

"Ya Allah, ganggu aja sih nih, orang lagi asik melamun jugaa,, Dengan santai Zahra membuka ponselnya penasaran dengan pengirim pesan.

Zah? Udah selesai kerja belum?, Temen temen udah nyariin kamu, kan mau ngerjain tugas observasi kemarin..


Mata Zahra terbelalak semangat karna pengirim pesan tersebut adalah pangeran yang sedang hadir di lamunan nya. Di satu sisi dia kaget karena hampir saja melupakan janji mereka untuk mengerjakan observasi di sebuah kantor produk makanan ringan yang ada di pusat kota Yogyakarta.
Ya, Zahra berkuliah di fakultas bisnis kuliner di universitas nya. Sebenarnya,Iqbal bukan berada di Fakultas itu, Iqbal mengambil fakultas kedokteran, sesuai dengan cita citanya. Tapi loyalitas Iqbal kepada Zahra, sahabatnya, tak usah diragukan, hingga Iqbal selalu hadir membantu dan menemani Zahra.

• • • • • • • • • • • • •

Dengan cepat zahra mengotak atik handphonenya untuk memesan ojek online yang akan mengantarnya ketempat tujuan, tempat Iqbal dan teman temannya yang lain sedang jenuh menunggunya.

"Mba Rika, Zahra memanggil salah satu pegawai di restaurant milik Tante Chayya, tempat ia bekerja.

"Iya mba Zahra??,,

"Hmm, Zahra izin pergi ya mba, ada tugas kampus, nanti kalau Tante Chayya nanyain, bilang besok Zahra ambil 2 shift dehh, gantiin hari ini,,

"Oke oke mba, Bu Chayya gamungkin marah lah, mba Zahra kan keponakannya, lagian mba pergi juga karna kampus, kok panik sih,mba,,

"Engga bisa gitu dong mba, saya harus tetep profesional kan, gimanapun kan saya pekerja disini. Ehh, udah udah kok malah ngobrol, ojek saya bentar lagi datang, saya duluan ya mba, assalamua'alaikum,,

"Wa'alaikumussalam, hati hati mba,, Rika menggelengkan kepalanya sesaat setelah Zahra melesat pergi keluar dari pintu kaca restaurant.
Zahra sangat profesional dan baik dalam hal apapun, walaupun restaurant itu milik tantenya sendiri, dia tidak pernah semena mena dan sepele dengan pekerjaannya. Wanita ini sangat dididik menjadi orang yang bertanggung jawab.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

"Ini bang, kembaliannya ambil aja,, Zahra menyodorkan uang 50 ribuan kepada driver ojek online

"Lho, mba? Ini kebanyakan,,

"Udah gapapa bang,, Zahra berjalan cepat menuju depan kantor, meninggalkan Abang ojek yang kebingungan melihat Zahra terburu buru seperti kuda lumping kesurupan ~~


BERSAMBUNG.





~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh❣ spoiler dikit di part selanjutnya, Zahra akan ketemu sama tuan M.A.R nih, jangan bosan ikutin ceritanya yaa🐈

On ig=> @anitazahr_

Imam Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang