04.

4.2K 151 4
                                    

"aku tak pernah menyangka, benci adalah awal munculnya cinta di hati,,
-alvin rasega-

Mata Zahra terus mencari keberadaan teman teman nya, di daerah kantor yang begitu besar dan indah, tadi, beberapa detik Zahra sempat berdecak kagum dengan gedung yang kini berada di hadapannya, mendengar cerita dari orang orang, dia juga kagum dengan pemilik perusahaan ini, katanya pemilik perusahaan ini adalah seorang pemuda berusia 26 tahun, walaupun belum pernah bertemu, Zahra sangat kagum dengan kerja keras sang pemuda untuk membangun perusahaan kuliner yang sudah terkenal hingga mancanegara tersebut.

"Ya Allah, Iqbal dimana sih? Apa dia pulang karna nunggu aku terlalu lama, aduhh gimana ini,, kini Zahra sudah mulai keringat dingin jantungnya belum terkontrol dengan baik karna dari tadi terburu buru.

"Zahra!!,,

Zahra mencari ke arah suara yang menyebut namanya.

Itu Iqbal, pangeran ku..
Zahra menatap Iqbal dengan perasaan yang sama, yang ia rasakan hampir 9 tahun, dia tak kuasa menahan rasa bahagia ketika bisa berkontak langsung dengan mata Iqbal yang teduh itu..

"Zahra, kamu udah dari tadi yaa nyariin kita?,, Iqbal membuka percakapan sedetik setelah ia sampai di hadapan sahabatnya itu..

"Udah deh, ayo deh kita langsung masuk aja, tadi di konfirmasi jam 10 pagi, ini telatnya keterlaluan,, Ucap Andhini, teman sekelompok Zahra dalam melakukan tugas penelitian di tempat mereka berada sekarang..

Wajah Andhini yang terlihat begitu kesal membuat Zahra merasa bersalah, dari nada bicara Andhini pun sangat ketus dan terkesan menyudutkan Zahra, karna ia lah mereka terlambat dari jadwal.

_____________________________

"Harusnya, tadi itu kita jemput Zahra aja bal, daripada gini, kamu juga banyak banget alasannya, takut Zahra terganggu lah, udah janji ga jemput lah, jadi gini kan? Gimana kalau Mr. Alvin ga ada di kantor atau nolak kedatangan kita, kata orang orang dia galak loh,, Andhini terus menerus mengoceh dan mengumpat sendiri sepanjang perjalanan menuju kantor manusia yang akan mendampingi mereka melakukan observasi.

"Udahlah Dhin, berhenti nyudutin Zahra, lupa itu penyakit manusia, siapapun bisa mengalaminya, kita manusia biasa harus bisa maklum dong, Allah aja yang sempurna selalu kasih ampunan sama kita, manusia yang diciptakan lemah ini,, Iqbal melawan pernyataan Dhini, yang dia tau sudah berhasil menyakiti hati Zahra

"capek tau nunggu dari tadi, aku kesel ditambah bacotan kamu lagi, udah ayo masuk, nanti kalau Mr Alvin gak Nerima kita lagi, kalian semua tanggung jawab, aku lebih baik keluar dari tim ini!,,

"Dhin, ngomongnya dong di tata sedikit,, Tedyy yang dari tadi hening, mulai angkat suara karna terganggu dengan perkataan Andhini, Jarang sekali Dhini bicara seperti itu, kalau bukan berada di puncak emosi seperti detik sekarang ini..

"udah lah, capek berdebat, Zahra selalu di belain, padahal dia udah salah dan buat repot semua orang!,,

"Udah ya, sekarang lebih baik kita masuk ke dalam,, Iqbal memperbaiki suasana dengan suara lembut dan teduhnya.

'suasana kantor begitu sepi, disengaja untuk memperbaik suasana kerja, bangunan yang sekarang sedang di injak oleh kaki Zahra dan teman teman nya ini adalah bangunan khusus karyawan yang mengatur administrasi, pertemuan dengan clien, pembukuan kerja dan sebagainya. Sedangkan pabrik pembuatan makanan berada persis di belakang kantor, katanya pabrik itu di desain sangat steril dan canggih, memperkerjakan banyak sekali karyawan ahli.

"Permisi mba, mas, ada yang bisa saya bantu,, pandangan Zahra teralih dengan gadis berhijab syar'i yang berbicara menawarkan bantuan.

"Oh iya mba, kami mau bertemu dengan Mr. Alvin,, Iqbal menjawab pertanyaan sang gadis dengan ucapan yang tak kalah ramah.

"Hmm, maaf, apa sudah ada janji,,

"Udah mba, kami dari mahasiswa yang mau melakukan observasi di kantor ini,, kini Andhini yang menjawab pertanyaan.

"Masyaa Allah, baru saja tadi saya membicarakan kalian bersama teman teman saya, kami lagi menunggu kedatangan kalian, karna pak Alvin sudah dari tadi menanyakan kalian,,

"Hm, iya mba, sebelumnya kami minta maaf, karna sudah terlambat,, kini Zahra yang bicara

"Oh, iya mba, sebenarnya pak Alvin itu baik dan pengertian, tapi sepertinya beliau sedang ada masalah dan sedang sensitive, kalau nanti ada kata kata beliau yang kurang mengenakkan bagi kalian, tolong di maklumi yaa,,

"Iya mba insyaaAllah kami mengerti,, ucap Iqbal dengan tenang. Dibalik itu, Zahra memasang wajah bersalah, sedang kan Andhini dan Tedy kompak memasang wajah khawatir.

• • •

''kalian ini pada kenapa?,, Iqbal terheran karna teman temannya dari tadi hanya diam

"Aku khawatir bal, gimana kalau nanti pak Alvin ga mau terima kita untuk observasi disini, kamu tau kan, perjuangan kita untuk mendapat izin disini,, Tedy teringat dengan perjuangan mereka mendapatkan izin di perusahaan besar dan terkenal itu

Mereka sampai harus menginap 4 hari di kampus untuk merevisi proposal karna sudah 2 kali di tolak karna proposal nya yang kurang jelas, banyak perdebatan yang sudah mereka alami, apalagi antara Andhini dan Zahra, seringkali terjadi perbedaan pendapat. Untung ada Iqbal yang mampu menenangkan mereka, *entah kenapa Andhini tak bisa banyak melawan perkataan Iqbal, Andhini yang keras kepala, akhir akhir ini, mendadak kaku asal berhadapan dengan Iqbal, tapi diantara yang lain, hanya Tedy yang menyadari hal tersebut, entah hanya perasaan Tedy saja, atau....

~ ~ ~

'tok tok tok

"Masuk..,,

'seeeeettt (Zahra membuka pintu)

Terlihat seorang pemuda yang memakai kemeja putih dengan acak acakan tengah mengelap meja yang terlihat basah, seperti nya habis saja ketumpahan sesuatu.

Pemuda tersebut masih saja melanjutkan pekerjaan 'menge-lap-nya' dan tidak menghiraukan Zahra yang sedang berjalan menuju sofa.

-beberapa menit kemudian

Pemuda tersebut menatap Zahra beberapa detik

"Mas? Udah selesai kerja nya,, Zahra memberanikan diri membuka percakapan setelah beberapa lama di landa ke gabutan.

"Emang mba ada perlu apa disini? Cari siapa,, Pemuda tersebut duduk di sofa yang bersebrangan dengan sofa yang di duduki Zahra.

"Saya cari 'Mr Alvin',,

"Alvin?,,














BERSAMBUNG.

~ ~ ~ ~ ~

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 💕 terima kasih sebanyak banyaknya sudah Sudi membaca cerita ini, selalu semangat menyebar manfaat dan kebaikan yaa:) jangan lupa vote, biar saya semangat untuk membuka kreativitas yang kadang sulit terbuka ini 😥

On ig => @anitazahr_




Imam Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang