Banyak cara untuk Allah memberi teguran. Dengan cobaan, atau dengan diabaikan. Jika cobaan begitu berat, bukan karna Allah tak sayang, dia hanya ingin kita sadar...
•••
"Gina..." Alvin berkata lirih, ketika melihat perempuan yang memakai kaos berwarna putih itu terus berteriak agar bisa menghadap hakim.
Zahra menoleh ke arah Alvin"Kak Alvin kenal dia?" Ucap Zahra penuh kebingungan.
"Itu Gina, sahabatnya Andhini, dia juga ada di TKP saat itu"
Zahra mengangguk pelan "ngapain dia kesini?"
Alvin mengangkat bahunya, mengisyaratkan bahwa dia juga tidak tahu.
"Pak Hakim! Saya mohon pak, saya punya bukti bahwa Andhini bohong" Gina memelas, berusaha meyakinkan hakim dan semua orang yang ada di ruang pengadilan
"Mba, tolong keluar, jangan menganggu persidangan" Penjaga pengadilan memegang erat tangan Gina dan memaksanya untuk keluar.
"Lepas! Lepasin! Gue mau ketemu hakim, gue gak ada urusan sama lo! Apaan sii!" Gina berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman penjaga.
"Kak, coba kakak kesana, kasihan Gina, coba kakak tanyakan apa yang diinginkan Gina" Zahra berbisik ditelinga Alvin, mendengar seluruh orang yang ada di persidangan berbisik bisik melihat aksi Gina yang menyita perhatian itu.
Alvin mengangguk "saya kesana dulu"
Alvin pun mendatangi Gina.
"Gina, kamu ngapain disini" bisik Alvin berusaha menenangkan Gina yang meronta minta dilepaskan
"Alvin! Lo Alvin kan? Gue mohon Vin, tolong bantu gue, gue punya bukti yang bisa membebaskan Iqbal, Iqbal gak perkosa dhini, Vin. Gue punya buktinya"
"Pak, tolong lepasin dia, saya akan bicara sama hakim" Alvin meyakinkan penjaga untuk melepaskan Gina. Dan akhirnya mereka setuju untuk melepaskan Gina dan kembali keluar ruangan untuk menjaga proses persidangan
***
"Kamu tunggu disini sebentar, Gina"
Gina mengangguk.
Alvin berlari menghadap hakim dan membisikkan sesuatu, terlihat hakim yang mengangguk setelah menerima bisikan dari Alvin. Lalu Alvin lanjut berlari menuju pengacara yang ia bayar untuk mendampingi iqbal, terlihat pengacara itu juga mengangguk. Alvin kembali menemui Gina. "Gin, ayo" Alvin menuntun Gina untuk ikut dengannya dan duduk disamping kuasa hukum Iqbal.
"Baik saudari Gina, silahkan tunjukkan bukti apa yang anda punya" ucap hakim
Gina menghela nafas, mulai menyebutkan setiap bukti yang ia punya. Mulai dari surat dari dokter yang menyatakan bahwa Andhini tidak pernah hamil, lalu Gina juga menunjukkan rekaman pengakuan andhini yang berkata bahwa Iqbal tidak pernah menodainya, Gina ternyata sudah menyiapkan kamera dan audio saat dia mendatangi Andhini saat itu.
Setelah 10 menit pihak Andhini memberikan pembelaan, namun bukti dari Gina sudah tidak bisa terelakkan, Gina juga sudah mengakui bahwa dia sempat ikut menjebak Iqbal, dia tau semua aksi penjebakan yang Andhini lakukan. Iqbal dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan, Iqbal juga mendapatkan hak untuk menuntut balik Andhini atas kasus pencemaran nama baik atau kasus kasus lain yang bisa dia kaitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Impian.
General FictionSiti Fatimah Az-Zahra. Dia mencintai sahabatnya. Walaupun tidak mendapat balasan. Sebuah keadaan memaksanya menerima perjodohan. Dari seorang duda yang sangat mencintainya Pencarian imam impian. Perjuangan dalam keikhlasan. Lika liku kehidupan. Saya...