#1

126 12 16
                                    

"Lemparkan dia ke Earth. Aku tidak ingin melihatnya!"

Pagi-pagi buta Selene, ratu dari Kerajaan Bulan sudah berdiri di pinggir tebing yang memisahkan Kerajaan Bulan dan Earth dengan jurang dalam di bawahnya.

Dayang Young, dayang setia yang sudah mengikutinya bertahun-tahun hanya bisa menangis dan memohon padanya agar tidak membuang bayi yang baru saja dilahirkannya beberapa jam lalu.

"Demi Tuhan, Yang Mulia Ratuku. Jangan membuang bayi ini saya mohon. Jika Yang Mulia tidak ingin merawatnya, biarkan hamba yang mengasuhnya. Biarkan dia mengenal hamba sebagai ibunya." katanya sambil berlutut memegang kaki Ratu Selene.

"Tidak, Dayang Young! Aku tidak ingin keberadaannya disini. Buang dia jauh dari hadapanku. Melihatnya hanya semakin mengingatkanku pada peristiwa laknat itu." teriaknya lagi sambil menangis juga, "Aku mohon. Aku hanya ingin Endymion kembali bersamaku, menyayangiku seperti dulu, mencintaiku lagi. Sejak kejadian itu, dia sama sekali menganggapku tak ada. Kau lihat, bahkan dia tidak ada di sampingku saat aku melahirkan. Lemparkan dia sekarang! Aku mohon, aku hanya ingin bahagia kembali."

Dengan berat hati Dayang Young melihat untuk terakhir kali bayi digendongannya itu. Bayi perempuan cantik berkulit putih yang dibungkus kain merah. Dayang Young memperhatikan dengan seksama terutama bagian bahu kanan atas bayi itu, tersenyum sekilas ketika dilihatnya tahi lalat berbentuk bulat sabit kecil tercetak disana.

Lalu sedetik kemudian dia melemparkan bayi itu ke jurang yang dalam di depannya. Dengan kekuatan yang dia miliki, dia menjamin bayi itu akan mendarat dengan mulus di Earth tanpa hancur walau dijatuhkan setinggi itu.

Semoga kau menemukan keluarga yang merawatmu dengan baik, Nak. Dengan kekuatan ras kita, kau tak kan pernah melupakan asal-usulmu. Semua akan terbuka dengan jelas pada waktunya.

**

Sementara itu di tempat lain, di Kerajaan Elf.

"Mari bersulang..." seru Alfar kepada sahabatnya, Vernon dari Kerajaan Revenant lalu menuangkan darah pekat dan kental ke dalam cawan milik Vernon.

Ya, Kerajaan Revenant adalah kerajaan vampire dengan Vernon sebagai pemimpinnya. Dia sudah hidup dari beratus tahun lalu dan tetap awet sampai sekarang.

"Ah, selamat atas kelahiran anakmu yang ke-empat. Siapa namanya?" tanya Vernon sambil mengelap sudut mulutnya yang berwarna merah.

"Daniel. Namanya Daniel. Terima kasih."

"Sekarang, terimalah ini sebagai hadiah kelahirannya." Vernon menyerahkan kalung emas dengan bandul semerah darah.

"Jangan lakukan ini, Vernon. Kau membuatku merasa berhutang." elak  Alfar.

"Jangan berpikiran begitu. Kau dan aku adalah saudara walau ras kita berbeda. Kalian sudah membantu kami mengalahkan werewolf, musuh bebuyutan kami. Itu hutang terbesar kami pada kalian, bangsa Elf."

Mendengarnya, Alfar menepuk ringan bahu Raja Vernon sambil berkata, "Terima kasih."

Vernon tersenyum simpul.

**

Earth. Korea Selatan.

Malam itu hujan badai terjadi dengan tidak biasa. Guntur terus bersahutan dari tadi. Angin kencang meniup dari segala arah, seakan bisa menghempaskan daratan itu ke udara.

"Ambilkan ember! Disini bocor, yeobo..." teriak seorang ibu pada suaminya malam itu.

"Yak, disini juga bocor! Kau ambilkan mangkuk yang disana untuk menampung disini."

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang