#24

24 2 0
                                    

Yun Hee sudah menemui Minhyuk dan Taehyung, menceritakan semua alur dengan lengkap termasuk alasan mengapa Matthew dan Jim tidak ikut kembali ke Earth bersamanya. Kedua temannya itu merasa lega karena semua masalah sudah selesai, tetapi juga sedih karena masih harus berpisah lebih lama dengan kekasihnya.

Waktu terus berlalu dengan cepat. Tak terasa sudah tiga tahun sejak kejadian itu kini sudah banyak hal yang berubah di sekitar Yun Hee. Sejak Yun Hee kembali ke Earth, dia mengunci kekuatannya dan menjelma menjadi manusia biasa. Yun Hee tidak ingin mengandalkan kekuatannya hanya karena dia sudah tahu dirinya adalah Tuan Putri dari Kerajaan Bulan. Eomma dan Appa kini hidup berkecukupan berkat uang yang Yun Hee bawa mereka jadikan modal untuk usaha. Rumah mereka pun sudah sedikit diperbaiki, berkat bantuan Taehyung dan Minhyuk.

Minhyuk yang sudah lulus sekolah kini meneruskan usaha Eomma-nya yang meninggal dunia satu tahun lalu, praktis membuat Minhyuk kini tinggal sendiri saja. Membuat Yun Hee sering kali datang sekedar menemani agar pria cantik itu tidak merasa sepi. Yun Hee dan Taehyung yang juga kini mandiri, bekerja pada Minhyuk membantunya mengelola usaha keluarga itu.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di rumah Minhyuk, hari ini ulang tahunnya sehingga Yun Hee dan Taehyung sepakat untuk merayakannya dengan sederhana. Yun Hee yang sudah memasak sejak tadi pagi menyajikan banyak masakan walau hanya mereka bertiga yang menyantapnya. Tertawa dan berbincang menghabiskan waktu sambil memakan masakan Yun Hee saat tiba-tiba portal waktu terbuka tak jauh dari sana. Cukup menyilaukan mata karena Minhyuk dan Taehyung harus memicing mata sekedar melihat apa itu.

"Joo...!" teriak Minhyuk gembira melihat siapa sosok yang keluar dari portal itu.

Matthew, Jim dan Daniel terlihat keluar, tidak ada yang berubah dari mereka kecuali tubuh yang terawat baik, begitu juga dengan pakaian khas Kerajaan Bulan yang mereka kenakan.

"Aku rindu!!" Minhyuk langsung meloncat ke dalam pelukan Matthew mencium bibirnya sambil menangis bahagia, "Mengapa lama sekali, hah? Kau berniat melupakanku?" 

Matthew tidak berkata apa pun, melebarkan senyumannya dan membalas ciuman Minhyuk, "Maafkan aku sayang, tapi aku tidak berniat melupakan atau apa pun. Justru aku datang ke sini untuk menjemputmu."

Minhyuk terbengong menatap Matthew. Sementara itu di sisi yang lain...

"Hai, manis..." ucap Taehyung sambil mengulum senyumnya, "Akhirnya kau datang juga."

Jim memutar matanya dengan malas mendengar kata 'manis' itu tapi langsung memeluk Taehyung dengan erat, "Maafkan aku jika kau menunggu lama..."

Taehyung membalas pelukannya dan mengelus kepala Jim dengan sayang, "Aku marah, lho..."

Jim tertawa mendengarnya, "Ikutlah denganku kalau begitu. Biarkan aku menebus rasa bersalahku..."

Giliran Taehyung yang melongo tak percaya mendengar ucapan Jim barusan lalu mengangguk bahagia.

Daniel yang melihat kedua kakaknya asyik dengan kekasihnya masing-masing lantas mendekati Yun Hee yang langsung menyadari keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel yang melihat kedua kakaknya asyik dengan kekasihnya masing-masing lantas mendekati Yun Hee yang langsung menyadari keberadaannya.

"Hai..." sapa Daniel sedikit kikuk.

"Hai.." jawab Yun Hee  menyunggingkan senyumnya lalu bergeser sedikit memberi ruang bagi Daniel, "Apa kabarmu?"

"Baik. Ayah dan ibu menitipkan salam untukmu dan meminta maaf tidak bisa ikut ke sini. Ayah sedang sibuk membantu ayahmu menaklukan daerah Barat Daya." 

Ayah? Hati Yun Hee berdesir mendengar kata itu. Sudah lama rasanya dia berusaha mengubur kenyataan pahit itu, bahkan setiap kali melihat wajah Appa Son, hatinya harus berulang kali meyakinkan bahwa ayah yang dia punya hanyalah beliau, tidak ada selain dirinya. Yun Hee lalu hanya mengangguk singkat tanpa berkomentar apa pun lagi.

Keduanya lantas terdiam, sama-sama merasa kikuk. Daniel melirik Yun Hee sebentar dan berkata lagi, "Mereka datang untuk menjemput kedua temanmu."

Perkataan itu sontak membuat Yum Hee menoleh bingung. Daniel lantas melanjutkan kata-katanya, "Kak Matthew dan Kak Jim sudah meminta restu pada ayah dan ibu untuk menikahi mereka berdua. Oh iya, Kak Shine juga akan menikah dengan Kak Hyungwon. Mereka bertiga sudah berencana akan menikah bersama-sama nanti, oleh karena itu kami datang untuk menjemput temanmu."

Pandangan Yun Hee tetap terfokus pada masing-masing pasangan itu lalu berkata, "Apa tidak masalah jika manusia tinggal di Dunia Atas nanti? Apa kalian akan mengubah mereka?"

Daniel mengangkat bahunya, "Mungkin saja ayahmu yang bisa memberikan kekuatan atau mengubah kedua temanmu agar sama seperti kita nanti."

Yun Hee mengangguk mengerti. Sedikit sedih dalam hatinya jika nanti Minhyuk dan Taehyung akan pergi. Dia pasti kesepian. Tapi dia tidak ingin menghambat kebahagiaan mereka. Menunggu Matthew dan Jim selama ini tentu membuat mereka menderita.

"Kau sendiri..." Daniel bersuara lagi sambil menghadap pada Yun Hee, "Kau tidak mau kembali ke sana lagi?'

Yun Hee menggeleng, "Untuk apa? Semua yang ku punya ada di sini."

Daniel mendesah pelan, "Ratu Seline dan Raja Endymion setiap hari selalu menunggu kepulanganmu, Yun Hee. Tidakkah kau bisa memaafkan mereka?"

"Aku kira mereka sudah terbiasa tanpaku. Lagipula aku tidak mungkin meninggalkan kedua orangtuaku di sini. Hanya aku yang mereka punya."

"Begitu pun dengan Raja Endymion dan Ratu Seline, bagi mereka hanya kau yang mereka punya."

"Benarkah? Jika hanya aku yang mereka punya, mengapa mereka membuangku?"

Daniel mendesah pelan, "Tentu ada alasan mengapa mereka melakukan itu, Yun Hee. Setidaknya dengarkan dulu alasan mereka. Lagipula sekarang mereka sudah menyesal."

Yun Hee menoleh menatap Daniel mencoba untuk menahan emosinya, "Aku tidak ingin membicarakan ini lagi."

Daniel terpekur mendengar intonasi bicara Yun Hee yang sedikit naik. Perempuan ini menjadi cepat emosi jika membicarakan orang tua kandungnya. Daniel cepat menunduk dan berkata, "Maafkan aku, aku tidak berniat menyinggungmu. Aku hanya mencoba menyadarkan bahwa sikapmu ini salah."

"Sebelum kau menyadarkanku, bukankah lebih baik jika kau melihat dirimu sendiri dulu? Bukankah dulu kau juga sulit untuk didekati? Untuk sekedar berteman denganmu saja, kau menolak. Bahkan kau hampir menyerahkanku pada Vernon dulu. Jadi sebelum kau mengingatkan soal sikapku, akan lebih baik jika kau membenahi dirimu sendiri dulu." sahut Yun Hee tajam tanpa menengok ke arah Daniel.

Daniel sangat kaget mendengar jawaban frontal Yun Hee, tapi dalam hati dia memang mengakui dirinya dulu memang bersikap jahat terhadap Yun Hee. Tapi kenapa sekarang justru sepertinya sikap mereka tertukar begini? 

"Aku minta maaf atas sikapku yang dulu, Yun Hee. Aku menyesal atas semua perbuatanku padamu. Bahkan waktu sudah berjalan lama tapi aku tidak pernah mengucapkan maaf dengan pantas..." ucap Daniel sambil menatap wajah Yun Hee namun perempuan itu menolak untuk menatapnya balik, "Maafkan aku. Dan aku ingin mencoba mengulang dari awal untuk berteman denganmu. Apa...kau mau?"

Yun Hee terdiam lalu menghembuskan nafasnya pelan, "Maafkan sikapku barusan, juga kata-kataku. Aku menjadi lebih sensitif jika kau membicarakan mereka. Aku hanya belum bisa menerima kenyataan itu. Selama tiga tahun terakhir ini hal itu masih sangat membingungkan untukku. Aku bisa melihat kilas balik semua kejadian itu tanpa aku mengerti apa salahku hingga mereka melakukan itu semua..."

"Maka dari itu bukalah hatimu agar bisa mendengar penjelasan dari mereka...." ujar Daniel melembut, "Raja dan Ratu sangat ingin menjelaskan semua agar kau paham. Mereka sangat merindukanmu setiap saat."

Yun Hee hanya bisa terdiam tanpa menjawab apa pun lagi. Hatinya masih sangat beku sekarang. Semua prioritas Yun Hee selalu pada pasangan Son saja, dan perlukah dia mulai membuka hatinya sekarang pada orang tua kandungnya?

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang