#20

54 2 0
                                    

Seluruh orang sudah berkumpul di depan rumah Alfar. Jim tampak bersenda gurau dengan Taehyung, sedangkan Matthew tak hentinya menenangkan Minhyuk, sesekali berpelukan dan menyentuh pipi pria cantik itu seakan tak rela ditinggal barang sejenak. Sedangkan Shine tampak berbicara serius dengan orangtuanya dan Endymion juga Selene.

Daniel mengamati semua itu dari kejauhan. Meremas jarinya sendiri dengan tidak sabar, hatinya tak berhenti berdentum sedari tadi menunggu kedatangan Yun Hee. Kejadian kemarin membuatnya tidak bisa tidur semalaman. Memejamkan mata berupaya berpikiran jernih, nyatanya kejadian itu terus berputar dalam otaknya. Bagaimana Yun Hee menjadikan tubuhnya bagai tameng bagi Daniel, melihat Yun Hee sekarat sampai tak bernyawa, lalu kedatangan Ibu Suri yang mengorbankan jiwa dan kekuatan untuk Yun Hee, juga perubahan yang terjadi pada Yun Hee selepas dia hidup kembali, semuanya membuat Daniel kepusingan sendiri.

Jujur saja, Daniel seperti melihat orang lain. Yun Hee yang sekarang bukanlah sosok Yun Hee yang biasa lemah lembut pada siapapun. Dan perubahan itu membuat Daniel merasa kehilangan juga khawatir. Tentu berat bagi perempuan itu mengetahui bahwa dia dulu dibenci oleh orang tuanya sendiri, bahkan sampai dibuang dari negerinya. Dan Daniel sadar Yun Hee sangat terpukul mengetahui kebenaran itu.

Wuzz...

Tiba-tiba angin seperti terasa zig-zag berjalan horisontal ke arah mereka. Lalu angin itu berhenti dan digantikan dengan kehadiran Yun Hee yang berada di belakang Minhyuk dan langsung mengagetkan pria cantik itu. Semua yang melihat hal itu nampak terpukau dengan kekuatan Yun Hee, beberapa seperti Aiser, Shine juga Jim hanya tersenyum simpul.

"Astaga Yun Hee!!" omelnya, "Kenapa kau tiba-tiba muncul seperti ini? Mengagetkanku saja!"

Yun Hee hanya terkekeh kecil melihat omelan dari sahabat tersayangnya itu lalu mengangkat bahunya sambil berkata, "Entahlah, aku hanya ingin mencoba kekuatanku."

Melihat kekehan itu Minhyuk langsung memeluk erat Yun Hee, "Akhirnya kau kembali seperti Yun Hee yang ku kenal."

Yun Hee kembali tertawa kecil, "Aku sudah katakan tidak ada yang berubah dariku, Minhyukie..."

Melepaskan pelukan itu lalu mencubit pelan hidung Yun Hee, Minhyuk kembali memanyunkan bibirnya, "Jangan galak lagi seperti semalam. Aku jadi takut padamu. Aku rindu Yun Hee-ku yang dulu dan jangan pernah berubah, oke?"

Yun Hee hanya tertawa lepas mendengar ocehan itu, mengangguk meyakinkan Minhyuk lalu berpaling pada Alfar juga Aiser yang mendatanginya.

"Eomma Aiser...Appa Alfar..." sapa Yun Hee sambil mengangguk hormat.

Aiser langsung memeluknya dengan sayang, "Bagaimana keadaanmu, Nak? Apa semalam kau tidur dengan nyenyak?"

Yun Hee melepaskan pelukan itu dan tersenyum, "Aku baik-baik saja, Eomma. Aku dapat tidur semalam dan maafkan sikapku kemarin. Seharusnya aku tidak sekasar itu padamu."

Aiser kembali tersenyum, "Jangan kau pikirkan. Aku memahaminya. Yang terpenting kau baik-baik saja."

Yun Hee mengangguk pelan lalu mengedarkan pandangannya pada yang lain, membalas satu per satu senyuman yang terarah padanya tetapi mengacuhkan senyuman yang datang dari Selene dan Endymion yang membuat keduanya otomatis menunduk. Yun Hee tidak peduli apakah perbuatannya itu akan menyakitkan hati mereka, yang jelas dirinya masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dua orang asing yang berdiri tak jauh darinya sekarang adalah orang tua kandungnya, orang tua yang sudah membuangnya.

"Jadi, bisakah kita pergi sekarang?" ucap Yun Hee lagi dengan tenang seakan kepergian mereka hanyalah untuk tamasya.

"Haruskah sekarang?" pekik Minhyuk pelan sambil memeluk erat lengan Matthew. Sedangkan Taehyung otomatis merengkuh pinggang Jim seakan tidak rela. Daniel tersenyum, sedangkan Shine memutar matanya sedikit jengah. Kesal juga lama-lama melihat orang kasmaran yang akan pergi seperti ini.

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang