#22

26 1 2
                                    

"Kita harus membawa Selene pulang ke Kerajaan Bulan..." seru Endymion ketika dilihatnya Selene tidak menunjukan tanda-tanda akan sadar.

Alfar mengangguk setuju. Mendengar hal itu Endymion segera mengibaskan tangannya dan terlihatlah seperti portal waktu di sana. Dengan ini begitu mereka melewati portal tersebut, mereka akan tiba di Kerajaan Bulan tanpa perlu menempuh perjalanan jauh. Satu per satu dimulai dari para pangeran Elf mereka masuk ke dalam portal itu. Shine terlihat membopong jasad Hyungwon dalam pelukannya, tidak mungkin dia meninggalkan Hyungwon di sana. Disusul Matthew yang membopong jasad Vernon, lalu kedua orangtua dan saudaranya, Endymion yang membopong Selene yang masih pingsan dan Yun Hee yang menjadi orang paling terakhir.

"Nak, kenapa kau masih di situ? Ayo sini..." ajak Alfar dengan tersenyum lembut pada Mingyu yang masih bergeming di tempat.

"Mingyu, ikutlah bersama kami..." ujar Endymion kali ini membuat Mingyu mengalihkan tatapannya pada Shine dan Matthew yang dibalas anggukan juga senyuman.

Perlakuan hangat dari keluarga Elf itu membuat Mingyu melangkahkan kakinya memasuki portal tersebut dan disambut dengan tepukan pelan nan ramah dari Jim juga senyuman kecil dari Daniel.

Segera mereka semua sampai di pelataran istana Kerajaan Bulan. Istana itu sangat indah bahkan Supermoon berbentuk bulan sabit putih terpampang di langit sebagai latar belakang istana dan terlihat sangat dekat dengan mereka. Membuat para pangeran Elf sontak berdecak kagum. Yun Hee juga mengedarkan pandangannya ke sekeliling istana. Memperhatikan setiap detail tempat itu, rumahnya sendiri. Mendadak hatinya seperti tercubit, perasaan sakit hati itu kembali muncul. Namun mengingat kondisi beberapa di antara mereka yang masih belum pulih akibat serangan Vernon tadi juga Seline yang belum sadarkan diri, membuat Yun Hee memilih mengabaikan perasaan itu. Kehadiran mereka membuat para pengawal yang berjaga di sekitar juga beberapa dayang yang kebetulan melintas langsung berlari mendekati Endymion yang masih membawa Seline yang belum sadarkan diri. Para Jendral pun segera datang mendengar Raja dan Ratu mereka datang tiba-tiba. Gemparlah mereka saat melihat jasad Vernon terbujur kaku diwarnai darah.

"Yang Mulia, Anda baik-baik saja? Mengapa Raja Revenant ada di sini?"

"Jendral Lee...." seru Endymion saat melihat salah satu Jendral kepercayaannya, "Sebarkan berita pada seluruh penjuru Dunia Atas bahwa Vernon telah mati. Bawa jasadnya dan Hyungwon ke Revenant agar mereka bisa dikuburkan dengan layak sekalian kau antar Pangeran Mingyu pulang."

"Baik, Yang Mulia!"

"Tidak...." suara serak Shine menjawab, "Aku tidak ingin jasad Hyungwon dibawa ke Revenant. Aku akan menguburkan sendiri jasadnya. Bisakah untuk sementara waktu jasadnya ditaruh di sini?"

Endymion mengangguk dan Shine pun berterima kasih karenanya.

"Siapkan kamar bagi keluarga Kerajaan Elf. Panggilkan Dayang Young segera juga Tabib Istana ke dalam kamarku, cepat!" seru Endymion menyuruh para dayang itu lalu berpaling pada Alfar, "Kalian istirahatlah dulu. Jangan merasa sungkan, katakan kepada para dayang apapun yang kalian butuhkan. Aku akan mengurus Selene terlebih dulu."

Alfar mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Dayang-dayang itu langsung berlari memenuhi perintah Endymion, menyiapkan beberapa kamar bagi mereka semua dan memanggil tabib istana yang lain untuk memeriksa luka mereka. Daniel langsung memapah ibunya disusul Shine yang lekas pergi juga membawa jasad Hyungwon.

"Raja Alfar...terima kasih." Mingyu menunduk sambil berkata pelan nyaris berbisik tapi Yun Hee dan Matthew yang ada di situ dapat mendengar dengan jelas, "Terima kasih dan maafkan aku."

Mendengar namanya disebut membuat Alfar berpaling pada Mingyu dan mengusap pelan bahu anak itu, "Lupakan yang semua sudah terjadi. Mulai hari ini kau berada di bawah tanggung jawab kami. Kuburkanlah Ayahmu dengan layak sesuai tradisi kalian, setelah itu kembalilah ke sini. Kau tidak keberatan, kan?"

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang