#23

23 2 0
                                    

Keesokan harinya keluarga Elf yang sedang berkumpul di ruang utama kerajaan gempar melihat Hyungwon yang kembali hidup berjalan pelan dipapah oleh Shine. Aiser sampai menghampiri dan mengelus lembut pipi tirus Hyungwon untuk sekedar memastikan apakah vampire muda itu benar telah hidup kembali.

"Selamat datang kembali, Hyungwon..." sapa Aiser akhirnya tersenyum lebar, "Aku bahagia kau dapat hidup kembali..."

Hyungwon mengangguk hormat, "Semua karena Yun Hee, Yang Mulia..."

Aiser sudah menduga, dia kembali tersenyum sebelum bergabung kembali dengan yang lain.

"Mingyu sedang mengurus pemakaman ayahmu, Hyungwon...." ujar Alfar, "Sesudah selesai dia akan kembali ke sini."

Air wajah Hyungwon berubah sedikit sendu mendengar kalimat Alfar barusan, kaget mendengar kematian ayahnya walau dia merasa itu adalah jalan terbaik.

"Secara tulus aku meminta maaf pada kalian semua. Gara-gara kami bangsa Elf hancur, kalian juga menderita. Raja Alfar dan Ratu Aiser, aku bersedia menerima hukuman apa pun. Dan aku hendak mengembalikan denah Fountain of Youth yang ayahku rebut dari kalian."

Hyungwon lantas berlutut membuat semuanya kaget. Aiser lalu menghampiri Hyungwon dan memapahnya untuk berdiri, "Kami tidak mempunyai kuasa untuk menghukummu , Hyungwon. Karena secara hukum kami berdua bukanlah lagi raja dan ratu sejak kerajaan kami jatuh. Lagipula aku yakin kau sudah menerima karmamu sendiri. Sudahlah, jangan kau pikirkan lagi. Semua sudah terjadi dan tidak mungkin kembali. Kami sudah memaafkan semua perbuatanmu dan ayahmu. Ikutlah bersama kami, begitupun dengan Mingyu. Kalian berdua bagian dari kami juga mulai saat ini."

Hyungwon yang mendengar kata-kata Aiser hanya bisa menangis. Tidak menyangka keluarga yang sempat dia hancurkan masih mau menerima kembali dirinya dan Mingyu.

"Lagipula aku rasa Shine akan lebih membutuhkanmu mulai dari sekarang. Aku rasa hukuman terbaik yang bisa kuberikan adalah memintamu untuk bersamanya." ujar Alfar kali ini sambil membawa Aiser dalam pelukannya.

Shine yang mendengar ayahnya sontak saja memerah dan menunduk malu membuat Hyungwon tersenyum kecil, "Aku akan menjalani hukuman itu dengan baik, Yang Mulia."

"Panggil kami ayah dan ibu. Kami adalah orang tuamu juga, ya kan?" Aiser berkata lagi.

Hyungwon kembali menangis bahagia, mengedarkan pandangannya menatap saudara Shine satu per satu lalu menghampiri mereka mulai dari Jim sampai Daniel, memeluk dan mengucapkan maaf yang tiada habisnya.

"Sudah, jangan menangis lagi, Kak..." kata Matthew sambil tertawa, "Wajahmu akan jelek jika banyak menangis seperti ini."

Lelucon itu sontak memancing tawa yang lainnya membuat Hyungwon tertunduk malu.

"Jadi pernikahan selanjutnya adalah pernikahan mereka, Bu?" tanya Daniel sambil tertawa.

"Sudah...sudah..." lerai Alfar kasihan melihat Hyungwon yang terlihat tak berdaya jadi bahan candaan anak-anaknya, "Shine, apa kau melihat Yun Hee?"

"Tidak, Ayah. Sejak pagi aku belum melihatnya."

"Tentu saja Kak Shine tidak melihat Yun Hee, Ayah. Dia hanya menatap Kak Hyungwon terus." Jim kali ini yang bersuara disambut tawaan Matthew dan Daniel. Membuat wajah Hyungwon kembali memerah ke sekian kalinya.

"Yak, kalian ini!" gemas juga Shine melihat mereka membuat Hyungwon malu terus di depannya, "Aku akan mencari Yun Hee sekarang juga, Ayah."

"Tidak perlu, aku sudah di sini." Yun Hee mendekati mereka dan langsung memeluk Aiser dan Alfar, "Eomma, bagaimana keadaanmu sekarang?"

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang