#27

34 2 0
                                    

Portal waktu itu terbuka persis di belakang rumah Yun Hee seperti yang sudah-sudah. Daniel lalu keluar dari sana dan langsung mengubah penampilannya. Dia tidak ingin mengambil resiko ketahuan oleh orang lain dan membuat kehebohan di sana.

Hari itu hari Minggu di Earth jadi seharusnya Yun Hee berada di rumahnya. Mengendap perlahan Daniel memutuskan untuk mengintip melalui celah jendela di samping rumah untuk mencari keberadaan Yun Hee namun sayangnya dia tidak melihat siapapun di dalam.

"Hei, Nak! Apa yang kau lakukan?" tepukan cukup kencang terasa di bahu kanannya membuatnya menengok ke belakang dan melihat perempuan setengah baya memandangnya bingung, "Siapa kau?"

Daniel yang mengenali perempuan setengah baya di depannya adalah Eomma Son sedikit gelagapan menjawab. Selama ini dirinya tidak pernah ketahuan siapa pun, tapi kali ini malah Eomma-nya Yun Hee sendiri yang memergokinya.

"A-aku...a-aaku Daniel, teman Yun Hee..." jawab Daniel akhirnya. Tidak enak juga jika harus berbohong.

"Teman Yun Hee?" mata Eomma Son sedikit memicing curiga menatap Daniel dari atas hingga bawah membuat Daniel merasa gentar dipelototi seperti itu.

"I-iya dulu kami tinggal deket sungai sana..." ujar Daniel lagi mengingat-ingat dimana dia sekeluarga tinggal dulu.

"Eomma...lho Daniel?" belum sempat Eomma Son bertanya lebih jauh tiba-tiba dari arah depan muncul Yun Hee yang tentu saja membuat jantung Daniel berdetak kencang juga membuat bingung Yun Hee karena sekian tahun lamanya baru kali itu dia melihat Daniel lagi. Yah meskipun Daniel rajin turun ke Earth untuk melihat Yun Hee, salahkan dirinya sendiri yang tidak berani menampakan diri langsung di depan perempuan itu, hanya berani dari kejauhan.

Eomma Son kali ini menengok ke arah Yun Hee sambil menunjuk Daniel, "Kau mengenal pria ini?"

"Ah...eoh di-dia temanku Eomma..." jawab Yun Hee sedikit terbata sambil berharap dalam hati Eomma Son tidak melihat kegugupannya itu, "Hai, Dan apa kabar lama tak bertemu ya? Kau tidak mengabariku jika mau datang. Eomma kenalkan ini Daniel."

Daniel tersenyum lembut pada Yun Hee, perutnya mendadak mulas, hatinya berdegup riuh setelah sekian lamanya akhirnya dirinya bisa berdiri di depan perempuan yang selama lebih dari sepuluh tahun ini menghiasi mimpinya. Baginya dan Yun Hee sebagai bagian dari Dunia Atas, umur hanyalah angka penghias kehidupan, sehingga tidak heran baik dia ataupun Yun Hee tidak terlihat berubah masihlah terlihat muda. Dan justru itulah yang semakin membuat pipi Daniel bersemu merah menatap Yun Hee, perempuan itu masih secantik dulu.

"Eomma, aku ijin sebentar mengobrol dengan Daniel di sana..." Yun Hee menunjuk semacam gazebo dari bambu tak jauh di depan rumahnya.

"Baiklah...." jawab Eomma Son lalu menoleh pada Daniel membuat pria itu tersenyum canggung padanya.

"A-aku duduk ke sana dulu, Bibi...." pamit Daniel sambil membungkuk hormat dan pergi setelah melihat anggukan Eomma Son. Lupakan statusnya sebagai penduduk Dunia Atas ataupun berbagai kekuatan yang dia miliki. Hanya tatapan Eomma Son yang mampu membuat hati Daniel bergetar takut, hahahaha...

Mereka lalu berdua berjalan ke arah gazebo itu dan duduk bersisian. Sejenak keduanya terdiam lantaran tak tahu harus berkata apa. Pertemuan itu terlalu mengejutkan bagi keduanya.

"Ergh...hai..." ucap Daniel akhirnya menoleh pada Yun Hee memecah kebisuan, "Bagaimana kabarmu?"

"Baik..." jawab Yun Hee singkat sambil menengok membalas tatapan Daniel membuat pria itu tersipu malu dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dari jarak sedekat ini menatap wajah Yun Hee membuatnya tiba-tiba merasa gerah.

"Kenapa?"

"Huh?"

"Kenapa kau menengok ke arah sana? Wajahku kan ada di sebelah sini..." ucap Yun Hee sedikit bingung melihat Daniel bersikap seperti itu.

"Oh...ti-tidak apa-apa..."

Yun Hee tergelak mendengar jawaban itu juga melihat sikap kikuk yang Daniel tampilkan. Kemana sikap angkuh dan acuh yang pria itu tunjukan padanya dulu?

"Tingkahmu itu seakan baru kali ini melihatku..." ucap Yun Hee pelan dan menahan tawanya, "Membiarkan diri turun ke Earth selama ini, memperhatikanku dari jauh sampai aku pikir kau tak akan berani semeter saja mendekatiku."

Daniel kembali menatap Yun Hee kali ini lengkap dengan mulut terbuka. Wajah kebingungan itu sontak membuat Yun Hee menyemburkan tawanya. Serius, wajah melongo milik Daniel benar-benar terlihat lucu sekarang.

"Ka-kau..tahu..? Bagaimana...tapi...aku..." Daniel menjawab kikuk berusaha berkelit namun ketika melihat Yun Hee hanya menatapnya sambil tersenyum dia pun akhirnya berkata, "Baiklah aku mengaku..."

"Nah...begitu lebih baik kan. Hahahahahah apa kau tidak capek selama ini hanya melihatku dari jauh? Untuk apa juga seperti itu, hmm..."

"Bagaimana kau tahu?" seru Daniel lagi. Percuma saja selama ini dia memperhatikan Yun Hee diam-diam jika perempuan itu tahu perbuatannya.

"Aku memang menutup kekuatanku tapi bukan berarti aku tidak tahu apa pun, ya kan? Bahkan dari baunya saja aku bisa tahu yang mana penghuni Dunia Atas dan mana yang manusia biasa..."

Daniel menghela nafas mendengarnya, sedikit kesal juga pada Yun Hee. Jika dia tahu selama ini Daniel selalu turun ke sana kenapa bukan dia yang menghampiri Daniel duluan?

"Kenapa kau juga diam saja? Kalau tahu kenapa kau tidak langsung menghampiriku?" kata Daniel lagi, bibirnya sedikit maju, khas seorang Daniel jika sedang merajuk.

Yun Hee tertawa melihat rajukan itu dan entah kenapa hati Daniel langsung merasa adem melihat tawa itu. Rasanya sudah lama sekali dia tidak melihat tawa itu secara langsung, apalagi setelah banyak kejadian yang sudah terjadi dulu.

"Kau baik-baik saja selama ini?" nada bicara Daniel langsung melembut, dia juga memberanikan diri menatap netra Yun Hee langsung.

Gadis itu mengangguk dan memilih mengalihkan pandangannya ke depan, "Walau banyak yang sudah terjadi beberapa tahun terakhir ini, aku baik-baik saja. Hehehehehe bagaimana kabar kalian? Aku jadi merindukan Minhyuk dan Taehyung. Walaupun sejak mereka pergi, mereka sempat datang beberapa kali tapi tetap saja ada waktunya aku merindukan mereka di sampingku seperti dulu. Ah, apa mereka sudah mempunyai anak?"

Daniel tersenyum mendengarnya, "Anak Kak Taehyung perempuan usianya enam tahun sekarang. Sedangkan anak Kak Minhyuk laki-laki berusia sama. Kak Jim dan Kak Minhyuk hamil bersamaan saat itu. Kalau Kak Shine anaknya dua laki-laki semua."

Yun Hee tersenyum senang mendengar hal itu. Pantas saja beberapa tahun terakhir ini baik Minhyuk ataupun Taehyung tidak pernah turun mengunjunginya. Dia sangat senang sahabatnya itu dapat hidup bahagia di Dunia Atas sana, apalagi dengan kehadiran anak-anak mereka sekarang. Mendengar Minhyuk hamil rasanya dia tidak bisa membayangkan hal itu, walaupun di Dunia Atas apapun bisa menjadi mungkin. 

"Lalu kau, mana anakmu?" tanya Yun Hee membuat Daniel batuk-batuk ketika mendengarnya, "Hei, kau baik-baik saja?"

"Eoh...y-ya..." ujar Daniel mengelus dadanya, "Aku belum punya anak."

Yun Hee langsung merasa tak enak hati, dia menatap Daniel dengan simpati, "Jangan khawatir jika tiba saatnya kau juga pasti akan memilikinya. Kau harus membesarkan hati istrimu juga, jangan membuatnya merasa sedih."

Istri? Daniel menggeleng ketika mendengar kata itu, "Aku belum menikah, Yun Hee..."

Giliran Yun Hee yang terkejut mendengarnya. Jadi selama sepuluh tahun lebih ini Daniel setia menduda?

"Aku menunggu seseorang..." ujar Daniel lagi, "Walau aku sendiri tak tahu apakah dia mempunyai rasa untukku..."

Yun Hee lalu menoleh merasa penasaran, "Penduduk Dunia Atas juga? Wah, orang itu pasti cantik sampai kau menunggu selama ini? Heheheheheh..."

Daniel teringat perkataan Jim sebelum dia turun ke Earth, dia lalu tersenyum sambil menatap Yun Hee lembut, mengambil jemari Yun Hee dan membawanya ke dalam pangkuannya, "Bolehkah aku jujur padamu kali ini?"

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang