#16

42 3 4
                                    

Yun Hee beringsut perlahan sambil mengusap sisa air matanya menjauhi area pertempuran itu. Belum pernah dia merasa sangat ketakutan seperti sekarang. Apalagi jika dia harus berhadapan lagi dengan pria berwajah pucat itu. Dia pasti monster, pikirnya dalam hati.

Dia tidak suka pada pria itu, apalagi ketika pria itu mengatakan bahwa dia bukan anak Eomma dan Appa Son. Hati Yun Hee sakit mendengarnya, bagaimana mungkin sepasang suami istri yang selama ini berada di hidupnya itu bukan orang tuanya? 

Berjalan pelan sambil sesekali melihat ke belakang takut-takut orang jahat itu mengejarnya, membuat Yun Hee kurang memperhatikan langkahnya, sehingga beberapa kali dia terjatuh tersandung akar atau sesuatu. Hingga akhirnya dari kejauhan dia melihat beberapa orang sedang berkumpul.

"Eomma... Minhyuk? Apa itu mereka? Apa yang mereka lakukan di sini?" gumamnya pelan. 

"Eomma..!! Minhyukie...!!" teriaknya lalu sambil berlari mendekat.

Teriakan Yun Hee rupanya didengar Minhyuk, dia langsung mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari Yun Hee. Dan didapati sahabatnya itu berlari ke arahnya dengan penampilan yang membuatnya terkejut. Rambut dan bajunya berantakan.

"Yun Hee!" seru Minhyuk sambil memeluk Yun Hee erat dan gadis itu menangis kencang dalam pelukannya.

Aiser dan Taehyung terkejut melihat betapa berantakannya penampilan Yun Hee. Begitu juga dengan Selene. Dia hanya bisa memandang dengan trenyuh anak perempuannya itu. Jantungnya berdebar kencang, karena dihadapannya sekarang berdiri anak yang dua puluh tahun lalu dia buang. Sedangkan di belakang sana, Daniel menghembuskan nafas lega setelah melihat Yun Hee. Namun disatu sisi dia merasa bersalah, karena dirinya-lah Yun Hee harus menangis seperti ini.

"Hei..hei tenanglah Yun Hee. Ada apa, kenapa kau seperti ketakutan?" ujar Minhyuk sambil mengelus rambut Yun Hee menenangkan.

"D-di sana...di sana ada pria bertaring menakutkan. Shine...Shine sedang bertarung melawannya. Aku tidak tahu siapa itu. Lalu Daniel, dia membawaku mengancamku untuk meninggalkan kalian.. Aku takut, Minhyukie. Aku takut...." ucap Yun Hee tergugu dalam pelukan Minhyuk.

"Daniel?" 

Seperti dikomando semua yang ada di situ menengok ke arah Daniel yang terduduk lesu di belakang sana, kecuali Yun Hee karena dia masih memeluk Minhyuk dengan membelakangi Daniel.

"Apa yang sudah kau lakukan, Nak?" Aiser menoleh pada Daniel, raut wajahnya menunjukan kebingungan juga sedih karena anaknya sudah berbuat jahat pada orang yang banyak membantu mereka selama ini.

Minhyuk menyerahkan Yun Hee dalam pelukan Taehyung lalu maju ke arah Daniel seraya melayangkan tangan kanannya sekuat tenaga pada wajah Daniel.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA, BRENGSEK!"

Tonjokan itu lumayan kuat rupanya karena baik Minhyuk atau Daniel sama-sama meringis kesakitan. Minhyuk kesal, dia akan membela siapa pun juga yang telah menyakiti sahabatnya, apalagi jika hal itu nyatanya dilakukan oleh  Daniel--yang telah mereka tolong selama ini.

Yun Hee yang menyadari ada Daniel di sana, langsung beringsut ke belakang punggung Taehyung, matanya ketakutan melihat Daniel yang memandangnya pias sekarang.

"Yun.. Yun Hee...?" panggil Daniel pelan.

Daniel berusaha untuk bangkit  dari duduknya dan berjalan perlahan ke arah Yun Hee yang makin menyembunyikan tubuhnya di balik tubuh Taehyung.

"Maafkan aku...semua ini salah paham. Maafkan aku, Yun Hee."

"Berhenti disana!" teriak Yun Hee kencang, "Ja--jangan dekati aku. Jangan sakiti aku lagi. Aku takut."

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang