"KIAAAAA" Panggil seseorang dari arah belakang saat Kia sedang berjalan di koridor kampus.
"Nessa? Kenapa?" Heran Kia, kerena pacar dari seorang Rafa ini tiba-tiba memanggilnya.
"Gapapa sih. Hmm Rafa kemana ya? Lo tau gak? Daritadi gak keliatan soalnya."
"Kia gatau." Jawab Kia dengan singkat. Tadi dia memang berangkat bersama Rafa tapi setelah sampai, mereka langsung berpisah dan sampai sekarang dia belum melihat Rafa lagi.
"Yaudah deh gue pergi dulu ya! mau cari Rafa." Ucap Nessa. Gadis itu menepuk bahu Kia pelan kemudian langsung berlalu pergi.
Kia menghembuskan nafas pelan. Ia juga ingin bisa berdekatan dengan Rafa. Bukan kedekatan yang selama ini telah terjadi, dekat hanya sebatas tinggal di tempat tinggal yang sama. Bukan, bukan seperti itu yang ia inginkan tapi kedekatan karena bisa dianggap oleh Rafa. Setidaknya hanya dianggap teman oleh Rafa, Kia sudah sangat senang.
*****
RafaAaron
Dimana?
Kiandra
Diperpus
RafaAaorn
Tunggu, gue kesitu.Kia hanya membaca pesan Rafa itu. Ia melanjutkan kegiatan menggambarnya. Kia memang pergi ke perpustakaan, menurutnya selain ditaman kampus, perpustakaan adalah tempat yang nyaman untuk melakukan hobbynya yaitu menggambar design baju.
"Pulang." Ucapan singkat itu membuat Kia menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berbicara.
"Hm ini kurang sedikit lagi, sebentar ya?" Pinta Kia.
Rafa langsung duduk disebelah Kia tanpa membalas ucapan gadis itu. Kia senang karena Rafa tidak marah, dia masih mau menunggu Kia. Ini perkembangan -Pikir Kia.
"Liat."
"Apa?" Jawab Kia polos.
"Itu." Ucap Rafa dengan arah mata yang menunjuk ke gambar yang dibuat Kia.
"Ha?" Rafa menghembuskan nafas kasar. Gadis disebelahnya ini sangat lama mencerna ucapan orang padahal dia adalah gadis yang pintar.
"Gambaran lo. Gue liat!" Ucap Rafa jengkel.
"Ohh ini hehe. Nih! Tapi jangan diejek ya? Kia emang belum terlalu bisa."
Ucap Kia sambil menyerahkan sketchbook miliknya."Bagus." Puji Rafa singkat. Kia yang mendengar itu membulatkan matanya terkejut. Senang itu pasti, ini pertama kalinya Rafa memujinya dengan terang-terangan walaupun hanya 1 kata.
"Rafa beneran?" Tanya Kia, ia masih belum percaya yang tadi memujinya adalah Rafa. Rafa mengangguk sebagai jawaban.
"Dari kapan lo suka gambar begini?"
"Dari kecil Kia udah suka gambar baju apalagi dress kayak gini. Tapi kalau dulu ancur banget hehe." Jawab Kia dengan cengiranya.
Rafa ingat dulu saat masih kecil, gadis itu selalu kerumahnya dengan membawa buku gambar, dan semua isinya adalah gambar baju. Cara gambarnya pun masih sangat amatiran, khas anak-anak.
"Cepet selesaiin. Gue capek pengen pulang." Ucap Rafa sesudah mengembalikan sketchbook milik Kia. Kia mengangguk semangat.
"Yuk! Kia udah selesai." Ajak Kia sambil membereskan alat gambarnya.
Mereka berjalan bersisihan. Koridor yang mereka lewati tidak terlalu ramai. Parkiran pun begitu, hanya ada beberapa anak yang baru datang karena mengambil jadwal kuliah malam."Rafa mampir ke supermaket dulu boleh? Bahan makanan pada habis." Tanya Kia saat mereka sudah didalam mobil.
"Iya." Balas Rafa singkat.
"Kia putar musik boleh? Sepi banget jadi takut." Rafa menoleh sebentar, menatap Kia yang sedang memperlihatkan ekspresi penuh harapnya. Rafa mengguman pertanda bahwa ia memberi izin gadis itu.
"YEYYY." Seru Kia senang. Ia menyalakan radio lalu menyambungkan dengan ponsel miliknya. Kia memilih salah satu lagu yang ada di playlist. Pilihanya jatuh pada lagu '2u-Justin Bieber'
Saat Kia ikut bernyanyi, tanpa disadari Rafa memberikan senyum tipisnya. Rafa seperti merasa senang dan nyaman saat Kia bernyanyi dengan riangnya seperti itu.
Setelah mereka sampai, Kia kira Rafa hanya akan menunggunya didalam mobil ternyata tidak. Lelaki itu ikut masuk kedalam supermarket.
"Lo kira gue supir yang cuman nunggu majikanya didalam mobil terus kalau majikannya udah selesai dia bakal dijadiin tukang angkut belanjaan?" Itulah jawaban Rafa saat Kia menanyakan kenapa ia ikut masuk supermarket."Rafa lagi mau dimasakin apa?" Tanya Kia saat mereka tengah memilih bahan makanan.
"Terserah. Semua yang lo masak pasti gue makan." Senyum Kia langsung mengembang sempurna saat mendengar jawaban Rafa.
"Beli cemilan yang banyak." Suruh Rafa.
"Gue mau ambil es krim. Lo mau juga ngga?" Tanya Rafa. Kia mengangguk semangat. Jarang-jarang Rafa menawarinya sesuatu.
"Yaudah gue ketempat es krim dulu. Kalau udah selesai langsung ke dekat kasir! Entar ketemu disana." Lanjut Rafa.
Acara belanja sudah selesai. Sekarang mereka berada didalam mobil sambil menikmati es krim yang dibeli Rafa tadi. Rafa memang tidak menjalankan mobilnya dulu karena masih ingin menikmati es krim tanpa terganggu.
"Ck bocah." Decak Rafa saat melihat sekitar mulut Kia yang belepotan. Tanganya terulur untuk membersihkan sisa es krim itu.
Jangan tanyakan bagaimana ekspresi Kia. Terkejut pasti. Kia sangat terkejut, sikap Rafa hari ini sangat baik kepadanya. Rafa tidak marah sama sekali ketika ia meminta sesuatu, Rafa yang sama sekali tidak pernah menawarinya justru tadi menawarinya es krim, Rafa yang rela membersihkan sekitar mulutnya yang belepotan karena es krim. Kia bingung dengan sikap Rafa yang seperti ini tapi ia juga sangat senang. Rasanya Kia ingin berteriak saja sangking senangnya.
"Makasih hehe." Cengir Kia.
"Habis ini beli makan dulu ya. Lo gausah masak. Masak besok aja, entar kalau udah sampai langsung istirahat. Lo pasti capek."
Arggggg lagi-lagi Kia ingin berteriak sangking senangnya. Ini Rafa kenapa jadi baik banget, pikir Kia. Kia hanya bisa mengangguk senang dan berharap semoga saja sikap Rafa yang sepert ini tidak hanya terjadi pada hari ini tapi seterusnya.
➖➖➖
Update lagi YEYYY✈️✈️Suka engga? Suka apa bosen nih hehe
Semoga suka aja ya hihi><
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girlfriend [Completed]
Teen FictionKiandra Sea Adaline Rafa Aaron Janson Kia si gadis polos teman masa kecil Rafa. Setelah lama berpisah, mereka kembali dipertemukan dalam keadaan dan suasana yang berbeda. Bertemu ketika dewasa, tiba-tiba harus tinggal satu rumah. Kia, gadis lemah le...