"Kalau Kia tinggal di rumah Mama, berarti Rafa sendirian dong?" Ucap Kia kepada mamanya.
Hari ini Kia sudah diijinkan pulang, walaupun belum sembuh total tetapi lukanya sudah lumayan mengering. Sabrina meminta Kia untuk tinggal dirumah sementara, agar Sabrina bisa terus merawat anaknya. Jika sudah sembuh maka Kia bisa kembali ke apart bersama Rafa.
"Rafa udah gede sayang. Dia bisa jaga diri sendiri."
"Tapi kasihan, Ma. Entar siapa yang ngajak Rafa ngobrol? Biasanya Rafa ngobrol sama Kia, biasanya Kia juga yang masakin Rafa. Terus kalau Rafa sendiri gimana?"
Sabrina memutar bola mata jengah, sedari tadi ada saja alasan Kia agar ia bisa tetap tinggal bersama Rafa. Dasar bucin, pikir Sabrina.
"Sebelum ada kamu, Rafa juga tinggal sendiri. Bahkan dia lebih lama tinggal sendiri daripada tinggal sama kamu."
Skakmat. Kia diam, ia mengerucutkan bibirnya. "Mama ihhhh..." Rengek Kia.
Sabrina tertawa, "Cuma sebentar Kia, kan mama udah bilang, kalau kamu udah sembuh total kamu bisa tinggal sama Rafa lagi."
"Kia sembuhnya masih lama." Ketus Kia.
"Makanya kalau disuruh makan sama minum obat itu nurut. Bandel sih, makanya sembuhnya lama." Sabrina tak kalah ketus saat menjawab Kia.
"Rafa mana? Gak ikut jemput Kia?" Tanya Kia mengubah topik pembicaraan.
Diruangan ini memang hanya ada dirinya dan Sabrina. Rafa belum juga menampakan diri, sedangkan Andre-Papa Kia masih dalam perjalanan untuk menjemput Kia.
"Mungkin masih di jalan."
"Apa Rafa gatau kalau hari ini Kia udah boleh pulang, Ma?"
Sebelum Sabrina menjawab, pintu ruangan Kia terbuka. Rafa masuk dengan senyum di bibirnya.
"Siang Ma." Sapa Rafa.
"Siang calon mantu." Balas Sabrina sambil terkekeh.
"Mama disapa, Kia nya enggak." Cetus Kia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girlfriend [Completed]
Fiksi RemajaKiandra Sea Adaline Rafa Aaron Janson Kia si gadis polos teman masa kecil Rafa. Setelah lama berpisah, mereka kembali dipertemukan dalam keadaan dan suasana yang berbeda. Bertemu ketika dewasa, tiba-tiba harus tinggal satu rumah. Kia, gadis lemah le...