Rafa menggerutu kesal. Orang yang ditunggunya belum juga datang.
Hari ini adalah malam perpisahan, tadi pagi acara wisuda sudah dilaksanakan. Dan yang pasti, Rafa lulus dengan hasil yang memuaskan. Tidak hanya Rafa, tapi Kia juga. Pihak kampus mengadakan acara prom night ini di salah satu ballroom hotel yang cukup besar di Jakarta.
Rafa memang tidak berangkat bersama Kia. Tadinya, ia sudah memaksa agar bisa berangkat bersama Kia, tapi gadis itu melarang. Kia ingin agar mereka bertemu disana. Entah apa yang dilakukan gadis itu, sampai tidak ingin berangkat bersama.
"Kamu dimana, Ki?" Tanya Rafa saat Kia mengangkat telfonnya. Akhirnya gadis itu bisa dihubungi.
"Di jalan, bentar lagi sampe kok."
"Kenapa tadi HP kamu gak aktif?"
"Maaf. Kia baru sempet liat HP."
"Ck, jangan gitu lagi! Aku gak suka! Kalau ada apa-apa gimana coba?!"
"Iya-iya ih maaf. Mending Rafa keluar deh. Kia udah sampe."
Rafa langsung berlari keluar. Saat Rafa sudah di dekat mobil yang mengantar Kia, gadis itu langsung membuka pintu mobil. Kia keluar dari mobil dengan senyum di bibirnya. Rafa memeluk tubuh Kia. Kia tertawa pelan, paham apa yang dikhawatirkan lelaki itu.
"Lepas dulu, banyak yang liatin Rafa. Maluu..." Ucap Kia.
"Aku kira kamu kenapa-napa. Aku sampe kepikiran kalau Nessa macem-macem lagi."
"Gabakal. Berapa kali Kia harus bilang? Coba percaya sama Nessa, Kia yakin Nessa udah gak jahat." Rafa tidak membalas ucapan Kia, lelaki itu tetap memeluk Kia.
"Lepas deh, Kia maluu."
Rafa akhirnya melepaskan pelukannya. Ia menggenggam tangan Kia lembut, menuntunnya untuk masuk ke dalam.
"Kenapa gamau dijemput? Jawab yang bener. Kamu ditanyain jawabannya gitu mulu." Tanya Rafa saat mereka sudah berada di dalam gedung.
Kia terkekeh geli, "Disuruh mama, katanya biar surprise. Kalau kita bareng, entar kamu langsung tau penampilan Kia. Kalau ketemu disini kan lebih greget. Gitu kata mama."
Rafa mendengus mendengar alasan itu. Dari kemarin Kia terus memaksa untuk berangkat sendiri-sendiri, dan ketika ia tanya kenapa, Kia selalu menjawab 'pokonya berangkat sendiri, gaada alasan.'
Rafa memperhatikan penampilan Kia. Dress merah yang dikenakannya sangat pas ditubuh gadis itu. Kia jadi lebih terlihat dewasa dengan penampilan seperti ini. Make up nya tidak berlebihan dan tidak menor, tapi terkesan seksi. Sangat cantik.
"Siapa yang pilih dress nya?" Tanya Rafa.
"Mama."
Rafa mendekat, tangannya mengusap pipi Kia. "Mama pinter pilih dress nya. Kamu cantik dan keliatan seksi. Tapi aku lebih suka kamu keliatan kayak bocah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girlfriend [Completed]
JugendliteraturKiandra Sea Adaline Rafa Aaron Janson Kia si gadis polos teman masa kecil Rafa. Setelah lama berpisah, mereka kembali dipertemukan dalam keadaan dan suasana yang berbeda. Bertemu ketika dewasa, tiba-tiba harus tinggal satu rumah. Kia, gadis lemah le...