"Mama minta kita ke rumah."
"Kapan?"
"Terserah." Jawab Rafa acuh.
Ini sudah 3 hari setelah kejadian Kia tertidur di dalam mobil saat selesai menemani Rafa mencari kado.
Saat Kia terbangun ia seperti orang linglung. Ia bingung kenapa tiba-tiba bisa berada di kamar padahal seingatnya ia sedang berada di dalam mobil bersama Rafa. Semburat merah di pipinya langsung hadir saat berpikir jika ia tertidur di dalam mobil dan akhirnya di gendong oleh Rafa sampai masuk ke dalam kamar.
Kia malu jika harus berhadapan dengan lelaki itu tetapi nyatanya saat meraka berdua berpapasan, lelaki itu nampak biasa saja bahkan terkesan acuh.
"Nanti malam aja, gimana?" Mereka memang sedang duduk bersama di depan televisi. Jadwal kuliah hari ini memang kebetulan sama-sama sedikit jadi mereka bisa pulang cepat dan bersantai.
"Oke." Jawab Rafa yang lagi-lagi sangat singkat.
"Ah Kia mau buat kue dulu deh!"
"Buat apa?" Tanya Rafa.
"Di bawa kerumah mama. Masa kita kesana gak bawa apa-apa?"
"Beli aja nanti."
"Enggak deh. Kia mau buat aja sendiri, siapa tau mama suka. Rafa bantuin yuk!" Ajak Kia semangat.
"Enggak! Kurang kerjaan banget!"
"Ayo ih! Mama pasti senang dibawain kue, apalagi itu buatan anaknya sendiri." Bujuk Kia.
"Enggak! Gue cowok ya! Gasuka buat kayak gituan!"
"Sekali-kali Rafa. Ayo dong!" Rengek Kia. Ia sudah memasang tampang yang memelas agar ajakannya bisa diterima Rafa.
"Ck. Tapi gue gamau sampai badan gue kotor!"
"Iya tenang." Jawab Kia senang.
Mereka berjalan menuju dapur. Kia mengeluarkan seluruh bahan dan alat yang diperlukan.
"Rafa tolong bukain tepung nya ya! Kia yang cairin coklatnya."
Rafa tidak menjawab, ia langsung melakukan apa yang disuruh Kia. Tau gak sih cara anak-anak yang ngebuka bungkus jajan nya? Yang nempelin jajan ke dada terus ngebuka dengan megang kedua sisi jajan terus ditarik? Ya itulah pokoknya. Rafa ngebuka dengan cara itu. Dan kalian tau apa yang terjadi selanjutnya? bungkus tepung udah kebuka tapi isinya juga ikut meledak. Alhasil, hampir seluruh wajah Rafa terkena cipratan tepung.
"HAHAHAHHA" Tawa Kia meledak saat melihat wajah Rafa. Tidak hanya karena semburan tepung tapi juga karena melihat wajah melongo Rafa.
Rafa masih diam dengan wajah melongonya, tentu ia masih terkejut. Dia langsung sadar saat tawa Kia tak kunjung berhenti malah semakin keras.
Dengan jahilnya dia mengambil tepung dengan genggaman tanganya lalu meraupkan ke wajah Kia yang masih tertawa dengan mata terpejam.
"Rafa kok wajah Kia dikasih tepung juga sih!" Protes Kia langsung.
Rafa mengangkat bahu tanpa rasa bersalah, "Salah sendiri ketawa"
"Kan lucu tau!"
"Lo juga!" Rafa tak mau kalah, ia langsung tertawa keras setelah mengucapkan itu.
"Ih awas ya!" Kia ikut merebut bungkusan tepung itu, mengambil dengan genggaman tanganya lalu di cipratkan kearah baju Rafa. Rafa yang tadinya tertawa keras langsung terdiam. Rafa tidak mau kalah lagi, ia langsung merebut kembali bungkusan tepung itu.
Terjadilah acara rebut tepung dan saling menjahili satu sama lain. Mereka sama-sama tertawa keras melihat tubuh masing-masing.
"Udahan ah! Kia capek." Keluh Kia, ia masih berusaha meredakan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girlfriend [Completed]
Ficção AdolescenteKiandra Sea Adaline Rafa Aaron Janson Kia si gadis polos teman masa kecil Rafa. Setelah lama berpisah, mereka kembali dipertemukan dalam keadaan dan suasana yang berbeda. Bertemu ketika dewasa, tiba-tiba harus tinggal satu rumah. Kia, gadis lemah le...