Gina yang sedang tiduran sambil memainkan handphone miliknya mengangkat sebelah alisnya saat notifikasi pesan dari David masuk.
"Gin, gue minta maaf. Jangan ngambek dong"
Gina berdecih membaca isi pesan David.
"Bodo amat"
"Elah... Lo mah gitu suka banget ngambek. Gue ngaku salah, jangan diemin gue gitu jadinya gue serba salah."
"Emang lo salah." Gumam Gina. Tangannya mengetik beberapa kata.
"Jadi maksud lo gue yang salah gitu?"
"Bukan gitu maksud gue... maksudnya tuh... aduh, jadi bingung sendiri gue. Pokoknya gue minta maaf. Maafin gue, ya?"
"Enak aja gue langsung maafin lo sebelum lo gue jadiin babu sementara." Pikiran jahat memenuhi otak Gina. Sekali-kali David harus diberikan pelajaran.
"Gue gak bakalan maafin lo sebelum lo traktirin gue."
"Gak mau! Gue yakin lo mau porotin uang jajan gue."
"Peka banget nih orang." Ujar Gina.
Tiba-tiba handphone Gina bergetar menandakan seseorang menelponnya. Tertera nama David si pengacau menelpon.
"Apaan?" Ketus Gina.
Dari seberang David kaget mendengar nada ketus Gina. Dave berpikir keras agar teman wanitanya tidak marah lagi, tapi sayangnya biarpun ia sudah memaksakan otaknya tidak ada satupun ide yang muncul.
"Gina... lo kan orangnya baik, tidak sombong, rajin menabung, pintar, jangan marah lagi dong." David mengeluarkan jurus merayunya.
"Terus?" Sayangnya jurus merayu milik David kebal terhadap Gina karena selama 5 bulan ini Gina telah mengenal baik David dari luar maupun dalamnya.
"Gak asik lo"
"Gak peduli. Pokoknya besok lo harus traktirin gue! Awas aja kalo nggak. Bye, gue mau bocan dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Teman (END)
Teen Fiction(Tamat) Gina berteman dengan David, semenjak ibunya David meninggal beberapa minggu yang lalu. Disitu kedekatan mereka mulai terlihat, bahkan beberapa teman meraka menganggap mereka pacaran. . . . Apakah David akan menembak Gina sebagai pacarnya? At...