Keesokan harinya David masuk sekolah dengan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. David tersenyum menatap Gina yang duduk didepannya. Sekarang mereka berdua duduk saling berhadapan.
"Gak kangen?" Ucap David bermaksud bercanda.
Gina memutar matanya malas. "Gue gak mungkin kangen sama makhluk gaib kayak lo. Btw, sesibuk apa sih lo?"
"Kepo." David tertawa.
Tawanya terdengar tulus dan tidak dipaksakan. Diam-diam Gina bersyukur karena David mulai bangkit dan menjadi cowok nyebelin seperti biasa.
"Gue tau lo itu kangen sama cowok seganteng gue. Lo cuma malu buat ngungkapin, iyakan?" ujar David dengan percaya diriya.
Gina merasa jijik mendengar kata yang diucapkan oleh David untuk dirinya. Jujur David memang ganteng tapi tetap saja menjijikan kalau David membanggakan dirinya sendiri.
"Dav, sumpah lo tuh menjijikkan. Mana ada orang yang membanggakan dirinya sendiri?" Ucap Gina yang terselip nada mengejek
"Ada dong. Buktinya gue."
Gina mengambil pensil lalu dilemparkannya tepat mengenai leher David. David mengadu kesakitan karena lemparan cukup kuat.
David mengelus lehernya yang memerah. "Ini namanya KDP!"
"KDP?" Tanya Gina sesudah mengambil pensilnya yang tadi ia lemparkan pada David.
"Kekerasan Dalam Pertemanan."
"Ngasal lo."
"Gue gak ngasal kok." David mengalihkan pembicaraaan. "Waktu itu lo kelihatan baik banget sama gue. Sekarang? Beda 180 derajat."
Gina melotot. "Maksud lo apaan?"
"Waktu mama meninggal lo baik banget dan banyak kata-kata yang lo ucapin bikin gue gak percaya. Gue kirain waktu itu lo dimasukin jin."
"Bangke lo."
![](https://img.wattpad.com/cover/120576775-288-k992475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Teman (END)
Teen Fiction(Tamat) Gina berteman dengan David, semenjak ibunya David meninggal beberapa minggu yang lalu. Disitu kedekatan mereka mulai terlihat, bahkan beberapa teman meraka menganggap mereka pacaran. . . . Apakah David akan menembak Gina sebagai pacarnya? At...