Seminggu David tidak masuk sekolah. Dia hilang tanpa kabar semenjak hari dimana ibunya meninggal. Teman-teman sekelas memaklumi David, mungkin ia masih berduka...
"Woy, Gin." Panggil Genita.
"Apaan?"
"Lo udah ngerjain tugas bahasa inggris dari bu Dita?" Gina mencium bau-bau tidak sedap saat Genita bertanya.
"Pingin nyalin?"
Genita meenganggukkan kepalanya polos sambil tersenyum tidak bersalah. Memang sudah biasa Genita menyalin tugas bahasa inggris milik Gina, alasannya hanya simpel karena dia 'bodoh' dalam pelajaran itu.
"Kebiasaan." Gina mengambil buku tugas miliknya lalu diberikan kepada Genita.
Gina mengambil alat komunikasi yang berukuran sebesar telapak tangan dalam saku, kemudian mengetik kata demi kata.
"David! Seminggu lo gak sekolah, kemana aja lo selama ini? Jangan bilang lo bolos? Berani lo bolos bakalan gue jambak rambut lo! Pokoknya besok lo harus datang sekolah."
Tak lama balasan dari David muncul dinotifikasi.
"Iya. Bawel banget lo. Besok gue sekolah jadi lo tenang aja, gak perlu kangen atau rindu ke gue. Dan berhenti lo terorin hp gue dengan pesan-pesan dari lo."
"Wah... songong banget nih anak." Gumam Gina kesal.
"Eh, bangke lo. Lo seharusnya ucapin terima kasih ke gue. Dan apa yang lo ketik? Kangen atau rindu? Ngimpi banget lo."
"Sudahlah. Pokoknya ribet banget ngomong sama lo. Gue lagi sibuk."
Begitulah kira-kira isi perbincangan . Dari seminggu lalu Gina terus mengirim pesan yang isinya kata-kata merecoki David. Gina melakukan hal itu terus menerus sampai David masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Teman (END)
Teen Fiction(Tamat) Gina berteman dengan David, semenjak ibunya David meninggal beberapa minggu yang lalu. Disitu kedekatan mereka mulai terlihat, bahkan beberapa teman meraka menganggap mereka pacaran. . . . Apakah David akan menembak Gina sebagai pacarnya? At...