Langkah kaki wanita 22 tahun harus terhenti karena seseorang menabraknya kuat, menyebabkan goresan kecil di lengan putih yang begitu dicintai banyak orang. Sang manajer membentak, "Kau gila!"
"Sudahlah, tidak perlu sampai seperti itu. Dia masih kecil." Pandangannya jatuh pada pemuda dengan baju casual yang terus menatap tajam. "Siapa namamu?"
"Jungkook"
Lisa mengangguk, lalu menepuk pundak pemuda bernama jungkook. "Lain kali hati-hati nak, manajerku tidak akan melepaskan mu jika kau melakukannya lagi. Ah sampai jumpa, semoga harimu menyenangkan." Nona liu menarik lisa untuk kembali berjalan, jadwal gadis pirang itu begitu padat, tapi lisa sangat santai dalam segala urusan.
Nona liu sampai harus mengupat berkali-kali agar lisa menurut padanya, "Lihat kau terluka bodoh, kenapa kau tidak marah? Dia sengaja menabrakmu!" Lisa tersenyum, menarik pundak liu untuk mendekat. "Dia masih anak-anak liu, jangan terlalu keras pada hidup ini. Nikmati saja liu."
"Bullshit lisa"
"Hahaha"
Nak ya? Jungkook tersenyum remeh, meskipun umurnya baru 18 tahun dan tergolong anak-anak, selera pemuda itu jauh mungkin diatas lisa. "Kau tidak apa-apa tuan jungkook?" Namjoon—pengawal pribadi dari tuan muda jungkook, anak pemilik tempat lisa bekerja sebagai model.
"Siapa nama gadis itu?"
Namjoon mengerjap, meskipun tidak terlihat dari kaca mata hitam yang dipakai. "Oh... nona lisa maksud anda tuan?" Oh lisa, hai lisa... jungkook akan menaklukanmu. Tunggu dan lihat saja, "Kita kembali kerumah" Namjoon mengangguk, "Baiklah tuan."
Krek! Krek! Krek!
"Lebih dalam lisa, hayati lebih dalam!"
Susah payah gadis pirang menuruti kemauan dari fotografer yang menyebalkan. Padahal lisa sudah berjuang mati-matian dengan mobil lambo kuning untuk duduk di kap, mempertahankan eksetensi wajah tegas yang penuh aura mematikan.
"Bagus! Sekali lagi!"
Krek!
"Lebih tonjolkan aura manis sekarang lisa!"
Ugh, rasanya ingin sekali membenturkan kepala fotografer itu pada dinding. Dari dua jam yang lalu keinginan dari pria tua dengan kamera super belum juga terpenuhi, jadi lisa harus ekstra bekerja keras lagi. "Oke selesai!" Itulah kata-kata yang ingin sekali didengarnya, "Well kerja bagus lisa."
"Thanks"
"Oke hari ini selesai, jangan lupa istirahat. Sampai jumpa."
Begitu selesai, manager liu langsung menyuguhi gadis pirang dengan handuk dingin, menyuapi kiwi segar. "Ugh... hari ini rasanya terlalu asam liu."
"Jangan protes lisa"
"Huh menyebalkan!"
Lisa memakai sweater abu less putih di pinggir tangan, mengambil tas kecil yang berisi dompet serta ponsel. Menyium pipi kiri dari wanita yang lebih tua darinya, "Aku ada acara malam ini, temanku jennie mengadakan pesta ulang tahun. Jadi mungkin aku akan terlambat."
"Akan ku penggal kau jika mabuk anak nakal!"
Satu pukulan ringan dilayakan liu pada punggung lisa, "Aww itu...tidak sakit. Bye mom liu!" Liu melempar gelas kopi yang sudah habis. Lisa cepat menghindar, "Aku cuman berbeda dua tahun darimu! Jangan panggil aku seperti itu! Kau membuatku tambah tua lisa!"
Lisa mencibir, liu berlari mengejar. "Dasar anak nakal! Kembali! Akan ku pukul kau sampai tidak bisa berlenggak lenggok!"
Lisa sudah masuk kedalam mobil putih keluaran terbaru dari BMW, menguncinya dan segera melesat ke tempat kediaman jennie, tuan putri dari pengusaha ternama.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot [On Going]
Cerita PendekOne shoot all genre. Pair : Lisa with boys-and other people. Genre : All genre, BxG, BxB, GxG, Bisex. Ps : [Do not read if your age is not 17, because this is not just love of girl and boy. Many stories unthinkable u guys under 16, misunderstandings...