8. Kenal.

6.1K 624 41
                                    



"Pacar lo semua pada kemana?" tanya Renjun santai, disambut tatapan tajam juga raut wajah bingung dari dua gadis yang Sena tak ketahui namanya. Ya, karena mereka memang tidak memiliki hubungan resmi dengan teman-teman Renjun itu.

"Nggak tau, paling masih sibuk dikelas," Siyeon menjawab, sebagai satu-satunya yang memiliki hubungan resmi dengan Jeno. Sedangkan Renjun hanya mendecih pelan mendengar jawaban Siyeon.

Line
Gans dong a (4)

Renjun:
Woy, lu semua pada dimana si
hah?!
Jangan lama lama
Keburu masuk woy!
Wei buru ntar Sena kira lo semua
pada gamau temenan ama dia
Pada kemana lo anjir mau ditraktir
ga sih?!

Jaemin:
Iya otw bang

Renjun tersenyum lebar ketika pada akhirnya melihat kehadiran ketiga temannya yang sedang berjalan menuju meja yang sudah terlebih dahulu Renjun dan lainnya isi.

"WOY CEPET LU SINI!" teriak Renjun, membuat ketiga temannya memilih gerak cepat untuk segera sampai. Terlalu malas jika nanti harus mendengar omelan Renjun yang panjangnya tiada tara.

"Lama banget, sih. Abis darimana?" tanya gadis-berwajah-tupai-sahabat-Siyeon heran.

"Iya, nih. Itu dua bocah banyak bacotnya," tuduh Jaemin dengan watados.

Haechan menyengir. "Tadi kita lagi ngomongin soal predikat orang paling bucin, makanya lama," jelasnya.

"Paling bucin? Oh, ya? Siapa yang dapet, Kak?" tanya gadis-tak-dikenal-berwajah-bule menaruh perhatian.

"Somi, 'kan, udah dibilang, jangan panggil kita kak. Walaupun lo adek kelas, tapi kita cuman beda beberapa bulan. Nggak enak banget manggilnya," sergah Siyeon tak suka.

Nah, ternyata benar dugaan Sena. Gadis-cantik-berwajah-bule itu bukan teman seangkatannya.

"Tapi aku ngerasa enggak sopan, Kak, kalau manggil nama," jawab Somi merasa bersalah.

"Udaahlah, gapapa kok, Som. Dibiasain aja, ya? Si Siyeon emang gitu orangnya," jelas Haechan sambil merangkul Somi mesra, dan dibalas gumaman mengiyakan dari Somi.

"Yaudah, terus siapa yang dapet predikat orang paling bucin?" tanya Somi sekali lagi.

Haechan dan Jeno bertatapan sebentar, lalu Haechan menjawab dengan cengirannya, "Renjun dong hahaha."

Renjun tersentak kaget. "Apa-apaan lo? Bukannya itu seharusnya Jaemin?" elaknya tak terima.

"Sadar diri dong, Bang. Lu bel istirahat bunyi langsung ke perpus. Ngapain? Padahal lu, 'kan, paling males ke perpus!" jelas Haechan, membuat Renjun menunduk mulu karena aibnya dibongkar.

Males banget pada buka kartu, batin Renjun diam-diam merutuki Haechan.

"Ealah, Renjun bisa bucin juga ternyata," sahut Siyeon jail, mengerlingkan tatapan penuh ejek.

"Bisa, lah. Karena seorang Jung Sena gitu, loh," balas Jeno juga tak kalah jail. Sementara yang disebut namanya hanya menampilkan raut wajah bingung.

"H-hah?" tanya Sena kebingungan. Tanpa disadarinya bahwa rona merah mulai hadir di sekitar pipinya.

Ah tetapi, yang lain menyadarinya.

"CIEEE SALTING CIE!" Mereka semua langsung bersorak heboh, kecuali Sena dan Renjun tentunya.

"A-apaan, sih, njir? Eh, gua manggil kalian kesini tuh buat ngenalin kalian ke-"

"-ke calon istri ya, Njun?" sela Haechan dengan tak sopan, membuat Renjun berdecak kesal.

DARE | HUANG RENJUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang