18. Tidak Butuh

4.3K 430 13
                                    

[a/n new: sorry to say it,,,, tapi mingyu-sena lucu banget!!!!

serius, kek- jadi kepikiran buat jadiin mingyu first leadnya aja bukan renjun... tapi nanti aku dimarahin karena ini kan cerita renjun...

anyway- pls don't forget to vote and comment, then please enjoy!]

***

"Lo tahu bang Jaehyun lagi di mana, Kak?" tanya Sena sebelum naik ke motor ninja Mingyu.

"Hah?" Mingyu hampir tersedak ludahnya sendiri. Ia tahu di mana Jaehyun, tapi rasanya sangat berbahaya kalau Sena sampai tahu.

"Kasih tahu, Kak. Lo nggak punya adek cewe, ya? Atau lo nggak pernah ngerasain privasi lo dilanggar?" Sena menghela napas malas, menatap Mingyu sinis.

"Di abnormal," jawab Mingyu terpaksa. Pilihan yang bagus, menurutnya. Daripada ia yang kena getahnya, 'kan? Toh, Jaehyun memang agak salah.

[incase kalian nggak tahu, abnormal itu salah satu tempat nongkrong/kafe/atau semacamnya.]

"Anterin gue ke sana bentar, bisa?" pinta Sena dengan suara pelan, namun penuh harapan.

"Bisa," jawab Mingyu. Lumayan liat Jaehyun dilabrak, tambahnya dalam hati.

"Oke, makasih, Kak," ujar Sena, lalu menaiki motor ninja Mingyu.

"Iya."

***

Sena melangkahkan kaki secara anggun menuju meja tempat Jaehyun dan teman-temannya berada, sementara Mingyu mengikuti langkahnya dengan batin yang menertawakan jaehyun.

"Bang Jaehyun," panggil Sena setelah berada di samping meja yang dituju. Menatap jaehyun penuh arti.

"Ap- lah, Sena?" tanya Jaehyun terkejut, tak menyangka akan kehadiran Sena.

"Mau bicara bentar," jawab Sena.

Jaehyun melirik Mingyu, berusaha memberikan kode 'ini ada apaan?' karena merasa aneh dengan sikap Sena yang tidak biasa.

Mingyu mengangkat bahu, memilih pura-pura tidak tahu.

"Sebentar doang," ulang Sena ketika melihat keraguan Jaehyun.

"Oke-" Jaehyun bangkit dari duduknya, "-mau ngomong di mana?"

***

"Ada apa, Sen?" tanya Jaehyun, di tempat yang Sena pilih untuk bicara. Parkiran belakang.

"Maksud abang apa?"

"Hah?" Jaehyun menaikkan salah satu alisnya bingung, tak mengerti apa maksud Sena.

"Nyuruh Kak Mingyu deketin aku, emangnya Abang pikir aku itu apa? Bisa seenaknya ditawarin ke temen," pungkas Sena menahan amarah.

"Hah? Barang? Apaan, sih?" tanya Jaehyun masih tak mengerti. Belum mendapati apa maksud Sena yang sebenarnya.

"Bang Jaehyun nyuruh Kak Mingyu deketin aku. Itu maksudnya apa?"

Jaehyun membulatkan matanya, baru mengerti poin dari omongan Sena. "G-gak gitu, Sen."

"Apanya yang nggak gitu?" Nada bicara Sena mulai menaik, "aku tahu mungkin aku terlihat menyedihkan karena selalu sendirian, tapi nggak gini, Bang. Aku bisa nyari sendiri, gak perlu Abang repot cariin sana-sini, kasih semua informasi aku tanpa izin.

DARE | HUANG RENJUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang