10. Bombomcar.

5.3K 564 80
                                    

"Loh, Kak Sena?" ujar seorang gadis, yang tak lain adalah Jung Lami, adik bungsu Sena.

"Ka-kamu ngapain di sini?" tanya Sena kaku, tak menyangka akan kehadiran Lami bersama teman-temannya.

"Loh, bukannya kebalik? Ngapain Kakak di sini?" Lami membalikkan pertanyaan yang agak menyinggung perasaan Sena.

Sena yang mendengar pertanyaan sang adik hanya menatap Lami kesal, kerutan di dahinya tak dapat berbohong akan hal itu.

Sialan, emangnya dia siapa nanya-nanya gitu ke Sena? Yang menggerutu bukannya Sena, tetapi Renjun di dalam hatinya.

"Lam, lo kenal sama pacarnya Bang Renjun?" tanya salah satu lelaki dari kumpulan 'Dreamies' tersebut.

"Pa-pacarnya Bang Renjun?!" seru Lami terkejut.

"Iya, lo kenal?" Lelaki itu kembali bertanya.

"Dia kakak gue," sahut Lami kalem.

Pernyataan Lami sontak membuat semua orang menunjukkan wajah terkejutnya. Refleks, kaki Sena langsung bergerak mundur secara perlahan.

Sena takut, takut ia akan diabaikan lagi karena sang adik.

Renjun yang menyadari gerakan refleks Sena, langsung menghimpit badannya ke Sena. Lalu memegang bahunya sehingga secara tak sengaja Sena sudah berada di dekapan Renjun.

"Stt, tenang aja. Lo aman selagi ada gue, nggak bakal gue biarin ada hal buruk yang terjadi ke lo," bisik Renjun ke telinga Sena, Jaemin yang me-notice kelakuan Renjun langsung mendengkus kencang.

"Aduh, enak banget ya peluk-pelukan. Nggak mikirin perasaan yang jomblo kali, ya? Haduh," ketus Jaemin setengah bercanda. Namun yang lain sepertinya tak menangkap candaan Jaemin.

"Hm, kayaknya semenjak saat itu, Jaemin berubah jadi sensian deh," papar Haechan berlagak misterius. Membuat yang lain menjadi penasaran dengan apa yang dimaksud Haechan.

"Saat apa tuh, Kak?" tanya Somi semangat menanggapi.

"Saat," tahan Haechan, sengaja ingin membuat yang lain merasa kesal.

"Hm saat...," ucap Haechan lagi.

"Saat apaan, sih? Jangan ditahan kayak gitu!" balas Siyeon terlanjur emosi, sementara Jeno hanya mengelus punggung Siyeon lembut untuk meredakan emosinya.

"Saat...." Haechan langsung mendapat tatapan tajam dari teman-temannya, kali ini Haechan terkekeh pelan.

"Saat predikat orang paling bucin pindah ke tangan Renjun, lah! Si Jaemin iri tuh pasti!" jawab Haechan penuh keyakinan.

Namun yang lain malah emosi dibuatnya.

"Gua kira apaan, anjir," sahut Renjun kesal sembari menarik Sena untuk segera mendudukkan diri di samping Renjun, yang sudah terlebih dahulu mengambil tempat.

"Sia-sia gue nungguin lo ngomong sambil berdiri," celetuk Sena penuh kesabaran.

Haechan mengangkat bahu abai. "Siapa yang nyuruh lu buat berdiri?"

"Hihihi, Kak Haechan lucuuu!" ujar Somi penuh senyuman.

"Kamu lebih lucu aaaaaaaaaaaaa," balas Haechan menahan gemas.

Renjun menyela, "Heh-heh! Udah dong, niat awal ngumpul, 'kan, buat pengenalan sama-"

"-sama pacarnya ya, Bang? Cie bang Renjun akhirnya normal cie," potong salah satu lelaki yang daritadi terus bersuara.

Renjun menghela napas.

"Semuanya, kenalin. Ini Jung Sena, siswi kebanggaan jurusan IPS. Anak olimpiade, kalau ikut lomba selalu juara. Kapan-kapan boleh, lah, kita ngerayain kemenangan dia, soalnya kata Sena dia jarang ngerasain hal kayak gitu," sindir Renjun, namun sepertinya yang disindir—Lami—tidak menaruh perhatian.

DARE | HUANG RENJUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang