- P R O L O G -

812 51 7
                                    

"Kenapa kamu selalu mencoba membuat Kelvin percaya kalo kamu tidak menyayanginya, Daniel? Boleh Mama tahu?"

Daniel masih diam.

"Apa kamu mencoba untuk balas dendam karena kelahirannya, kamu kehilangan Anissa?"

"Mama. Kenapa Mama berfikir seperti itu?" Daniel melirik Tiffany Notonegoro dengan raut tak suka.

"Mama melihatmu mengabaikan anak lelaki kamu satu-satunya, Daniel. Apa Mama salah menilai? Karena selama lebih dari dua puluh tahun Kelvin tidak pernah berada dalam pelukan Ayahnya sendiri."

"Ma,.."

"Oh, maaf, Mama salah. Kelvin bukan saja menjadi anak lelaki kamu satu-satunya. Kelvin memang anak kamu satu-satunya menurut kepercayaan kita. Iya, Daniel?"

"Mama!" Daniel bangkit dari sofa. Menatap Tiffany Notonegoro dengan wajah memerah.

"Apa Mama perlu mengajarkan kamu bagaimana agama kita menilai antara Asiya, Safiya dan Kelvin?"

"Kamu tidak punya kewajiban atas Asiya dan Safiya, Daniel. Kamu hanya memberi DNA kepada Asiya dan Safiya. Kelvin lah yang memiliki hak atas kamu. Tapi kamu menyia-nyiakan kesempatan itu hingga saat ini."

Tiffany menatap anaknya dengan lebih lembut. Mencoba mencari celah agar hati Daniel tersentuh.

"Daniel, Mama gak akan hidup selamanya. Cepat atau lambat Mama akan menyusul Papa kamu. Saat itu terjadi Mama ingin kamu gak sendirian."

"Mama gak akan kemana-mana." bantah Daniel.

"Besok, atau mungkin malam ini Mama bisa saja menyusul Papa kamu. Apa yang harus Mama katakan kepada Papa dan Anissa jika Mama bertemu dengannya?"

"Mama.. "

"Mama salah lagi? Kalo gitu Mama ubah lagi pertanyaannya. Apa yang akan kamu katakan jika bertemu Anissa?"

Daniel mengerjap.

"Apa menurut kamu, Anissa tidak bersedih? Dia mengorbankan dirinya demi Kelvin tapi kamu malah menyia-nyiakan kesempatan merawat Kelvin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

How can I'm not love you?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

How can I'm not love you?

*****

Hai guys...

Kalian kangen sama dirikuwh?

Gak?

Ya udah.

Hehehehe... Akhirnya prolog jadi juga.

Jangan lupa masukin cerita ini ke perpustakaan kalian agar mendapat notif kalo sy publish part selanjutnya.

Please support my other stories. Kalo kalian belum baca My Only Star, Danissa, dan Serendipity, silahkan cek ke works sy ya. jangan lupa vote dan koment biar semangat.

Saran : Baca MOS, Danissa lalu Serendipity biar gak bingung.

Big love and thanks to ItaPurnama564 for your love and support.

Follow my IG : https://www.instagram.com/itismeel

Big Love,

"It is me el."

11012019

IDOL : The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang