Kelvin menggeser icon merah pada ponselnya setelah melihat nama yang tercantum pada layar. Mayura menghubunginya sejak dua hari lalu. Membanjiri aplikasi pesan Kelvin dengan pesan meminta nomer rekening Kelvin namun tak satupun dibalas oleh pria itu.
"Mayura tadi telpon gue minta nomer rekening lo." ujar Adi dari tempat duduknya disudut ruangan milik Kelvin.
"Sudah gue bilang jangan ngasih ke siapa-siapa nomer rekening gue."
"Siapa yang ngasih? Gue bilang nanti gue kirim. Tapi gue belom kirim ke dia. Dia minjem duit ya?"
"Gak."
"Trus?"
"Tauk."
"Ngapain dia minta nomer rekening lo? Mau ngasih lo tips dari 3 milyar kemaren?"
Kelvin tidak menjawab Adi. Pria itu sekali lagi melirik ponselnya yang bergetar. 'Mayur' tertulis dilayar ponsel tersebut.
"Udah siap?" Adi sekarang berdiri di depan Kelvin melirik ponsel Kelvin -yang bergetar- dengan ujung matanya.
Kelvin mengangkat kepalanya menatap Adi. Mendapati pria itu menyeringai padanya.
"Lo bocah, sudah maen umpet-umpetan sama gue?" goda Adi.
"Abang duluan, lima menit lagi gue selesai. Tanggung." jawab Kelvin kembali sibuk menandatangani merchandise. Tidak ingin melayani candaan Adi.
"Gue tunggu di mobil. Pak Bedu sudah siap. Semua staff sudah tiba di lokasi 6 jam lalu. Gue rasa set nya sudah beres sekarang." Adi mengalah. Mood Kelvin sedang tidak baik selama beberapa hari terakhir. Adi menduga Kelvin seperti itu karena harus membayar kompensasi sebesar 3 Milyar untuk Mayura. Mengajaknya bercanda bukanlah ide yang baik.
"Hm." jawab Kelvin tanpa melepas pandangannya dari foto dirinya yang sedang ditandatanganinya.
Lima menit kemudian, Kelvin berdiri dari tempat duduknya, mengambil ponsel serta tasnya dan bergegas keluar dari ruangannya.
Kelvin terkejut ketika tubuhnya tiba-tiba ditarik dan didorong ke sudut lorong di dekat ruangannya. Pria itu baru akan membela diri ketika matanya menangkap sosok Mayura yang mencoba menyudutkannya, gerakkannya terhenti.
"Lo ngapain?" tanya Kelvin dengan wajah datar.
"Gue cuman minta nomer rekening lo biar duit lo gue transfer balik, tapi lo nyuekin semua telpon gue!"
"Ck!" Kelvin mendecih pelan. Kelvin sangat lelah hari ini. Sudah dua hari matanya tidak dapat terpejam, apalagi setelah menerima file video cctv apartement miliknya dari manajemen building apartementnya.
"WA gue lo read doang!"
Kelvin mendorong pelan tubuh Mayura yang terlalu rapat dengan tubuhnya dengan menggunakan telunjuknya hingga wanita itu mundur selangkah.
"First of all, gue gak ada niat baca pesan lo!"
"Huh?"
"Salah pencet." jawab Kelvin lelah. Seakan tenaganya terkuras habis.
"Gue gak butuh duit lo!" bentak Mayura naik darah dengan jawaban Kelvin.
"Lo sendiri yang bilang kalo butuh 21,8 milyar."
"Tapi bukan duit dari lo."
"Apa bedanya?" Kening Kelvin berkerut tak mengerti dengan jalan pikiran Mayura. Apa bedanya uang miliknya dan milik Ayahnya? Daniel Notonegoro? Apa wanita ini punya hubungan khusus dengan Ayahnya?
"Lo sengaja biar gue tujuh turunan berhutang sama keluarga Notonegoro?"
"Itu duit gue sendiri." jawab Kelvin dingin. "Gak ada hubungannya sama keluarga gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL : The Heirs
FanfictionFull Name : Muhammad Kelvin Notonegoro Stage Name : V Birthdate : Jakarta, 30 December 1995 Height : 179 cm Blood Type : AB