17. Yeontan

45 11 4
                                    

Mayura memasuki apartment Kelvin dengan dua kantong belanja pukul 6 lewat 40 menit.

Tadi pagi dia terbangun pukul lima, ketika keluar ke dapur untuk membuat sarapan, dikulkas ternyata tidak ada apapun yang bisa dimasak kecuali makanan jadi.

Mayura menatap note yang masih tertempel di pintu kulkas, salah satunya adalah mengganti isi kulkas setiap minggu. Mayura merasa inilah waktunya mengisi kulkas.

Makanya, Mayura turun ke lantai satu apartement dimana supermarket 24 jam berada. Membeli keperluan untuk seminggu kedepan.

Mayura mendapat kartu kredit dari YD yang bisa digunakan untuk segala keperluan Kelvin.

Mayura menyimpan belanjaannya lalu membuat sandwich untuk sarapan setelah itu menuju ke kamar Kelvin untuk membangunkan pria itu.

Ketukan dipintu kamar Kelvin membuatnya tersadar. Melirik jam dinding digital dikamarnya saat ini pukul 07.01.

"Iya." teriak Kelvin dengan malas setelah mendengar pintu kamarnya kembali diketuk.

Bangkit dari tidurnya dengan rambut berantakan, pria itu keluar kamar mendapati Mayura masih berdiri didepan pintunya.

"Hm.. " gumam Kelvin dengan wajah baru bangun tidur dan langsung menuju ke dapur.

"Morning." jawab Mayura yang heran dengan kelakuan Kelvin namun ikut dibelakang pria itu menuju ke dapur.

Pria itu memakai piyama polkadot dengan rambut depannya berdiri seperti landak. Matanya bahkan belum sepenuhnya terbuka, namun pria itu sudah mencomot sandwich yang berada di kitchen island.

"Enak, Mayur." komentarnya dengan mulut maju dua senti. Membuka kulkas dan mengambil botol air mineral.

"Sarapan dulu." ajak Mayura yang sekarang duduk diseberang meja.

"Mau gue buatin teh atau kopi?"

"Gue gak bisa minum kopi." jawabnya setelah meneguk air mineralnya.

"Teh?"

"Gue mau buat jus aja."

"Oke."

Kelvin kembali membuka kulkas, mengeluarkan mix beri beku dan susu almond. Kemudian mengambil dua buah pisang di meja, dan mulai sibuk dengan blendernya.

Membawa dua gelas jus ke meja, mendorong salah satu gelas ke dekat Mayura lalu menatap sandwich didepannya.

Dia menatap sandwich buatan Mayura beberapa saat sebelum akhirnya mengambil sepotong dan langsung memasukan kedalam mulutnya.

Berapa kalipun Mayura melihat Kelvin makan wanita itu belum terbiasa. Terasa sangat mengganggu.

"Khenapha?" tanya Kelvin dengan mulut masih penuh.

"Ngunyah aja dulu." beritahu Mayura dengan kening berkerut.

Kelvin kemudian konsentrasi dengan makanannya sedang Mayura berusaha mengabaikan suara decakan lidah disetiap kunyahan pria itu.

"Semalam lo bilang mau singgah di pet clinic. Lo punya peliharaan?"

"Hm. Kucing."

"Hah? Lo punya kucing?"

"Hm."

"Kok lo gak bilang sih?"

Kelvin mengerutkan keningnya. "Apa gue harus bilang?"

"Maksud gue, Bang Adi gak pernah bilang."

Kelvin menatap Mayura tanpa menunjukan ekspressi apapun membuat Mayura tersenyum. "Maksud gue, gue juga suka kucing. Gue bisa bantuin jaga."

IDOL : The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang