3. Personal Assistant

330 26 6
                                    

"Lo darimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo darimana?"

"Ya ampun, Bang. Gue gak bakal ilang. Ini cuman stasiun TV." gerutu Kelvin sambil masuk ke dalam mobil. Menggeser pintu mobilnya lebih keras dari maksudnya membuat Pak Bedu -sang supir pribadi Kelvin -meliriknya.

"Bisa gak kalo lo pergi ijin ke gue?" Adi tidak peduli dengan kekesalan Kelvin.

"Emang Abang bakal ijinin?" tantang Kelvin.

"Gak."

Kelvin menoleh ke belakang dimana Adi duduk dan menatap pria yang menjadi Head Managernya -selama lima tahun terakhir - itu dengan wajah datar tanpa ekspresi, yang dibalas dengan tatapan sama oleh Adi. Untuk beberapa saat mereka beradu tatap. Adi tahu jika saat ini Kelvin sangat kesal padanya namun tetap menantang pria itu.

"Om Yudha minta lo balik ke kantor."  Adi akhirnya bersuara membuat Kelvin kembali berbalik menghadap ke depan. Adi sangat mengerti jika Kelvin bisa menjadi sangat keras kepala jika ada yang menantangnya. Sedikit mengalah dan dia akan menurutimu. Itu prinsip Adi dalam menaklukan Kelvin.

"Hm." Jawab Kelvin yang masih kesal, lalu mulai sibuk menatap ponselnya. 

Mobil yang membawa mereka mulai jalan membelah kemacetan Ibu kota untuk kembali ke agensi.  Setelah hampir setengah jam tanpa suara di dalam mobil akhirnya Kelvin bersuara.

"Bang, lo ada liat cewek yang rambutnya warna orens? yang pake poni?" tanya Kelvin kepada Adi tanpa melepas pandangannya dari ponselnya.

See? Bersabar sedikit, dan dia akan merengek seperti anak kecil kepadamu.

"Lo ilang karena nyari cewek itu?"

"Hm."

"Tumben. Naksir??"

"Ck. Liat gak?"

"Ceweknya tinggi, kurus, trus make jeans biru gombrang?"

Kelvin menoleh ke belakang. "Hm. Abang liat?" 

"Liat tadi waktu lo lagi take. Kenapa? Lo suka?"

"Jangan gila. Sapu tangan gue sama cewek itu." gerutu Kelvin.

"Kok bisa?"

"Tadi siang gue nabrak dia trus luka. Gue kasih pinjem saputangan gue. Pas gue mau ngambil Abang nelpon. -Ah, kesel gue. Ngapain sih, nelpon mulu?!" Bentak Kelvin sambil melotot ke Adi. Dengan kesal menendang belakang kursi supir membuat Pak Bedu meliriknya dari kaca di atas kepalanya.

"Maaf Pak Bedu, Kelvin gak kesel sama Bapak tapi sama Bang Adi." sesal Kelvin kepada Pak Bedu. Pak Bedu tersenyum maklum kepada Kelvin. 

"Iya, Den." sahut Pak Bedu yang sudah menjadi supir pribadi Kelvin sejak dia masih duduk di sekolah dasar.

"Ck, lo ilang mulu." balas Adi. "Nanti gue cariin tu cewek. Syukur aja kalo dia gak buang tu sapu tangan."

Kelvin kembali menoleh kebelakang dengan cepat "Abang!" bentak Kelvin.

IDOL : The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang