16. Back to work

50 11 0
                                    

Sudah dua hari Kelvin sama sekali tidak keluar dari kamarnya. Gue jadi bingung harus gimana. Bang Adi berbicara melalui telpon sama Kelvin beberapa kali jadi gue gak terlalu khawatir pria itu melakukan hal yang membahayakan nyawanya karena terlalu stres.

Gue beberapa kali mengetuk pintu kamarnya tapi dia tidak bersuara. Gue udah masak walaupun seadanya kalau saja dia keluar dan merasa lapar namun masakan gue malah terbuang percuma.

Gue tau dia pasti stres berat karena pembatalan konser dan kegiatan promosinya. Banyak kontrak yang harus direvisi bahkan dibatalkan membuat team YD Entertainment harus memutar otak mencari solusi agar Kelvin tetap bisa berkomunikasi dengan penggemarnya. Kelvin meminta agar YD merilis lebih banyak konten untuk penggemarnya agar mereka tetap merasa dekat dengan Kelvin.

Gue bangkit dari sofa ruang tengah ketika melihat Kelvin keluar dari kamarnya.

"Lo gak laper?" tanya gue sambil menatapnya yang berjalan melewati gue. Dia hanya melirik gue sebentar lalu menghilang ke dapur. Gue menyusulnya ke dapur, mendapati dia sedang membuka kulkas.

"Gue masak sop ayam. Lo gak makan udah dua hari." 

"Dikamar banyak cemilan." jawab Kelvin sibuk mengeluarkan strawberry beku dari freezer dan dua botol yakult.

"Oh." jawab gue seadanya sambil terus mengawasi kegiatannya. 

Dua hari ini gue kayak orang bego di apartement ini tanpa ada siapapun yang bisa gue ajak berbicara. Bang Adi hanya menelpon gue dua kali itupun dia berbicara mengenai jadwal dan hal-hal mengenai perkerjaan.

Kelvin menuju ke sudut dapur dimana blender berada dan mulai memasukan sekotak strawberry beku lalu menuang yakult. Anehnya pria itu menuang seluruh isi botol pertama, sedang botol kedua dituang dengan hati-hati, sedikit demi sedikit. Seakan takut dia menumpahkan terlalu banyak yakult dalam blender. Padahal botol yakult itu kecil, tidak akan terlalu berbeda rasa jika dia menuang kedua botol. Pria itu menyisakan kira-kira seperlima botol. Entah untuk alasan apa.

"Lo makan nasi dulu deh abis itu minum jus. Sakit perut nanti." tegur gue.

Dia hanya melirik gue sebentar dan melanjutkan kegiatannya.

"Kalo gak mau makan nasi, sop ayam aja dulu. Gue ambilin?" tawar gue.

"Gue aja sendiri." 

"Oke."

Kelvin menuang segelas jus strawberry dan mendorong gelas kaca tersebut ke arah gue. Lalu menuang segelas lagi untuknya.

"Buat gue?"

Kelvin meminum jusnya hampir setengah gelas. "Hmm.." jawabnya. Berbalik mengambil mangkuk sop lalu mengisinya dengan sop ayam buatan gue.

Gue mendekati meja makan, lalu duduk untuk meminum jus pemberian Kelvin. Kelvin ikut duduk di meja makan diseberang gue.

"Bang Adi menelpon. Katanya jadwal baru lo besok keluar. Masih padet kok. Jadi lo gak perlu khawatir kekurangan kerjaan."

Bibir  pria itu malah mengkerut menahan tawa.

"Kenapa?" tanya gue melihat ekspresi Kelvin.

"Jadi lo pikir dua hari ini gue kekurangan kerjaan?" tanyanya dengan ekspresi geli.

"Gak gitu. Gue khawatir aja lo stres karena banyaknya jadwal lo yang dibatalin or di re-schedule."

"Gak usah khawatir. Gue kurang kerjaan tapi lo tetep bakal banyak kerjaan." jawab Kelvin sambil menyuap sop ayam ke mulutnya.

"Baguslah kalo lo gak kenapa-napa."

"Kenapa?" tanyanya menatap gue. Sendok berisi sup masih menggantung didepan mulutnya, menunggu gue menjawab pertanyaannya.

IDOL : The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang