4. New Contract

264 22 0
                                    

"Lo ikut gue."

Mayura bangkit dari kursi tempatnya duduk, mengikuti Adi ke suatu ruang yang Mayura pikir adalah ruangan staff. Beberapa orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga kehadiran Adi dan dirinya tidak disadari.

"Guys, kenalin PA baru Kelvin." ujar Adi menarik perhatian empat orang di ruangan tersebut. Dua dari keempat staff mengangkat tangan mereka menyapa Mayura dan dua lainnya hanya mengangguk singkat lalu kembali sibuk dengan kegiatannya.

"Team inti yang menangani Kelvin berjumlah 12 orang, yang lain lagi di luar, nanti lo bakal tau saat meeting. Mereka akan tetep melapor ke gue, tapi tentu saja lo harus tahu karena lo PA nya sekarang." jelas Adi, Mayura mengangguk mengerti.

Adi melangkah lebih dalam menuju salah satu meja yang terlihat sangat berantakan, mengambil sebuah map berwarna kuning dan menyerahkan ke Mayura.

"Ini jadwal Kelvin enam bulan ke depan. Gue mau ngasih jadwalnya sampe tahun depan tapi kita liat aja apa lo sanggup bertahan, setidaknya enam bulan."

Mayura tersenyum "Try me." tantang gadis itu membuat Adi mengangkat kedua alisnya.

"Gue suka sama semangat lo." Adi tertawa pelan.

"Biasanya kami hanya menerima staff perempuan yang sudah menikah, atau setidaknya tunangan. Lo sudah punya pacar belum?"

Mayura hanya tersenyum.

"Pantes saja lo gak ngaruh liat Kelvin. Yang namanya staff cewek disini semua tergila-gila pada Kelvin."

"I can hear you." ujar salah satu staff perempuan yang berada di ruangan itu tanpa melepaskan pandangannya dari komputer.

"Dia salah satunya." Adi menunjuk staff tersebut "Namanya Anna."

"Hai Mbak Anna." sapa Mayura.

"Jangan dengarkan dia. Dia banyak membual." Anna bersuara membuat Mayura tertawa pelan.

"Informasi lain gue akan kirim via email ke lo. Jadi mulai malam ini lo pelajari kebiasaan Kelvin."

Mayura mengangguk.

"Sebentar, " ujar Adi kepada Mayura lalu mengambil ponselnya yang bergetar. Berbicara sebentar lalu kembali memasukan ponselnya ke saku jaketnya.

"Widya sudah menunggu. Ayo kita jalan."

*

Mayura duduk di salah satu kursi yang berada di ruang tunggu di salah satu station radio terkenal di Jakarta. Membaca email dari Adi mengenai Kelvin. Di sudut lain Kelvin sedang di dandani oleh Widya yang sedari tadi mencoba membuat Kelvin tidak bergerak karena pria itu terus saja menjahili Widya.

"Mbak Wid," panggil Kelvin.

"Bisa gak sih lo diem bentar?" gerutu Widya.

"Gak bisa." jawab Kelvin menarik sedikit rambut panjang Widya yang berwarna grey.

"Sakit, bego!"

"Neng, rambut gue balikin ke warna grey lagi, biar gue couple sama Mbak Wid." pinta Kelvin kepada hair stylistnya yang duduk tidak jauh darinya. Menunggu gilirannya untuk menata rambut Kelvin.

"Kan baru diganti warna seminggu yang lalu. Nanti rambut lo gugur kalo gonta ganti warna rambut setiap minggu." ujar Danang yang dipanggil 'Neng' oleh Kelvin.

"Biarin dia sampe botak." ujar Widya dengan gemas.

"Tetep cakep kok." balas Kelvin dengan percaya diri.

"Lo pikir kalo lo botak, ada yang bakalan suka?"

"Tentu saja."

"Mimpi!"

IDOL : The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang