Apa kau tahu sekarang?
Pernahkah kau perhatikan cara aku memandangmu perlahan-lahan berubah, itu mungkin tampak seperti cara bicara yang sama. Tapi ada makna tersembunyi yang berbeda, kata-kata yang tak bisa kuucapkan.
Seandainya aku mencintaimu, akan seperti apa kita?
Seandainya aku mengaku padamu, akan seperti apa kita?
Akankah keadaan menjadi lebih nyaman dari sekarang?
Seandainya aku menunggu sedikit lebih lama, akan seperti apa itu?
Aku akan tetap tinggal sebagai temanmu dan menunggu, menunggumu seperti ini. Sebenarnya ada banyak yang ingin kukatakan bukan sebagai Teman sebagai Kekasih. Aku tak bisa mengatur pikiran-pikiranku, aku hanya mengikuti hatiku. Andai saja aku berani mengungkapkan apa yang ku rasa , apa kita akan masih berteman seperti ini, J ?.
.
.
"Lisa-yah , wae ? Apa aku terlalu cantik hingga kau tidak berkedip melihat wajahku eoh ? " tanya Jennie saat menyadari Lisa terus menatap dirinya.
"a-ahh a-niyo , hanya saja tadi aku menemukan serangga di kepalamu nini" kelaknya langsung saja menatap lurus kearah depan.
"YA! Apa sudah hilang ? Se-serangga itu Lisa apa masih ada ?" Teriaknya ketakutan , bahkan Jennie kini sudah berdiri sambil menepuk-nepuk pelan rambutnya agar serangga itu hilang. Lisa hanya terkekeh pelan , ia kembali jatuh pada keimutan gadis di hadapannya itu.
"Sudah tidak ada , duduklah kembali nini" kekehnya lalu menarik Jennie kembali duduk
"apa kau tidak berbohong ?" tanyanya lagi , terlihat jelas ketakutan disana.
"Eoh , dan dia masih di kepalamu nini " jahilnya menahan tawan
"YA!!! DIMANA ?? LALISAAAA SINGKIRAN SEKARANG JUGA!!" Teriaknya hingga menghentak-hentakan kedua kakinya karna Jennie benar-benar takut dengan serangga. Dan Lisa yang melihat itupun tidak bisa menahan tawanya , dia bahkan memukul tangannya di meja saking lucunya melihat ekpressi wajah Jennie.
"Ya Lalisa , apa kau menjahiliku ?" Tanyanya saat tau sahabatnya itu tertawa bahkan sedikit mengeluarkan air matanya.
"Lisa!" tanyanya marah karna Lisa tidak berhenti tertawa.
"Lalisa Manoban!! Ini tidak lucu!" Ucapnya lalu meninggalkan Lisa yang kini tawanya mulai mereda , Lisa tau jika Jennie sudah memanggil nama lengkapnya seperti itu tandanya gadis itu sedang serius atau marah. Dan bisa Lisa tebak jika Gadis yang dicintainya ini jelas benar-benar sedang marah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ya! Jennie Kim , ada apa dengan wajahmu eoh ? Kau terlihat sangat kesal" Tanya gadis yang sedang duduk di meja kantin tersebut.
"Ne , kau kenapa Jennie-yah ?" Tanya gadis lain bernama Seulgi. Hanya helaan nafas yang di keluarkan gadis itu , mungkin dia sedang mengatur emosinya.
"Lisa benar-benar keterlaluan Jisoo-yah , kau tau aku sangat takut dengan serangga dan dia malah menjahiliku dengan mengatakan ada serangga di kepalaku tapi ternyata itu kejahilannya saja" Katanya sedikit menahan emosi , Jisoo hanya menahan tawanya saja melihat salah satu sahabatnya ini.
"kau tau yang membuatku kesal , dia terus menertawaiku seperti aku ini badut yang sedang melawak. Arrgghhh moodku sangat buruk!" Kesalnya dan langsung memasang wajah dinginnya.
"Ya ya ya , jangan melihatku seperti itu. Aku tidak tau apa-apa. Menyeramkan sekali" Ucap gadis di hadapannya itu seakan takut melihat ekpressi wajah Jennie.
"Ah , i'm so sorry rosie" Ujarnya lalu menghela nafas.
Disisi lain Lisa terlihat mencari keberadaan seseorang , kepalanya tidak henti menengok kekanan dan kekiri mencari gadis yang sedang marah padanya. Siapa lagi jika bukan Jennie , Lisa tadi membiarkan gadis itu pergi yang entah kemana. Dan sekarang ia hampir putus asa tidak menemukan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart ( JenLisa )✅
Short Story"Bagian Terburuk dari jatuh cinta adalah ketika kita merelakan hati untuk jatuh pada seseorang sementara seseorang itu sedang jatuh cinta pada hati lainnya"