14. Official ?

17K 1.2K 41
                                    

"Jennie-ah, bagaimana jika aku masih menyukaimu ?"

Deg

Jennie kini terpaku saat Lisa mengungkapkan lagi perasaannya , ia akui berada disamping Lisa terasa aman dan nyaman. Ia juga tidak berbohong setiap pelukan yang ia lakukan dengan Lisa membuat jantungnya berdetak tak karuan , namun Jennie masih enggan untuk mengatakannya. Tunggu , maksudnya bisa saja ini bukan cinta. Persahabatannya yang terjalin sungguh sangat lama pasti juga semua orang akan merasakan hal itu bukan ? Shit , tak masuk akal. Lalu bagaimana dengan menggenggam tangannya seperti ini saja sudah membuat darahnya berdesir, Apa masih menyangkal juga jika kini Jennie tidak membiarkan seorangpun dekat dengannya. Sifat protectifnya tentu saja membuat Lisa yakin bahwa Jennie sudah mulai membuka hatinya, Lisa sangat percaya diri ? Tentu saja , Jennie selalu saja cemburu jika dia dekat dengan orang lain. Bahkan dengan Irene saja dia cemburu. Lalu apalagi yang akan di katalan gadis berambut hitam itu , jika Lisa sudah sangat percaya diri. Persetan dengan penolakan nantinya yang jelas , Lisa tidak mau moment yang sangat singkat ini menghilang bagai waktu dulu. Itu sungguh mengerikan mengingat kembali kejadian itu , kini rasa takut mulai Lisa rasakan saat Jennie hanya diam sembari menundukkan kepalanya.

Shit

Ia terlalu percaya diri sekali!! Lisa menghela nafas , memantapkan kembali hatinya yang sekarang sedikit ngilu karna Jennie tak kunjung menjawabnya. Lisa menggenggam lagi yangan yang sempat terlepas itu lalu memaksakan senyumnya.

"Hey" Panggil Lisa tersenyum sungguh manis, Jennie masih saja menunduk seakan tidak berani menatap Lisa

"Look at me" Sahut Lisa lalu mengangkat lembut dagu Jennie, mereka kini saling menatap satu sama lain. Tatapan Jennie tak bisa diartikan , sulit baginya menggapai apa arti didalam bola mata itu. Dan kenapa hatinya kembali seperti diremas ketika Jennie kembali menundukkan kepalanya ? Jennie kembali menolaknya ?

Bodoh

"Jennie gadis normal , tentu saja. Apalagi yang kau pikirkan Lalisa" Batinnya terus saja mengoceh. Sekali lagi Lisa mengangkat wajah Jennie dan tatapan mereka kembali bertemu.

"Tidak usah dijawab, maaf jika membebanimu" Ucap Lisa, suaranya sedikit parau. Jelas Jennie bisa melihat dari kedua bola matanya yang berkaca-kaca.

"Ayo, kita bermain yang lain" Ajak Lisa yang kini menari Jennie , Lisa memimpin ia berjalan di depan sedangkan Jennie dibelakang. Jangan lupakan tangan mereka yang masih menyatu itu. Jennie kini bergelut dengan pikirannya , ia juga tidak tau apa yang ia rasakan saat ini. Lisa slalu saja berhasil membuatnya tak karuan dengan sikapnya yang begini , Jennie menepis semua pikiran yang bersarang di kepalanya. Ia menatap Lisa dari belakang , melihat lekat-lekat. Sudah ia putuskan. Ia tidak bisa begini terus-menerus! Sekarang saatnya.

"Lisaya" Panggilnya sembari menghentikan langkah kakinya , membuat Lisa juga ikut menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Jennie

"Nee J ?" Sahut Lisa

"Aku akan menjawabnya sekarang"

Deg

Bukan hanya jantung Lisa , jantung Jennie juga berdetak sangat cepat. Entah apa yang di rasakannya yang jelas Lisa sekarang gugup luar biasa , keringat dingin keluar dari tubuhnya.

Shit

Lisa benar-benar tidak ingin mendengar jika itu sebuah penolakan , sungguh. Ia hanya beberapa bulan lagi disini, tolong Lisa tidak meminta jawaban apapun. Sial! Ia menyalahkan dirinya sekarang karna dengan mulut bodohnya itu mampu merusak semua moment yang sangat berharga dalam hidupnya. Lisa sudah tau betul apa jawabannya gadis itu, terlihat dari genggaman tangan mereka yang kini secara perlahan dileoas Jennie

Broken Heart ( JenLisa )✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang