Lisa PoV
Ada banyak yang kusesali, tetapi aku tak bisa mengatakannya. Maaf , jika aku memberikanmu air mata selama ini, Sejujurnya aku sangat kehilangan, aku bahkan tak tau alasannya. Setelah berpisah denganmu, itu membuatku sangat marah, sebenarnya, sebenarnya aku menangis sekarang. Aku mencintaimu, masih sangat mencintaimu. Itu semua kesalahanku, meskipun kau ingin marah sekarang, sekalipun kau ingin memarahiku atau bahkan ingin memukulku, tidak apa-apa. Karena itu, kumohon jangan pergi. Aku akan sangat menyesalinya selama sisa hidupku jika kau pergi meninggalkanku, kumohon katakan bahwa itu bukan kau Niniya, kumohon jangan tinggalkan aku.
Lisa PoV End
Lisa bahkan tidak bisa bergerak saat melihat gadis yang dibopong para perawat itu adalah gadis yang paling ia cintai, Lisa bahkan kehilangan oksigennya seperkian detik dan tidak mempercayai apa yang dilihatnya.
"ANDWAE!! ITU BUKAN JENNIE! KALIAN PERCAYA AKU KAN, ITU BUKAN JENNIE KAN?!!" Katanya, air mata bahkas mengalir lebih deras.
"YA! JAWAB AKU SEKYA!!" Untuk pertama kalinya Lisa berbicara kasar pada sahabatnya yang kini juga sedang menangisi Jennie, bahkanereka juga seakan bungkam tak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat.
"Aku akan memastikannya jika itu bukan Jennie" Ucap Lisa sembari melangkah mengikuti perawat tadi. Tanpa banyak bicara keempat sahabatnyapun mengikuti Lisa dari belakang, tidak ada yg membuka suara, mereka masih syok atas kejadian tadi, didalam.hati mereka juga berharap bahwa itu bukan Jennie. Bahkan Rose sendiri sudah sangat terisak di pelukan Jisoo.
.
.
.
.
Lisa terus mengikuti perawat itu, namun ia sedikit telat karna perawat itu sudah memasuki ruangan lebih dulu dan menutup pintu ruangan itu.
Tunggu
Kamar mayat ?
Berarti ?
Lisa dengan setengah berlari mulai mendekati ruangan tersebut, saat Lisa dan yang lainnya sudah sampai di depan ruangan Mayat itu tak lama kedua perawat namja itu keluar dari ruangan tersebut.
"T-tunggu, apa gadis itu sudah meninggal ?" Tanya Irene langsung, kedua perawat ituengangguk mengiyakan.
Deg
"Apa kalian keluarganya ?" Tanya balik perawat itu
"Kami sahabatnya" Balas Jisoo terisak
"Ah, aku turut berduka cita..."
"...Ini aku menemukan ini di sebelah mayat gadis tadi, aku tidak bisa menggambarkan wajahnya, karna wajahnya sangat rusak saat ia meloncat dari atas gedung ini" Ucap salah satu perawat dan memberikan sebuah gelang.
Deg
Kali ini Lisa tidak bisa lagi menopang badannya, tubuhnya ambruk kelantai saat melihat benda itu. Gelang couple yang dibelikan Jennie dulu, ia bahkan menangis sejadi-jadinya.
"Lisa" Ucap mereka serempak saat melihat Lisa menangis histeris
"Andwae! Itu bukan Jennie, Jennie masih hidup kan?" Tanya Lisa histeris, Jisoo, Rose, Irene dan Seulgi hanya bisa menangis sejadi-jadinya sama seperti Lisa, bedanya mereka masih bisa mengontrol emosi mereka, berbeda dengan Lisa. Mereka juga tak menyangka akan apa yang dilakukan Jennie.
"Lisa, iklaskan dia" Ucap Jisoo, ia tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi, dirinya juga amat samgat sedih.
"Tidak Sooya, Jennie masih hidup. Itu bukan Jennie....Bukan...Jennie...Itu..." Lisa melemah, air matanya kian deras mengalir di kedua matanya yg sudah membengkak sempurna itu. Para sahabatnya hanya bisa memeluk Lisa erat, mereka juga merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart ( JenLisa )✅
Short Story"Bagian Terburuk dari jatuh cinta adalah ketika kita merelakan hati untuk jatuh pada seseorang sementara seseorang itu sedang jatuh cinta pada hati lainnya"