Jennie PoV
Ku lihat bibirmu gemetaran untuk yang pertama kalinya , kau coba dan terus mencoba mengatakan sesuatu namun ragu-ragu. Bagaikan lirik di lagu sedih yang menandakan firasat buruk. Bukan itukan ? Tidak , itu tidak mungkin. Apa sekarang waktunya ? Kumohon jangan ! Hatimu pasti akan pergi juga , bahkan tubuhmu akan pergi. Aku tak tahu cara untuk menahanmu , seseorang tolong beritahu caranya.
Jangan ucapkan kata-kata itu malam ini , mengapa kau meninggalkanku ? Hatiku sakit , dadaku sangat sakit. Bahkan airmata keluar lebih dulu , belum saatnya kita mengucapkan selamat tinggal. Kumohon jangan buka mulutmu lagi , itu menyakitkan. Jangan ucapkan selamat tinggal padaku , kata-katamu yang dingin membuatku lemas. Seakan dunia ini runtuh, airmataku mengalir lebih deras. Bila saat-saat ini telah berlalu , bila saatnya ini berakhir. Kita akan terpisah selamanya, aku mencintaimu sangat amat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku jebbal , aku tak tau apa itu perpisahan. Aku hanya marah dan sedih , kisahku banyak, kenanganku juga banyak bersamamu. Hatiku terpecah belah.
Hanya hari ini waktu yg kupunya , tak bisakah kau bertahan ? Aku merasa tidak bisa membiarkanmu pergi seperti ini. Apa yg harus aku lakukan jika nantinya hatimu pergi meninggalkanku , kumohon jangan sekarang aku tidak siap dan tidak akan pernah siap dengan perpisahan ini."Hiks"
Bahkan airmataku tidak berhenti mengalir , ia malah semakin membanjiri wajahku.
"Ssshhh don't cry , aku benar-benar tidak sanggup melihatmu menangis" Ucapnya seraya menghapus airmataku denga kedua ibu jarinya, aku semakin menangis. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku , aku bahkan tidak mampu berbicara. Hatiku sedang sakit sekarang , ini lebih menyakitkan ketika aku putus cinta. Sungguh , aku hanya tidak tau harus berbicara seperti apalagi sekarang.
"Kita masih bisa berkomunikasi J , aku janji akan slalu mengabarimu" Aku tetap menggelengkan kepalaku , aku hanya mau dia disini bersamaku. Hanya itu saja.
"Uljima jebbal" Mohonnya lalu menarikku kedalam dekapannya. Aku memeluknya sangat erat , aku masih belum rela.
Kumohon jangan katakan itu , aku ingin menahan setiap menit, setiap detik. Tolong jangan seperti ini , aku mohon dengan sangat jangan pergi."Cukup relakan aku pergi J , aku janji akan kembali. Tapi aku tidak tahu kapan itu , yg jelas aku akan kembali untuk menemuimu" Ucapnya sedikit bergetar. Aku melepaskan pelukannya dan menatap tepat di kedua bola matanya.
"T-tidak mudah mengatakannya untuk merelakanmu pergi Lisaya" Ucapku terisak , sungguh ini menyakitkan.
"I'm so sorry J" Ucapnya tertunduk
"Aku juga tidak ingin pergi jauh darimu , percayalah. Aku akan kembali lagi dan bertemu denganmu , cari kebahagiaan lain jika kau tudak sanggup menungguku J. Aku mencoba menerimanya" Lanjutnya lagi yang semakin membuatku menangis.
"Bagaimana bisa aku bahagia jika kebahagiaanku itu adalah kau Lalisa !" Gertakku sedikit meninggikan suaraku , ketahuilah hatiku sangat sakit meningat besok Lisa akan kembali ke kampung halamannya.
"J kumohon jangan seperti ini, maafkan aku " Mohonnya , dia menangis ! Lisa menangis.
Jennie PoV off
Lalisa PoV
Kedua matanya bengkak luar biasa , dia terlalu banyak menangis dan itu karenaku !! Tak ada yg bisa kukatakan lagi selain meminta maaf padanya , aku juga tidak ingin. Namun ini sudah takdirku. Aku memeluknya lagi , mungkin ini adalah pelukan terakhirku sebelum aku pergi ke negara asalku.
"Aku akan sangat merindukanmu J" Ucapku
Shit!!
Jennie masih saja menangis membuatku semakin berat untuk melepasnya , tuhan tolong hambamu ini. Beri aku satu keajaiban agar aku bisa berada disini, disampingnya. Apa bisa ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart ( JenLisa )✅
Krótkie Opowiadania"Bagian Terburuk dari jatuh cinta adalah ketika kita merelakan hati untuk jatuh pada seseorang sementara seseorang itu sedang jatuh cinta pada hati lainnya"