12. Back Again

16.3K 1.2K 32
                                    

Lisa VoP

Kenapa hanya aku yang jatuh cinta? kenapa hanya aku yang tersakiti?
Kenapa aku terus membutuhkanmu walau pun aku tahu aku akan tersakiti?
Aku tahu kita tidak bisa bersama, tapi kenapa rasanya seperti aku terkena masalah pencernaan ? Rasanya sepertu isi semua perutku akan meledak, rasa ingin menangis memenuhi tenggorokanku, cintaku hancur tanpa kekuatan. Hatimu terus menjauh dan tidak bisa lagi aku gapai, aku tidak bisa lagi menggapaimu. Aku tidak bisa lagi memelukmu, aku benar-benar seperti orang yang sangat amat bodoh. Aku sangat menyadari itu, menunggu hal yang aku tau pasti tidak mungkin terjadi, berharap dia membalas cintaku ? Cks! Mimpimu terlalu manis  namun menyakitkan pada kenyataannya.

"huft"

Entah sudah berapa kali aku menghela nafas, ini begitu menyakitkan ketika rasa itu datang lagi. Mengapa aku tidak bisa menghilangkan perasaanku ? Mengapa semakin aku melupakannya malah membuatku semakin sakit. Aku tidak bisa, aku memang payah! Percayalah, aku mencoba untuk melupakan semua perasaanku padanya. Tapi, semakin aku mencobanya mengapa sangat sulit ? Ini tidak adil! Aku ingin seperti dirinya yang tidak peduli dengan perasaanku , aku ingin sepertinya yang acuh tak acuh padaku. Mengapa sangat sulit jika aku melakukannya ? Seseorang tolong bantu aku melupakan perasaanku ini, ini begitu menyakitkan. Aku mengacak rambutku prustasi, aku benar-benar sudah lelah dengan semuanya.

"Lisa" Panggil seseorang membuatku menoleh mendapati Jisoo dan Rose disana.

"oh, waeyo?" Sahutku

"waahh aku baru tau pemandangan disini sangat bagus" Ucap Rose seraya berjalan ke pinggir pembatas atap gedung lalu mengeluarkan ponselnya, apalagi jika buka selfie kkkk

Lisa VoP End

"Aku mencarimu, ternyata disini" Jisoo berujar seraya duduk di samping Lisa, seperti biasa tempat favorite Lisa dan Jisoo tentunya diatap gedung sekolah.

"Waegeurae?" Tanya Lisa

"Ada yang ingin aku katakan padamu Lisa" Ucapnya dengan nada serius

"Katakan saja Sooya, ada apa jangan berbelit-belit"

"Ini soal Jennie"

Deg

Seperti biasa, jika mendengar nama Jennie jantung Lisa seakan akan copot dari tempatnya. Lisa memang mengatakan akan melupakan gadis itu pada semua sahabatnya, Lisa bahkan telah bertekad akan menghilangkan seluruh perasaannya pada sahabatnya itu. Tunggu, apa masih bisa dibilang sahabat, jika keduanyapun sudah tidak saling bicara lagi, setelah kejadian pelemparan telur itu sebulan yang lalu hingga saat ini Lisa dan Jennie menjadi seperti orang asing yang tak pernah kenal. Mereka lebih memilih diam jika bertemu atau sedang mengumpul dengan yang lainnya dan itu membuat Jisoo dan yg lainnya merasakan kekosongan pada persahabatannya, namun yang lain hanya diam karna mereka tau betul apa yang sedang terjadi pada Lisa dan Jennie sekarang.

"Sooya, aku sedang mencoba melupakannya. Kaupun tau itu kan?" Ucap Lisa sedikit gelisah, karna jujur saja pada akhirnya Lisa benar-benar tidak bisa melupakan Gadis itu. Mulutnya memang mengatakan akan melupakan Jennie, tapi tidak dengan hatinya yang menolak keras.

"Bukan itu" Ucapnya membuat Lisa mengerutkan keningnya.

"Aku melihat Jennie bertengkar dengan V barusan, V membentak Jennie sangat keras di depan teman-teman basketnya" Lanjutnya sontak membuat Lisa membelalakan kedua matanya tidak percaya, seorang V membentak Jennie? Shit! Jennie paling lemah jika sudah di bentak, Lisa sangat tau itu. Jennie pasti akan menangis, entah mengapa Lisa merasakan emosi saat ini juga.

"Dimana dia sekarang ?" Tanya Lisa suaranya berubah tegas dari sebelumnya, bisa Jisoo rasakan bahwa Lisa tengah menahan emosi.

"Aku melihat Jennie berlari entah kemana, aku tidak sempat mengejarnya. Cari dia Lisa, aku tau dia sedang membutuhkan seseorang sekarang" Tanpa berpikir lagi, Lisa langsung beranjak begitu saja tanpa membalas ucapan Jisoo. Lisa benar-benar pergi mencari Jennie.

"Cks, kau tidak bisa melupakannya Lisa" Gumam Jisoo, sebenarnya. Jisoo tau dimana Jennie berada, Jisoo pikir ini mungkin kesempatannya untuk mempersatukan Lisa dan Jennie lagi. Jisoo sudah muak melihat Lisa dan Jennie seperti itu, Jisoo ingin semua kembali seperti dulu. Jisoo juga ingin yang terbaik untuk kedua sahabatnya, bersama atau tidak yang Jisoo inginkan hanya kebersamaannya seperti dulu lagi, bukan seperti sekarang yang saling diam dan itu mempengaruhinya juga, betapa canggungnya mereka saat kumpul bersama.

"Aku tau Lisa tidak bisa melupakan Jennie" Kini Rose membuka suara saat melihat Lisa pergi dengan terburu-buru. Jisoo hanya tersenyum melihat kekasihnya yang kini duduk di sebelahnya.

"Hm, aku juga" Ucap Jisoo seraya menyingkirkan anak anak rambut Rose yang di terpa angin

"Aku pernah berpikir, aku akan sama seperti Lisa jika saja kau menolakku Baby. Aku juga takut saat itu kau seperti Jennie, terlebih kau slalu mengencani pria pria populer di sekolah ini" Ujarnya

"Tapi pada akhirnya aku memilihmu Kim Jisoo" Ucap Rose mampu membuat Jisoo tersenyum senang, bisa Jisoo rasakan rasa hangat yang menyelimuti hatinya. Jisoo menarik Rose kedalam dekapannya, memeluknya dengan sayang.

"Terimakasih"

.

.

.

.

.

.

Lisa berlari dengan tergesa di penjuru sekolah, ia mencari Jennie di berbagai tempat di area sekolah namun nihil ia tidak menemukan dimana Jennie. Semua tempat telah Lisa datangi namun tidak ada Jennie disana, dengan nafas yang memburu Lisa terus mencari dimana Jennie. Hanya satu tempat yang belum Lisa datangi, dia harap Jennie berada disana. Lisa sedikit berlari menuju taman belakang, hanya tempat itu yang belum Lisa datangi. Setelah berlari kesana benar saja Jennie berada disana sedang duduk menyendiri, Lisa tau Jennie sedang menangis sekarang terlihat dari bahunya yang bergetar hebat. Dengan langkah perlahan Lisa berjalan mendekati Jennie.

"J" Panggilnya tepat setelah Lisa berada di hadapannya. Bisa Lisa rasakan rasa sesak di rongga hatinya saat melihat Jennie yang menangis, kedua matanya bengkak sempurna. Namun sedetik kemudian mampu membuat Lisa diam membeku, bagaimana tidak Jennie memeluknya. Kim Jennie memeluknya dan itu sangat erat.

"Lisa" Suara Lirih itu menyadarkan Lisa dari keterkejutannya, dengan ragu-ragu Lisa membalas pelukan Jennie.

"Lisa"

"Ssshhh, aku disini J. Uljjima" Ucap Lisa menenangkan. Mereka bertahan dengan posisi seperti itu, Jennie memeluk Lisa sangat erat seakan tidak ada lagi hari esok. Jennie benar-benar merindukan Lisa, persetan dengan ungkapan Lisa saat itu. Yang jelas Jennie benar-benar membutuhkan Lisa dalam hidupnya, Jennie sudah begitu berkegantungan dengan Lisa. Demi apapun Jennie tidak ingin kehilangan Lisa, enam bulan sudah cukup Jennie tersiksa dengan menjauhi Lisa. Sebut Jennie bodoh atau apapun, ia akan terima. Jangan salah paham, Jennie hanya tidak ingin kehilangan Lisa, bukan berarti Jennie mempunyai rasa yang sama juga kepada Lisa. Tidak! Jennie memang menyanyangi Lisa, tapi untuk cinta Jennie tidak memiliki perasaan seperti itu.

"Apa yang terjadi J ?" Tanya Lisa setelah dirasa Jennie berhenti menangis, mereka masih dengan posisi yang saling berpelukan.

"Bolehkah aku memeluk dulu? Ini sangat nyaman Lisa" Sungguh Jennie tidak berbohong, pelukan Lisa memang sungguh sangat nyaman. Berbeda saat ia memeluk V, bahkan ia tidak merasa senyaman ini saat ia memeluk V. Lisa hanya mengangguk seraya mengelus lembut kepala Jennie, bisa Lisa rasakan hatinya yang tiba-tiba saja menghangat. Rasa senang mulai muncul dalam dirinya saat Jennie seperti ini, persetan dengan semuanya yang penting Jennie sudah mau berbicara padanya saja Lisa sudah sangat bahagia. Lisa bahagia Jennie kembali seperti dulu lagi.

.

.

.

.

.


VOTE DAN KOMEN YOROBUN!!!!

Eheeyyy JenLisa berlayar ?? Penasaran ? Tunggu Chapter 😘😘 berikutnyaaaa

Broken Heart ( JenLisa )✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang