7

359 40 18
                                    

SinB hanya terdiam menatap Eommanya yang terbaring lemah. Siapa yang menyangka, Appanya akan melakukan perbuatan keji seperti itu?

"SinB-ah, ini sudah sore, sebaiknya kita pulang, besok kita kesini lagi" ucap Yerin.

"Ne, aku ingin berpamitan dulu dengan Eomma." ucapnya.

"Eomma, aku pulang kerumah Eunha Eonni dulu, besok aku akan datang lagi, besok Eomma harus sudah bangun ya, aku ingin memelukmu, annyeong" pamit SinB kepada Eommanya.

Mereka berjalan untuk keluar dari rumah sakit itu. SinB berusaha untuk tegar sekali. Semoga ada kesempatan untuk Eomma nya hidup kembali.

Saat diperjalanan untuk keluar tiba-tiba...

"SinB? Sedang apa kau disini?" ucap Sungjae.

"Eoh? Oppa? Aku habis menjenguk Eomma disini. Kau sendiri sedang apa?" tanya SinB.

"Aku habis menjenguk temanku, kau ingin kemana?" tanya Sungjae lagi.

"Aku ingin pulang, kami duluan ya" jawan SinB.

"Sebentar. Akan ku antar kalian, ini sudah hampir gelap" tawar Sungjae.

"Baiklah , Terimakasih" jawab SinB.

Mereka pun berjalan bersama, mereka ber 6 menunggu didepan lobby untuk menunggu Sungjae yang sedang mengambil mobil diparkiran.

Sungjae mempersilahkan mereka masuk kedalam mobilnya.

"Rumahmu dimana?" tanya Sungjae kepada SinB.

"Aku tinggal dirumah Eunha Eonni untuk sekarang karena tidak memungkinkan ku untuk pulang kerumah, jalan saja nanti ku beritahu" jawab SinB.

Sungjae pun melajukan mobilnya sesuai dengan arahan SinB. SinB hanya diam didalam mobil. Ia masih memikirkan ibunya.

Mereka pun sampai didepan rumah Eunha. Sowon, Yerin, Yuju dan Umji sengaja turun didepan rumah Eunha agar tidak merepotkan Sungjae.

" Terimakasih sudah mengantarkan kami" ucap Sowon.

"Tidak masalah, aku pamit pulang ya" ucap Sungjae sambil meninggalkan rumah Eunha.

Sowon, Yerin, Yuju dan Umji berpamitan untuk pulang. SinB dan Eunha masuk kedalam rumah.

"Aku mandi duluan ya, badanku lengket sekali" ucap Eunha.

"Ne..." jawab SinB.

SinB merapikan tasnya dan kembali memandang langit. Langit pada malam itu terdapat banyak sekali bintang, sama seperti kemarin.

"Mengapa kau bersinar begitu terang disaat aku bersedih? Kau jahat bintang" ucap SinB.

Ia membaringkan badannya dikasur Eunha. Setelah Eunha selesai mandi, ia juga harus mandi.

SinB terus memandang langit-langit rumah Eunha yang terdapat stiker glow in the dark berbentuk benda-benda yang ada dilangit.

"Tuhan, Terima kasih, walau saudara ku sendiri membenciku, aku masih memiliki sahabat yang setia bersamaku" ucapnya pelan.

"SinB-ah, mandilah lalu kita makan malam bersama" ucap Eunha yang masuk ke dalam.

SinB pun bergegas untuk mandi. SinB menghabiskan waktu mandinya dengan baik, karena menurutnya ia akan merasa tenang saat mandi setelah ia menangis.

Setelah mandi, SinB langsung turun untuk menuju ke meja makan.

"SinB-ah? Sudah mandinya? Ayo sini kita makan, Ajhuma membawa makan enak untuk malam ini. Hilangkan sejenak masalahmu ya Sayang" ucap Eomma nya Eunha.

Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang