Chapter 8: "CHEER UP"

35 7 21
                                    


Happy Reading
****

Hah~

Airin menghembuskan nafas nya pelan seraya memandang ke langit-langit kamar nya yang putih.

Pikirannya berlarian kesana-kemari seolah sedang mengulas ulang kejadian kemarin.

Sewaktu ia ikut mendaki bersama kawan-kawan Mahasiswa nya juga kembarannya, dimana kelompok Rey tak kunjung kembali ke perkemahan hingga laki-laki bernama Byan, si Cassanova Fakuktas Arkeologi yang ikut campur dalam urusan Rey.

Jantungnya berdegup kencang masa itu hingga logikanya tak bisa digunakan karena terlalu panik.

Meskipun sering beradu mulut dan saling menjahili, Rey tetap saudara kembar yang memiliki ikatan kuat dengannya lebih dari siapapun.

Hah~

"AIIIII!!! Buruan turun. Abis ini gue ada kelas bego."

Ai mendengus. Baru saja ia membayangkan kembarannya, dan sekarang Rey sudah meneriakinya dari lantai bawah.

Airin pun segera mengambil tas dan buru-buru keluar kamar sebelum Rey mendobrak pintu tercintanya..



.
.
.


Ai berjalan melewati Mahasiwa yang asik bercengkrama di koridor ataupun duduk-duduk di taman.
Ia melangkahkan kakinya menuju kelas, mengabaikan deru bising gosip-gosip Mahasiswa kurang kerjaan.

Sesampainya di kelas, Ai menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.

"Haduh iya. Kak Juna yang waktu itu jadi panitia event nya FIB"

"Yang senyumnya manis banget itu kan"

"Duh kak Juna ini..."

"Kak Juna begini..."

"Kak Juna begitu...."

Aish!!!

Ai berdecak malas saat Mahasiswi dikelasnya mulai bergosip tentang laki-laki populer di Kampusnya.
Ia pun mulai mengikat rambutnya yang semula terurai dengan asal, lalu menyematkan earphone hijau di kedua telinga nya.
Memutar musik dengan volume keras dan kembali menelungkupkan wajahnya.

Jihye Airin Kirei bukannya Mahasiswa yang terlalu misterius atau pun cupu.
Tidak!!!!
Dia Mahasiswi dengan selera fashion yang tinggi juga kemampuan public speaking yang patut diakui.

Tapi Ayolah...

Dia Mahasiswi dengan tingkat intelektual yang tinggi juga memiliki keinginan kuat untuk mengejar IPK tinggi, ia tak ada waktu untuk sekedar menggosip.
Apa lagi tentang laki-laki populer, ia tidak tertarik dengan hal semacam itu.

Atau mungkin belum!?






Ai mengerutkan keningnya tajam, matanya mencoba fokus dengan penjelasan dosen di depan sana.
Telinganya berdengung karena suara keras dosennya beradu dengan suara berbisik beberapa orang di belakang juga sampingnya.

Astaga!!!

Ayolah. Dia hanya ingin menyelesaikan mata kuliah kali ini dengan lancar lalu segera ke kantin untuk makan dan kembali belajar.

Ai menoleh kebelakang, ada Muhammad Yugyeom atau Yugi sedang tertawa kecil dengan teman di kanan kiri nya.
Ada Alifian Dokyum yang sering di panggil dika juga Alicia Umji.

"Psst berisik sekali sih"

Ai mendesis, memperingati ketiga temannya.
Untungnya mereka berempat cukup dekat sehingga Ai tanpa segan menegur mereka.

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang