Chapter 6: Dumb and Dumber

40 8 31
                                    


Happy Reading
****

Malam ini lapangan kampus tampak ramai dari biasanya.
Banyak mahasiswa berbaris dengan memanggul tas ransel di punggungnya.

Tak terkecuali si kembar Assegaf, teteh Rey juga Airin atau AI.
Mereka berdua bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam.
Dan ini kali pertama mereka mengikuti kegiatan semacam ini bersama puluhan mahasiswa lain.

Saat ini mereka sedang melakukan briefing untuk kegiatan mendaki gunung.
Mahasiswa Pecinta Alam di kampusnya memang sering naik turun gunung untuk membuat kajian.

Semua mahasiswa tau jika Rey dan Ai adalah saudara kembar tak identik, tapi tak ada yang tau jika nama Assegaf tersemat di belakangnya karena mereka terlalu pandai menyembunyikan.

Tapi sepandai-pandai menyembunyikan bangkai, bau nya akan tercium juga bukan!?

Dan lagi, Rey memijat pangkal hidungnya. Pusing.
Kembarannya pun mengusap tengkuknya canggung
Mendadak keduanya menolak untuk berinteraksi padahal sedari tadi mereka bersebelahan dan saling bercanda, karena....

"Baik. Selamat malam teman-teman sekalian. Saya Jendral Giovan Joongki Assegaf dari komando Angkatan Darat Jakarta Pusat..."

AYAH MEREKA BERDIRI DENGAN GAGAH NYA DI DEPAN BARISAN.

Ayah mereka berdualah yang ternyata menjadi pembicara kegiatan kampus kali ini.
Dan itu membuat Rey dan Ai terus menunduk di tengah barisan.
Semoga saja ayah mereka mengerti dan tidak menitis mereka dengan tiba-tiba.

Kenapa ayah mereka jadi suka yang tiba-tiba gini sih: ((

"... baik teman-teman sekalian, ada yang ditanyakan?"

Rey dan AI masih setia menatap sepatu khusus mereka yang mendadak terlihat lebih menarik daripada pembahasan di depan sana.

"Oh ya kamu. Siapa namanya mas?"

"Nama Saya Abyan Taehyung. Dari fakultas Arkeologi. Mohon izin untuk bertanya pak"

"Ya silahkan"

Haish

Rey mendengus kesal karena sudah 10 menit berlalu hanya diisi diskusi antara ayahnya dan laki-laki itu.

Ayolah, beban dipunggungnya ini sudah berat Jangan membuatnya ingin memakan manusia begini dong!!

"Baiklah sekian dulu. Silahkan menyiapkan barang bawaan kalian."

Para Mahasiswa berpencar mulai mengemasi juga mempersiapkan barang bawaan mereka ke truk TNI yang akan mereka tumpangi.

Dan. Tak sengaja ekor mata Rey melihat laki-laki yang mengaku namanya Abyan itu sedang bercengkrama dengan ayahnya.

"Dih. Dia emang gak tau, apa cuma mau cari muka sih"

Rey menggerutu. Entahlah kesan pertamanya untuk Abyan sudah sedikit buruk. Padahal sebenarnya hal itu bukan sesuatu yang bisa digunjingkan. Entahlah.

"Aelah. Pake acara ketawa bareng lagi. Emang lagi acara komedi apa, Sok akrab banget sih."

Gerutuan Rey terus berlanjut hingga seluruh Mahasiswa selesai memindahkan barang-barang mereka.

Ai yang sedari tadi ternyata berdiri di belakang Rey mulai mengerutkan dahinya. Bingung.

Belum juga berangkat masa udah kesurupan sih!? Pikir Ai

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang