Chapter 14: " BEAUTIFUL"

29 9 33
                                    

Happy Reading
****

Guratan senja berpencar di langit yang memayungi langkah kaki para pengguna jalan.
Para penikmat senja juga secangkir kopi duduk berjajar di pinggiran kota yang lenggang.

Tak terkecuali sosok rupawan dengan balutan kemeja putih yang baru saja keluar dari mobil nya, setelah meninggalkan jas khas dokternya di jok pengemudi.
Membuat rambut darkbrown nya tertiup angin begitu kakinya menapak di jalanan beraspal.

Raden Mas Namjoon Ramadhan, menyisir poni yang jatuh menutupi mata, membuat dahi nya terekspose dengan bebas.

Rama, merapikan kemeja nya sebelum melangkahkan kaki menuju toko bunga di sebrang jalan.

"IVY FLORIST"

Rama tersenyum tipis begitu melihat papan nama yang terpasang di atas pintu masuknya.
Jantungnya berdebar, menerka-nerka apa yang akan ia lakukan bersama seseorang dibalik pintu itu.

Rama memasukkan tangan kanannya pada saku celana nya, memastikan benda di dalamnya masih pada tempatnya.

Kling

"Selamat datang... eh Rama"

Rama tersenyum sambil melambaikan tangan saat seorang gadis di belakang meja kasir itu tersenyum menyambutnya.

Lihatlah rambut hitam bergelombangnya, juga senyuman manis terkesan polos di wajahnya.
Sangat sederhana tapi penuh dengan wibawa.

Untuk kesekian kalinya Rama seakan terhisap kedalam dua manik kecokelatan yang menatapnya lembut.

"Sini masuk. Aku udah siapin teh Chamomile"

Setelah membalik papan open menjadi closed, Gadis itu menggiring Rama menuju belakang florist nya.
Rama berjalan didepan si gadis, mekangkahkan kakinya dengan ringan seakan tempat ini adalah miliknya.

Mata Rama selalu berbinar jika berada disini.
Ada ruang untuk bersantai dengan sebuah meja dan dua pasang kursi kayu yang terpasang apik disana.
Ada beberapa pot tanaman untuk gadisnya menanam bunga.

Terlihat minimalis dan sederhana dengan penataan ruang yang sesuai membuat Rama betah menghirup udara segar disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terlihat minimalis dan sederhana dengan penataan ruang yang sesuai membuat Rama betah menghirup udara segar disini.

Sesuai dengan karakter si gadis yang menyukai hal-hal manis dan sederhana.

"Ayo duduk. Tadi aku buat Kue cokelat. Ada banyak kalau kamu mau bawa pulang"

Rama tersenyum lalu duduk di salah satu kursi, memperhatikan gadis nya yang sedang berjalan kesana kemari untuk menyiapkam teh sekaligus camilan.

Rama ingin membantu tapi percuma, gadisnya tak akan mengizinkan.


Tuk

Gadis itu, Ivy Jisoo Veronica.
Mendudukkan diri di samping Rama setelah meletakkan seteko teh dengan bunga camomile yang sedang berenang-renang, juga setoples kukis coklat.

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang