Happy Reading
***
.
.
.Hey....
Hey Tayo
😎🙈🙈🙈
Pagi ini terasa dingin.
Ntah kenapa udara kali ini terasa menusuk tulang.
Kabut-kabut tipis masih enggan pergi dari sekeliling.
Embun berkumpul, menetes lalu jatuh ke tanah karena daun tak lagi mampu menahan beratnya.
Keadaan rumah Assegaf tampak sepi.
Masih hening seperti tak ada kehidupan di dalamnya.
Seseorang keluar dari kamar, dengan langkah sempoyongan, rambut hitam pekatnya tergerai berantakan.
Hanya mengenakan kaus kebesaran berwarna hitam dan celana pendek.
Tak peduli angin dingin akan menyerangnya, yang ia tuju hanya satu...Dapur
PRANG!!!
KLONTANG
Semua orang langsung berjingkat dari kasurnya.
Aneh.
Tak biasanya mereka terbangun dengan mudah.
Ceklek
"Ada apa sih" tanya Ai dengan wajah mengantuk nya..
"Gatauuuu" Violetta menyandarkan tubuh nya di pintu
"Cassie baru ajah tidur" rengek Cassie.
"Rey masih mau tidur"Shofia hanya menggeleng, Shofia sudah rapi ternyata.
"Mending kita cek ke dapur"
Oh. Mereka tak menyadari ada satu orang yang tak ikut bersama mereka.
"Masa iya ada tikus sih" Violetta mengapit lengan Ai. Ia takut.
"Masa sih" Rey ragu, ah masa runah mereka ada tikus..
Tidak elit.
Semua mematung di depan pintu dapur...
Seseorang sedang meringkuk di depan kulkas dengan banyak barang yang tercecer di sekitarnya.
"Narsya.." Shofia berujar pelan.
Tangannya di cekal Violetta
"Ada apa?"
Violetta menggeleng.
"Tidak. Jangan kesana"
Semua memandang Si bungsu Heran.
Kenapa wajah Violetta berubah pucat? Seakan ketakutan.
Deg
"Hey Narsya!!! Hey!!"
"DIAM!!! ARGH"
Narsya menjambak rambut nya dengan kedua tangan, kakinya meronta, dan tubuhnya bergetar hebat.
Banyak goresan di kedua lengannya yang terbuka.
Banyak luka di kaki hingga pahanya..
Bahkan banyak luka yang masih baru, dengan darah yang mengucur bebas.
Narsya berdiri, tangan kanan nya memegang pisau yang berkilat-kilat tajam.
Semua tersentak saat menatap mata Memerah Narsya.
"Mbak... MBAK"
Ai berteriak
"Pergi!"
Narsya mendesis dengan nafas terengah, terdengar berat dengan mata berkilat tajam.
Perlahan, kelima Assegaf bersaudari itu berjalan mundur saat Narsya melangkahkan kaki nya menghampiri mereka.
Gelap. Aura Narsya terlihat sangat gelap.
Mereka ketakutan.
Saat Narsya menodongkan sebilah pisau kearah mereka.
Mata pisau itu seakan tertawa jahat pada mereka, menertawakan ketakutan mereka."Hey Hey Mbak. Mbak kenapa"
Cassie berteriak panik.
"Narsya hey!!!"
"Mbak ih jangan gini"
Semua panik saat Narsya mulai mendekatkan pisau ke pergelangan tangannya.
"JANGAN!!!"
Semua berteriak
Sedangkan Narsya mulai tersenyum miring.
SRET
Semua termagu saat Narsya mengulurkan tangannya kedepan.
Membiarkan darah mengucur deras mengotori lantai marmer yang mereka pijakHahahaha!!!
Tawa itu terdengar menakutkan.
Entah dapat darimana, sebuah pistol ada di genggamannya.
"Violetta Kyuna~ ayo ikut mbak"
Violetta menggeleng heboh
"Tidak, ti.. dak MBAK"
Violetta berlari menjauh
DOR!!!
Sebuah timah panas itu melubangi punggungnya.
Violetta tersentak, nafasnya tercekat ditenggorokan saat paru-parunya memaksa udara keluar.
BRUK
"Hah Hah Hah!"
Cassie terbelalak.
Ia melihat sekeliling.
Oh Astaga.
Dia masih ada di kamarnya, berada di atas kasur empuknya di temani kerlipan lampu tumblr.
Nafasnya terengah saat menyadari ternyata ini semua
Hanyalah mimpi
*****
Tapi Boong, nggak jadi date hehehehehheheheheheIni bukan update kok tenang tenang :))
Mianhaeyooooo 😙😙
29-Januari-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary's Assegaf
Fanfic[On Going] ~~~~~~~ Kisah keluarga Asegaf, dengan kepala keluarga seorang Jendral Angkatan Darat dan seorang ibunda, Dokter dari sebuah rumah sakit ternama, bersama keenam putrinya yang memiliki berbagai macam kisah di dalamnya. Mulai dari pertemana...