Chapter 28: "Congratulations"

18 6 38
                                    

Happy Reading ya semuanya
Gaboleh Sad...
.
.
.
Okay, Let's we Go!
.
.
.






Semilir angin menerpa wajahnya.
Anak rambutnya beterbangan bersamaan dengan dedaunan yang patah dari rantingnya.

Di dekapannya, sebuah diktat tebal menemani perjalanannya menuju kelas.
Lorong menuju kelasnya lenggang, karena memang tak pernah ramai.
Para mahasiswa apatis itu lebih memilih mendekam dikelas, bersama dengan hafalan pasal-pasal undang-undang serta hukum yang berlaku.

Dan dia, berkamuflase menjadi salah satu dari Mahasiswa apatis tersebut.

Jihye Airin, yang terbiasa dengan kehidupan perkuliahan yang tenang dan hening, jadi kalang kabut begitu seseorang yang memiliki senyum secerah matahari memasuki kehidupannya.

Tanpa permisi.

Hanya karena kesalahan yang sepele, yang tak penting untuk kembali diingat.

Tapi, kenapa sekarang seolah dirinya yang terbiasa dengan kehadirannya.

Dulu, sebelum Arjuna Hoseok datang, ia hanyalah mahasiswa pendiam, acuh juga apatis sama seperti yang lainnya.
Tapi sekarang, keceriaan dan juga kehangatan Arjuna menular kearahnya
Sekarang kebiasaan Ai selain duduk diam dikelas adalah memandangi pintu masuk.
Dengan harap-harap cemas ia menunggu kehadiran Juna hanya untuk menyapa nya.

Dulu jika ada seseorang dari luar yang berisik di dekat kelasnya, semua mahasiswa di kelas akan menatap sinis pada orang tersebut, mendesis bersamaan dengan keras, bermaksud memberi peringatan bahwa yang mereka lewati adalah kelas eklusif yang butuh ketenangan ekstra.


Tapi kini yang Ai lakukan tiap Juna mampir ke kelasnya adalah tersenyum tipis.
Bahkan jika penghuni kelasnya mendesis tak suka, Ai tak takut.
Yang ada dipikirannya kini dalah, ia senang Juna berada di sekitarnya.








Airin duduk di bangkunya, jika biasanya ia akan langsung terpaku pada diktat kesayangannya, kini yang dia lakukan hanya menopang dagu dan berhayal.

"SELAMAT PAGI AIRIN"

"Ssstttt"

"HEY AIRIN MAU KE KANTIN BERSAMA?"

"Ssttt!!!"

Airin tersenyum kecil begitu ingatannya terlempar pada beberapa waktu lalu.

Juna hampir tiap hari akan memunculkan kepalanya dari luar, lalu berbicara dengan nada yang ceria.





Ah. Sekarang Ai hanya bisa berangan dan mengingat ulang kehidupan tenangnya.
Karena kini kehidupannya jauh lebih berwarna.





Ting

[Junamesowell]
Selamat pagi Ai-chan 😊
Semangat untuk hari ini




Ai tersenyum begitu melihat notifikasi yang mampir ke ponselnya.

Nah bertambah lagi kebiasaan Airin.

Yaitu menunggu pesan masuk dari Juna.


[Ai]
Selamat pagi juga Juna
Semangat untuk hari ini



Ai hendak memasukkan ponselnya kedalam tas, tapi getaran di ponselnya membuat Ai kembali membuka layar ponsel.

Ai terbelalak, sambil berdecak panik.



Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang