Chapter 9: "Best of me"

25 6 48
                                    

Happy Reading
****


Airin mengetuk-ngetuk kan ujung sepatunya di lantai marmer kantin.
Sebelah tangannya menopang dagu dan tangan satunya lagi mengaduk-aduk mie instan di hadapannya.

"Mbul. Kok makanannya dimainin sih"

Ai mendongak, melihat Yugi yang sibuk menyantap makanannya.

Entahlah, dirinya sedang tidak dalam mood baik hari ini.

"Lu sakit?"

Di sebelahnya, Aditya Youngjae meletakkan punggung tangannya ke dahi Ai, mencoba mengukur suhu tubuhnya.

"Anget sih. Ah masa sakit, lu abis ngapain coba?"

Adit menyangga kepalanya, memilih menatap Ai dari samping.

Yang di tanya hanya menghendikkan bahu, dan mulai memakan makanannya perlahan.

Yugi tersenyum senang saat melihat pipi bulat Ai menggembung lucu saat mengunyah.

Ai mengacuhkan Adit yang mulai menyubiti pipinya, biasanya ia akan mengamuk jika seseorang mulai bermain-main di pipinya, tapi kali ini biarlah, ia sedang tak mood marah-marah.



"Udah, kenyang~"

Ai duduk menyandarkan dirinya pada kursi, Yugi dan Adit menungguinya dengan sabar sedari tadi, padahal Ai sudah meminta agar mereka ke kelas duluan.

Yugi mulai memainkan jemari tangan kanan Ai yang ada diatas meja, memencet-mencet nya seolah itu sebuah squishy, sedangkan tangan Ai satunya bergerak lincah diatas layar ponsel.

Sedangkan Adit, disebelahnya sedang berbicara dengan seseorang.
Ai tidak ingin tau juga tak ingin peduli sebenarnya.

"Udah dong gi"

Ai cemberut lalu menarik tangannya dari pegangan Yugi.

"Main-main dong ke markas, ajak Yugi juga deh"

Tunggu!

Ia seperti mengenal suara ini.

"Siap bang"

Ai menoleh kearah samping. 

Ai berjingkat saat orang di depan matanya tiba-tiba melotot kearahnya dengan mulut sedikit terbuka.

Ai tersenyum miring mrlihat raut terkejut orang itu.

"KAKAK YANG KEMARIN SALAH ORANG YA"

Adit, Yugi dan Juna berjingkat kaget saat mendengar pekikan Ai.

Apalagi sekarang Ai tersenyum lebar sambil berdiri dan menunjuk Muka Juna dengan girang.

Juna menggaruk tengkuknya canggung

"Ka-kalau gitu, gue pamit. Dadah"

Ai tertawa kecil sambil kembali duduk di tempat nya saat Juna mulai pergi meninggalkan mereka dengan wajah memerah.

"Lu kenal sama bang Juna?"

Yugi mengernyit bingung, karena setau dia, Ai bukan tipe orang yang akan senang hati berkenalan dengan orang-orang populer.

Jadi, darimana Ai bisa mengenal Juna?

"Ha? Juna siapa?"

Tanya Ai bingung.

Adit juga Yugi ikut mengernyit bingung.

"Lah tadi?"

"Oh. Itu namanya Juna? Baru tau"

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang