Chapter 20 : All In

30 6 35
                                    


Happy Reading
.
.
.


Cassie menatap tabung obat yang ada di dalam genggamannya.
Ia tak menyangka bahwa kakak keduanya menyimpan obat semacam ini.

Jangan keseringan, nanti lu kecanduan.

Cassie mengingat kata-kata mbak nya sebelum pergi dengan membawa si bungsu.

Cukup kali ini, lalu pergi tidur, maka akan selesai.

Cassie berbaring, menatap langit-langit kamar kakak keduanya.
Perlahan tapi pasti, ia mulai merasa ngantuk dan akhirnya terlelap.



Flashback

Di tengah malam, Narsya keluar dari kamarnya ingin menuju dapur untuk menuntaskan rasa haus nya.

Narsya meregangkan badannya, berjam-jam berkutat dengan buku di malam hari membuat tubuhnya kebal.

Saat melewati kamar Cassie, Narsya mendengar isakan.
Bulu kuduk Narsya meremang, matanya pun mulai melihat sekeliling dengan was-was.

Lorong-lorong di rumahnya tetlihat menyeramkan.

Sangar-sangar begini, jika di suguhkan hal mistis semacam ini dia akan jadi cupu.

Ugh. Tidak swag.

Tapi karena penasaran, ia pun berjalan mendekati pintu kamar Cassie.

Narsya melihat pintu kamar adiknya itu terbuka sedikit.
Ia pun mengintip dari cela pintu yang ada.

Hiks Hiks.

Cassie sedang telungkup di atas kasurnya sambil mrnenggelamkan wajahnya di lipatan tangan.

"Cassie?"

Si empunya nama tersentak

Dengan kasar ia mengusap wajahnya yang basah karena air mata.

"Cassie kenapa hm?"

Narsya mendekat, duduk di samping Cassie sambil mengusap rambutnya.

"insomnia" ujar nya pelan

"Kalo insomnia gak bakal nangis tau"

Cassie terdiam, mencoba mrnimbang haruskah ia menceritakan pada kakaknya atau tidak.

"kalau kamu gak mau cerita juga gapapa"

Narsya hendak pergi, tapi tangan kecil Cassie memegang ujung baju yang dipakai kakaknya itu.

"temenin Cassie tidur" cicit Cassie

Narsya pun membaringkan diri di samping adiknya, menyelimuti Cassie hingga sebatas dada, dan mulai mengusap-usap dahi Cassie.

"di kampus... Banyak yang suka Cassie, banyak yang muja-muja Cassie..."

Narsya mendengarkan Cassie dengan seksama.

"Tapi ternyata, dibelakang Cassie mereka julid in cassie"

Hampir lima belas menit Narsya diam mendengarkan curhatan adik nya ini.
Selama itu pula, Narsya akan ikut mengusap lelehan bening yang mengalir di pipi Cassie.

"mau kamu gimana?" ujar Narsya

Cassie terdiam. Iya, apa yang sebenarnya ia mau?

"mau kamu balas? Mbak bisa lakuin buat kamu"

Diary's AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang